وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
TPBKL sebagai salah satu usaha untuk mengurangi polusi udara akibat asap knalpot mobil dan motor
Alangkah baiknya apabila perusahaan-perusahaan di kota-kota besar di Indonesia memulai dengan membangun TPBKL (Tempat Pengisian Batre Kendaraan Listrik) dikantornya masing-masing. Yang diutamakan sekarang ini adalah Pengisian BATRE MOLIS. Dengan demikian para pegawai dapat datang bekerja mengendarai MOLIS. (Motor Listrik atau sepeda genjot dilengkapi dengan motor listrik sebagai tenaga penggeraknya) Dengan adanya program pengisian batre di setiap kantor, menjamin bahwa para pegawai dapat pulang kerumah dengan tenang karena batre Molisnya sudah terisi penuh.
Ini adalah salah satu tanda bahwa perusahaan-perusahaan yang mempunyai kantor di kota besar itu betul peduli akan polusi udara di kotanya. Disamping itu menolong para pegawainya untuk mengirit ongkos transportasi. Apalagi bila disertai program dimana para pegawai dapat mencicil pembelian molis dengan dipotong dari gaji, Dengan perhitungan kalau perusahaan itu membeli sekian puluh Molis umpamanya, tentu mendapatkan diskon besar. Dengan cara begini harga penjualan Molis secara mencicil ini dapat ditekan lebih rendah. Kalau harganya agak miring, mungkin si-pegawai akan membeli dua atau tiga melalui program cicilan itu. Molis extra itu dipergunakan untuk keperluan Rumah Tangga, mengantar anak kesekolah atau berbelanja di pasar. Mengunjungi kawan dan kerabat disekitar rumah.
Keuntungan lainnya bagi perusahaan ialah kemungkinan besar para pegawai tidak akan terlambat masuk kerja karena alasan transportasi, Bus penuh sesak, atau jalanan macet, dll.
Dari Pemerintah Daerah, diharapkan akan bantuan berupa pembangunan jalan khusus bagi molis atau sepeda genjot.
Pembangunan TPBKL dikantor-kantor, pengadaan tenaga listriknya dianjurkan memakai Tenaga Surya. Atap kantor dapat menjadi tempat Solar Panel. Tenaga listriknya dipakai untuk mengisi batre Molis disiang hari dan sebagai penerangan darurat dimalam hari. Dapat dipakai sebagai alat deteksi kalau ada aktivitas yang mencurigakan didalam dan diluar kantor, dengan memasang sensor. Lampu hanya menyala kalau ada aktivitas di ruangan itu. Atau sebagai alat pengiritan listrik (lampu), lupa mematikan lampu kalau dalam waktu tertentu tidak ada aktivitas, listrik mati sendiri.
Mudah-mudahan usaha seperti disebut diatas dapat dijajagi oleh para pengusaha penjualan Molis agar perusahaan-perusahaan itu menaruh minat dalam usaha penjualan cicilan kepada para pegawainya satu perusahaan.
Disamping itu juga membuka usaha baru dalam pembangunan TPBKL disetiap gedung perusahaan-perusahaan disetiap kota besar. Atau dirumah-rumah para pemilik Molis.
Usaha ini menjadi jalan dalam memupuk tumbuhnya "Kesadaran Masyarakat " mengenai polusi udara disebabkan oleh knalpot mobil dan speda motor. Mengenalkan Molis sebagai jalan keluar dengan keuntungan-keuntungannya, mencegah polusi udara, keuntungan bagi para pegawai atau perusahaan. Dengan sendirinya nanti, masyarakat akan ikut memakai Molis sebagai kendaraan pribadinya. Apabaila sudah tersedia TPBKL MINI untuk dipakai dirumah dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat banyak. Bayangkan kalau siswa SMP,SMA maupun Mahasiswa mengendarai Molis ke sekolahnya.
Siapa tahu dari "khayalan" ini akan menjadi bahan pemikiran orang lain untuk mewujudkanya. Dengan demikian, mudah-mudahan "tulisan khayalan" ini akan menggelitik imajinasi seseorang. . Siapa tahu salah satu khayalan yang kebetulan tidak ngawang terlalu tinggi dapat menjadi kenyataan. Dalam hidup ini kadang kala hal yang kecil atau hal yang sepele dapat menggegerkan.
Dibawah ini saya sampaikan :"khayalan” saya.
