Beberpa hari yang lalu, saya berjalan-jalan ke Jersey City, salah satu Kota Besar di Negara Bagian New Jersey. Dipinggir jalan saya melihat kotak segi empat dengan ketinggian kira-kira 2 meter. Kotak itu ditempatkan disudut jalan dimana biasanya orang berdiri menunggu lampu lalu-lintas berganti ke warna hijau unruk menyeberang jalan.
Tong sampah ini diperuntukkan sebagai tempat pembuangan sampah bagi pejalan kaki. Jadi sampah yang enteng-enteng, seperti cangkir kertas, kotak roko, surat kabar, dan sebagainya. Tutup tong sampah itu lain daripada yang lain. Tutup kotak bukan terbuat dari plastik seperti bagian lain dari kotak tong sampah itu, ternyata tutupnya terbuat dari gelas.
Lebih dekat lagi dilihat, ternyata tutup kotak iru terbuat dari gelas atau plastik yang berkotak-kotak berwarna agak kebiru-biruan. Saya berkeliling kotak itu untuk mencari tahu lebih lanjut. Ternyata disalah satu bagian kotak itu tertulis "Solar Compactor". Apakah ini alat pembuangan sampah "pintar".
Memang begitu, kalau jumlah sampah didalan kotak itu sampai menumpuk pada ketinggian tertentu, secara otomatis sampah-sampah didalamnya di"tekan" kedasarnya, dengan demikian penyediaan ruangan dalam kotak sampah itu untuk sampah-sampah yang baru dibuang secara otomatis tersedia. Kemungkinan sampah menumpuk sampai berjatuhan dari kotak itu dapat dihindari. Malah, katanya, tong sampah ini dapat dipasang alat sensor dan GPS, sehingga setiap tong sampah yang penuh secara otomatis "memberitahukan" ke kantor pengumpulan sampah kota. Dengan demikian para pegawai pengumpulan sampah kota dapat bekerja lebih baik lagi dan tidak membuang waktu percuma, mencari dan melihat tong sampah mana diseluruh kota yang perlu dikosongkan. Keuntungan lain ialah, sampah-sampah tidak berjatuhan sekitar tong sampah, dengan demikian menghindari tikus-tikus serta burung-burung yang datang untuk mencari sisa-sisa makanan.
Tutup tong sampah itu ternyata adalah "solar panel" yang mengisi batere dan batere memutarkan motor listrik dimana motor listrik ini dengan memakai gigi-gigi, menaikkan dan menurunkan "alat" untuk menekan permukaan sampah sejauh mungkin kedasar tong sampah itu. Dengan demikian akan selalu tersedia ruangan untuk menampung sampah-sampah yang baru dibuang. Tidak terlihat tong sampah lainnya, yaitu tong sampah khusus untuk pembuangan kaleng soda atau botol plastic minuman.
Kalaupun ada tong sampah untuk botol plastik, sebaiknya tong sampah yang dilengkapi dengan alat untuk menjadikan botol-botol itu dipotong berkeping-keping, dengan demikian menghemat ruangan dan menghemat tenaga dan waktu dalam mengosongkan tong-tong sampah itu. Mungkin "Trash Compactor" dengan ruangan sampah yang lebih besar, dan memakai Tenaga Surya sebagai tenaga penggerak dapat disediakan di Pasa-pasar Tradisionil atau di tempat-tempat yang banyak yang berjualan makanan diseluruh kota. Tong sampah seperti ini khusus diperuntukkan untuk sampah sisa-sisa makanan atau sayuran yang sampah-sampah seperti ini dapat diolah kembali untuk menjadi pupuk. Idealnya tong sampah seperti ini dapat dinaikkan ke chassis truk untuk diangkut ketempat pembuatan pupuk. Jadi mengangkut Tong Sampah Padat (TSP) kosong ditempatkan di pasar-pasar dan kembali mengangkut TSP penuh ke tempat pengolahan daur ulang.
Mengingat tutup tong sampah itu adalah "Solar Panel", kalau untuk dipakai di tanah air, sebaiknya "Solar Panel" ini dipasang diatas tiang. Dan tiangnya dilengkapi dengan lampu LED, dengan demikian disiang hari Tenaga Suryanya dipakai untuk tenaga penggerak TSP, dan malam harinya dipakai sebagai penerangan jalan. Juga membuka jalan diatas tiang itu dipasang "kamera" yang dihubungkan langsung dengan Polsek setempat melalui satelit.