Dalam usaha mengurangi pengangguran lulusan PT, seyogianya Pemerintah mengusahakan suatu usaha wujud dalam memberikan jalan keluar untuk memberikan pekerjaan kepada para lulusan PT itu.
Para lulusan PT yang menganggur ini diwajibkan untuk menyumbang tenaga dan pikiran kepada Bangsa dan Negara. Lulusan PT ini diwajibkan untuk masuk “WaMil” selama sekian tahun. Para WaMil dididik menjadi prajurit Kopassus. Karena apa Kopassus? Kesatu sebagai daya tarik yang ampuh agar para lulusan PT untuk mendaftarkan diri sebagai "WaMil". Tetapi selama menjalankan waktu WaMil-nya para lulusan PT ini adalah prajurit tamtama dan naik pangkatnya berdasarkan prestasi di lapangan. Setelah selesai menjalankan tugas WaMil, mereka diangkat menjadi Perwira. Apakah mereka akan meneruskan kariernya sebagai Perwira atau kembali ke Sipil tidak menjadi persoalan. Namun "dicetak" menjadi seorang Kopassus akan melekat dipikiran seumur hidup. Dan apa yang mereka terima dan belajar selama pendidikan dasar menjadi prajurit Kopassus akan dipraktekkan selama hidupnya. Juga bahwa telah ikut serta "mengabdi" kepada Ibu Pertiwi akan merupakan modal besar dalam kehidupan selanjutnya dalam menuju hidup berbangsa dan bertanah air Indonesia.
Hal lainnya dengan pendidikan dasar Kopassus, mereka dapat mengabdi kepada Ibu Pertiwi didesa-desa terpencil diseluruh tanah air. Penghidupan didaerah terpencil tidak akan menghambat akan tugas mereka, berkat pendidikan Kopassus ini mereka dapat mempraktekan dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk mencapai ke daerah terpencil, juga karena pendidikan dasar Kopassus, mereka dapat diterjunkan dari udara, dimana saja diseluruh pelosok tanah air. Dalam penugasannya berpindah-pindah dari satu desa atau dari satu daerah ke daerah lainnya tidak merupakan persoalan besar, nmengingat bahwa mereka itu sudah mendapat cukup latihan sebagai anggota Kopassus. Dan apabila tugas sudah selesai dan mereka kembali ke kota-kota, juga berkat pendidikan dasar Kopassus mereka harus dapat pulang sendiri tanpa menunggu angkutan khusus.
Lulusan Dokter Umum terjun ke lapangan sebagai anggota Korps Kesehatan. Tugas utama adalah memberi pengarahan kepada penduduk mengenai kesehatan secara umum. Memberikan pengarahan dalam usaha memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pemakaian obat-obatan serta cara-cara menangani luka-luka, misalnya atau kecelakaan kecil lainnya. Juga pengarahan dalam usaha-usaha 'pencegahan' menjadi sakit, penerangan mengenai cara-cara menjauhi penyakit apakah itu penyakit menular atau tidak. Kebersihan dirumah atau tempat bekerja. Mengenal tanaman yang dapat menyebabkan sakit atau keracunan. Dan mengajar di sekolah SD dibidang kesehatan. Membuka dan menjalankan klinik berjalan dengan mengunjungi rumah-rumah penduduk.
Para lulusan Universitas Pertanian memberikan pelajaran dalam bercocok tanam yang modern, pembuatan pupuk, serta pengetahuan lainnya mengenai apa yang seyogianya harus ditanam yang dapat menambah penghasilan penduduk setempat. Seperti menanam bambu,diharuskan disetiap desa. Juga pohon "kawung" sebagai bahan untuk membuat gula merah juga pohon kelapa. Atau menanam pohon jarak serta mengolah biji jarak menjadi minyak jarak. Dimana minyak jarak dapat menjadi BBM untuk GenSet. Atau dicampur dengan minyak lainnya sebagai minyak untuk penerangan, obor. Atau minyak jarak yang dicampur minyak lain dapat dijadikan sebagai bahan bakar tungku didapur. Dibuat sedemikian rupa dengan memakai alat sederhana minyaknya dapat disemburkan dengan tekanan dan dibakar. Dengan demikian mengalihkan pemakaian kayu sebagai bahan bakar tungku didapur., usaha dalam melestarikan hutan .
Para lulusan Universitas Teknik, memberikan pelajaran dalam pembuatan Tenaga Listrik seperti Hydro-mini, Tenaga Listrik dari kincir angin, pembuatan jembatan serta konstruksinya dengan memakai bahan-bahan yang tersedia di desa-desa itu. Dengan memakai cara dan teknik yang modern. Mengajar memanfaatkan arus sungai untuk keperluan penggilingan (kincir air), atau penggilingan memakai tenaga hewan (kuda, sapi, kerbau). Mengajar memanfaatkan kincir angin untuk menimba air dari sumur-sumur yang dalam.
Para Insinyur Sipil, mengajar dan memberikan pengarahan dalam pembangunan rumah cara lama dengan bahan-bahan dan teknik yang baru. Pembangunan lumbung untuk penyimpanan padi,jagung, kacang-kacangan dan palawija.-Pembangunan toilet, serta memanfaatkan tinja untuk dijadikan pupuk. Pembangunan "Sewer System" didesa-desa serta pembangunan "sewage treatment plant".
SewageTreatment Plant dibangun dan dipelihara secara lokal......dengan kata lain. Sewage Treatment Plant lain tidak adalah Empang yang diisi dengan ikan Mas, Gurame dan Ikan Lele, jangan lupa empangnya ditanami Eceng Gondok!
Para lulusan Universitas Ekonomi, mengajar dan memberikan pengarahan dalam pembentukan Koperasi. Penanaman hasil bumi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasaran.. Cara-cara untuk mengawetkan ikan (ikan asin, bandeng). Pengolahan jagung, ketan atau beras menjadi tepung. Gampang mengangkut ke pasar dalam usaha menaikkan harga penjualan. Pembuatan tepung dengan adanya penggilingan kincir arus sungai atau penggilingan dengan tenaga hewan. Cara pengemasan untuk dipasarkan dan pengawetan bahan pengemas daun pisang. Pemakaian tabung untuk pengemasan cairan dengan memakai bahan alam seperti bambu, tempurung kelapa, atau kulit buah yang dikeringkan, buah semacam semangka.
Lulusan lainnya dapat dijadikan sebagai pengumpul data kependudukan (sensus) serta mencatat secara rinci keadaan fisik desa-desa dimana mereka bertugas. Misalnya jumlah rumah, sekolah, tempat ibadah, luas areal persawahan, areal perkebunan palawija, serta pepehonan lainnya dan jalan-jalan umum.
Lulusan IAIN.....membangun pesantren ???
Bila mereka ini kembali kemasyarakat, disamping "Wing Terjun" juga ada "Wing Mengabdi kepada Ibu Pertiwi dipedalaman" dan tentunya Baret Merah akan menjadi kebanggaan seumur hidup dan memberikan contoh kepada adik-adiknya bahwa mengabdi kepada Ibu Pertiwi adalah Tugas Mulia.
Program WaMil Kopassus, bukan saja memberi "pekerjaan" kepada lulusan PT yang menganggur, tetapi juga memberikan semangat kepada para mahasiswa untuk terus belajar dan menamatkan pendidikannya. Dengan pengharapan, selesai pendidikan ada "kesempatan" untuk meneruskan "pendidikan" dilapangan dan menerima gaji. Pekerjaan yang "prestige" dimana tidak semua orang dapat mendapatkannya. Mempunyai kesempatan untuk digodog ..."to seperate between men and boys"
Juga dengan terjun ke ABRI, membuka jalan bagi mereka untuk "membuktikan" dirinya sebagai calon pemimpin yang berdisipilin kuat. Dan sebagai Kopassus, mereka "ditantang" untuk menggali jiwa kepemimpinan, semangat untuk terus maju pantang mundur, juga berusaha keras untuk menyingkirkan halangan-halangan yang dihadapi dalam menuju ke tujuan, dengan segala jalan dan upaya namun tetap dalam jalur kedisplinan dan patuh kepada aturan main. Karena mereka mempunyai dan dididik untuk mempunyai kesadaran bahwa umpamanya dalam suatu operasi mereka menjalankannya sa-enak perutnya akhirnya akan mati konyol (hal yang tentu haru dihindari. red NP). Tetapi kalau menurut aturan-aturan yang mereka belajar selama dalam pendidikan dasar kemungkinan untuk selamat akan lebih besar.
Kopassus bukan saja sebagai tempat menggodog "fighting machines", tapi juga tempat menggodog karakter pemuda dan pemudi harapan bangsa, yang mengerti betul bahwa keberadaan mereka dibumi Ibu Pertiwi ini adalah untuk mengabdi kepada Bangsa dan Negara.
MangSi NYC 011111
1. Diskusi di Komunitas Indotechnopreneur, http://asia.groups.yahoo.com/group/indotechnopreneur/message/971
Seoul Metropolitan Government (SMG), menyatakan bahwa bahwa Badan Transportasi Seoul adalah yang petama kali meluncurkan program Pengangkutan Bus Umum bertenaga Listrik. dalam melayani trayek-trayek Bus Kota. Pemakaian Bus bertenaga listrik sebelum Bus-Bus SMG adalah dalam rangka coba uji. Lain halnya di Seoul, Korea Selatan ini, pada tanggal 21 Desember 2010 telah dimulai pengoperasian Bis Bertenaga Listrik dalam melayani trayek didalam kota. Delapan belas bulan sebelumnya, SGM beserta Hyundai Heavy Industry dan Hankuk Fiber mengadakan uji coba dalam pengoperasan Bus Bertenga Listrik ini. Bus Berenaga Listrik (BBL) ini yang menjalani trayek Mt. Namsan ini berukuran 11.05 meter panjangnya dan dapat menempuh jarak Batre 83 km dengan satu kali pengisian batre saja. Batre yang dipakai di BBL ini ialah Batre Lithium, dimana waktu pengisian batrenya hanya memerlukan waktu 30 menit saja. Keceptan rata-rata BBL Korea Selatan ini dapat mencapai 100 km per jam. Juga BBL jenis ini dilengkapi dengan peralatan yang dapat mendaur ulang tenaga listriknya bila sistim remnya dipakai sewaktu menjalani jalan yang menurun. ( Bila rem kaki diinjak, motor listrik yang digerakkan oleh arus listrik dari batre berhenti, selama motor listrik berputar sewaktu menjalami jalan yang menurun berobah menjadi generartor yang menghasilkan arus listrik, arus listrik ini dipakai untuk mengisi batre)
Badan BBL ini dibuat dari campuran bahan "carbon", tidak ada keping-keping baja yang dipakai. Pemakaian campuran bahan carbon ini menurunkan berat BBL dengan drastis, tetapi bahan ini mempunyai daya tahan yang cukup baik. Untuk kenyamanan penumpang yang memerkukan penanganan istimewa, Bus ini dilengkapi dengan pintu masuk khusus untuk kursi roda.
Bus ini dibangun sedemikian rupa agar memberikan kesan berupa seperti "kacang", juga dicat dan dipasang lukisan "NamsanTower" dan lukisan pemandangan dari Mt. Namsan. Sekarang ini SMG mengoperasikan lima BBL, dari sejumlah 14 Bus dalam trayek ini. Penggantian Bus lainnya dengan BBL akan dilaksanakan secara bertahap. Dengan demikian tidak akan mengganggu para penumpang yang memakai trayej ini dengan program penggantian seluruh Bus dengan BBL. Juga direncakana akan dibangun dua TPBKL (Tempat Pengisian Batre Kendaraan Listrik) di Namsan sekitar bulan Maret 2011. Dengan demikian jumlah TPBKL di daerah Namsan menjadi 4 tempat. Dengan peroperasian BBL ini, menjadikan Kota Seul selangkah lebih dekat lagi dalam usahamenuju ke "Green-Car, Snart City". Diharapkan pada tahun 2020 SMG akan mengoperasikan 120,000 Kendaraan Bertenaga Listrik. Jumlah ini merupakan 50 percent Kendaraan Umum Penumpang, 10 percent kendaraan mobil sedan dan 1 percent kendaraan dan Angkot lainnya.
Dikutip dan diterjemahkan secara bebas dari Gizmag
Mono - satu, rail - rel kereta api, dengan kata lain kereta api dengan rel tunggal. Rel tunggal ini dibangun dari besi beton, merupakan landasan bagi kendaraan untuk melintas diatasnya. Satu atau dua roda bergandengan seperti roda belakang truk bermuatan berat menggelinding diatas permukaan Rel Tunggal ini, agar kendaraan ini serta roda-rodanya tetap berada di permukaan rel tunggal ini, disebelah kiri dan kanannya ada roda lagi yang menempel pada sisi kiri dan sisi kanan Rel Tunggal ini. Ketiga roda ini satu sama lainnya merupakan satu unit. Gerbong penumpang dibawahnya dipasang dua atau tiga unit roda. Roda yang berjalan diatas rel tunggal ini dipasang vertikal kemudian motor listrik menjalankan roda ini, roda ini yang menggerakkan gerbong penumpang maju atau mundur. Dua roda lainnya yang dipasang horisontal dimana berjalan dan menempel dikedua sisi Rel Tunggal ini, kegunaanya adalah agar gerbong penumpang tetap berjalan diatas Rel Tunggal dan mencegah jangan sampai terguling. Dengan demikian kendaraan yang berjalan diatas Rel Tunggal ini akan berjalan sebagai mana kereta api berjalan diatas kedua relnya. Juga Rel Tunggal ini dipakai untuk menyalurkan aliran listrik sebagai tenaga penggerak motor listriknya.
Motor listrik penggerak gerbong-gerbong penumpang ini berupa motor listrik aliran DC. Tenaga listriknya dapat saja berupa listrik arus AC tegangan tinggi kemudian dirobah menjadi tegangan rendah arus DC. Karena apa dipakai motor listrik arus DC ? Hanya motor listrik arus DC yang mempunyai kekuatan yang besar daya dorongnya dalam saat bergerak maju dari keadaan berhenti. Pengadaan tenaga listrik arus DC dapat saja diambil dari seperangkat Batre. Perangkat batre ini di-isi dengan listrik dari dinamo yang diputarkan oleh mesin bensin atau mesin diesel yang disebut dengan istilah "Hybrid". Atau dengan memakai lempengan Solar Panel yang menyerap sinar matahari yang dijadikan aliran llistrik yang mengisi batre.
Kembali ke monorail diatas tanah, atap dari gerbong-gerbong penumpang itu dipasang Solar Panel untuk mengisi batre dan batre ini kemudian memutarkan motor listrik dimana motor listrik ini memutarkan roda-roda menggerakkan gerbong penumpang ini untuk maju meluncur kedepan. Gerbong-gerbong penumpang ini dbuat dari bahan yang ringan seperti fiberglass atau bahan plastik lainnya. Dengan gerbong-gerbong yang ringan ini tidak memerlukan motor listrik yang besar dan mahal. Dua atau tiga gerbong dapat saja digandengkan satu sama lainnya Lebih dari tiga gerbong digandeng bisa saja, tergantung akan panjangnya platform disetiap stasiun untuk penumpang turun dan menunggu naik kereta.
Monorail merupakan cara pengangkutan umum yang aman dan nyaman. Namun gerbong-gerbong penumpangnya merupakan gerbong-gerbong khusus untuk pemakaian di mono rail. Demikian juga peralatan penyokong sistim pengangkutan cara ini. Konstruksi dari roda-rodanya serta motor listrik penggeraknya tidak murah dan merupakan satu hasil produk dari satu pabrik. Dengan demikian peralatan maupun suku cadangnya harus dipesan dari pabrik yang sama. Mahal dalam arti kata sewaktu pembangunan awal, juga mahal dalam pengoperasiannya.
Dalam pembangunan awal ongkosnya tidak murah. Monorail di Kualalumpur memakan ongkos USD 36 juta/km ( USD 54/mile) dan monorail di Mumbai, India memakan ongkos USD 27.25 juta/km ( USSD 41 juta/mile) Kota Seattle, yang mempromosikan "Monorail" ternyata pada Nov.2005 penduduknya memberikan suaranya yang mengagalkan rencana ini. Ongkos pembangunan monorail di Seattle ini diperkirakan akan memakan ongkos USD 100 juta per satu mile. Kemudian diperhitungkan kembali menurun menjadi USD 87 Juta per mile.
Di Las Vegas, yang panjangnya 6.3 kilometer dan dibangun 7 stasion memakan ongkos USD 650 Juta. Dan juga Monorail di Las Vegas ini, bukannya Mass Transit System tulen. Ini hanya sebagai usaha marketing saja. Mengangkut turis-turis dari satu Casino ke Casino lainnya.
Monorail Bandung dengan jarak 30 km dan diperkirakan akan memakan ongkos sejumlah USD 470 juta atau USD 19 juta/km atau USD 27.5 juta per mile. Jarak ini adalah dari Utara ke Selatan dan mengelilingi kota Bandung. Menurut Dicky, monorail yang akan dibangun oleh PT Haji Kalla ini dapat menekan ongkos karcisnya sampai Rp. 7000 sekali jalan.
Mungkin akan jauh lebih murah kalau yang disebut "Monorail" ini dibangun berupa suatu jalur dimana roda-roda dari kendaraan pengangkut penumpangnya seperti Kendaraan Umum dijalanan biasa. Atau dengan kata lain, jalur Bus yang dilayangkan dan ditengah jalur Bus itu dibangun Rel Tunggal hanya untuk keperluan "mengemudikan" Bus agar tetap berjalan ditengah-tengah jalur itu. Keadaan fisik Bus itu sama seperti keadaan fisik Bus yang biasa berjalan dijalanan atau diBus-way. Hanya tenaga penggeraknya adalah motor listrik. Dengan begitu ada keseragaman untuk Pengangkutan Umum didalam tanah, dijalur-jalur Bus yang dilayangkan dan Bus-bus yang berjalan di jalanan biasa. Keseragaman peralatan perlu untuk menekan ongkos dalam usaha pemeliharaan. Satu jenis motor listrik untuk keseluruhan kendaraan pengangkut penumpang, murah dalam suku cadang, juga menjamin ketrampilan para montir-montir.
Ada keuntungan lain dalam memakai motor listrik sebagai tenaga penggerak Bus. Motor listrik dapat berubah menjadi generator listrik hanya dengan menekan tombol. Kegunaanya sekarang motor listrik menjadi alat peng-"rem" Bus listrik itu, juga sebagai pengisi batre. Di bagian Utara Kota Bandung Bus listrik dijalanan kalau mendaki jalanan menanjak, motor listrik menjadi alat penggerak Bus, jika jalanan menurun motor listrik menjadi alat "rem" Bus listrik itu dan pengisi batre. Menghemat dalam ongkos pengoperasian dan perawatan, tidak diperlukan peralatan rem seperti di Bus dengan mesin bensin atau diesel. Karena mengisi batre sendiri sewaktu menjalani jalanan turun, boleh dikatakan Bus ini "men-daur ulang" tenaga penggeraknya. </p>
Dengan menekan ongkos pembangunan awal, sisa dana yang tersisihkan dapat dipakai untuk membeli gerbong-gerbong penumpang dengan jumlah lebih banyak. Dengan demikian pelayanan kepada penumpang dapat ditingkatkan. Dengan tersedianya gerbong-gerbong penumpang yang banyak, waktu tiba di setiap stasiun atau frekwensi kedatangannya dapat diperbanyak. Waktu tunggu para penumpang di stasiun dapat dipersingkat.
Dengan kemajuan teknologi terutama dibidang pengadaan tenaga listrik, dapat saja dipasang peralatan pendingin disetiap gerbong secara tersendiri tanpa memakai tenaga listrik untuk keperluan menggerakkan gerbong-gerbong. Tenaga listrik untuk alat pendingin ini dapat saja berupa Tenaga Surya atau Tenaga Angin. Tenaga Angin dapat dimanfaatkan dengan meluncurnya gerbong-gerbong ini dapat saja dipasang baling-baling yang dipasang horisontal dibagian depan atapnya.
Kita jangan mencoba untuk memperbandingkan Mass Rapid Transit di kota-kota lainnya di dunia dengan apa yang akan dipakai atau ditrapkan di dalam negeri. Pertama "daya beli" masyarakat kita jauh dibawah "daya beli" masyarakat dinegara lain. Berarti harga karcis harus murah. Di New York City dimana jaringan pengangkutan umum adalah yang terbaik di dunia dilihat dari segi luas daya jangkaunya. Dengan mengoperasikan kombinasi dari Kereta Api dibawah tanah, Kereta Api diatas tanah dan Bus-Busnya, pemasukkan dari penjualan karcis hanya mencapai 47 % dari ongkos-ongkos pengoperasiannya. Ini merupakan angka yang tertinggi dibandingkan dengan Pengangkutan Umum di kota-kota besar lainnya seperti di Paris,London dan Mexico City.
Harga karcisnya di New York City sekali jalan adalah $2.25, minimum upah pekerja di negara ini adalah $ 7.15 per jamnya. Satu hari bekerja 8 jam kali $7.15 dipotong pajak 15 % ,secara kasarnya berpenghasilan $48 perhari tetapi ongkos angkutannya hanya $ 4.50 perhari. Kotapraja rugi dalam pengoperasian pengangkutan umumnya, namun memberikan kelonggaran bagi warganya untuk mencari nafkah dengan memberikan harga karcis yang murah, sehingga jarak dari rumah ke tempat bekerja tidak menjadi persoalan. Tetapi dengan lebih banyak warganya bekerja berarti lebih banyak lagi pemasukkan bagi Kotapraja dari pajak penghasilan., pajak penjualan, karena ada pekerjaan dapat mempunyai rumah yang mana dikenakan pajak tanah dan pajak bangunan, dsbnya. Dari mana Kotapraja ini menombok ongkos pengoperasian pengangkutan umumnya, kekurangannya ditanggung oleh Negara Bagian dan Pemerintah Pusat.
Kebiasaan dan kebutuhan penduduk setempat berbeda-beda. Sebagai contoh, mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, dibelakang Bus yang beroperasi dijalanan digandengkan suatu kereta gandengan terbuka, gandengan ini diperuntukkan bagi orang-orang yang membawa barang dagangannya berkeliling kerumah-rumah. Apakah memakai pikulan atau kereta dorong. Pengoperasian Bus dengan gandengan terbuka ini hanya pada jam-jam tertentu dipagi hari dan disore hari. Dikenakan harga karcis yang murah. Dengan adanya pengangkutan yang murah bagi pendagang keliling ini, akan memberikan dampak yang positip, misalnya pasarannya lebih meluas atau lebih jauh dari tempat tinggalnya. Ini tidak menjadi persoalan besar. Selesai berjualan, dapat pulang naik pengangkutan umum dengan murah, santay duduk atau nongkrong berserta perlengkapan alat-alat jualannya dan yang penting tidak mengganggu penumpang lainnya.
Melihat akan "perlakuan istimewa" ini akan merangsang para warga lainnya untuk ikut berusaha dengan berjualan keliling. Hal yang seperti ini harus menjadi pemikiran utama, proyek besar dan mahal harus mempunyai dampak yang berarti bagi rakyat kecil. Umpamanya Pengangkutan Umum dibawah tanah, harus disertai pembangunan penampungan air limbah dari rumah-rumah dan air hujan. Pembuangan air limbah rumah yang lancar menaikkan tingkat kesehatan penduduk. Tidak ada selokan-selokan terbuka. Penampungan air hujan merupakan jalan keluar dalam pemecahan persoalan banjir. Disekitar stasiun-stasiun pemberhentian monorail ini akan membuka jalan bagi warga setempat untuk membuka usaha penitipan motor atau mobil dipekarangan rumah-rumah. Penghasilan tambahan yang boleh dikatakan menaikkan tingkat hidup rakyat kecil.
Air Train JFK adalah usaha untuk menyambungkan Bandara JFK dengan jaringan pengangkutan umum lainnya di kota New York City. Diutamakan ialah dalam usaha menyambungkan Bandara JFK dengan jaringan kereta api dalam tanah. Dari Bandara JFK naik Air Train JFK ke stasiun Kereta Api Dalam Tanah di Jamaica/Archer Avenue. Dimana dari stasiun Jamaica/Archer Avenue penumpang dapat langsung menuju Manhattan pusat kota, dimana Hotel-hotel berada. Atau dengan Kereta Api diatas permukaan tanah ke Kota-kota lainnya di Long Island
Air Train JFK bukan "Monorail", Air Train JFK adalah kereta api dengan memakai dua rel besibaja. Kereta apinya terdiri dari dua gerbong saja, keistimewaannya kedua gerbong ini berjalan diatas rel tanpa pengemudi. Jalannya Air Train JFK di atur oleh komputer. Jalan layang Air Train JFK adalah dua jalur ditengah-tengah jalan raya 3 jalur dikiri dan dikanan tiang-tiang penyangga jalur layangnya. Dan di Bandara menyinggahi setiap Terminal yang berjumlah 7 terminal.
Didalam gambar terlihat Air Train JFK meluncur di relnya. Juga dapat dilihat letak dari rel-relnya di dua jalur itu. Juga ada gambar yang memperlihatkan sewaktu pembangunan tiang-tiang penyanggah jalanan rel kereta api. Konstruksi jalur kereta api Air Train JFK yang sudah dipakai bertahun-tahun, mungkin dapat ditrapkan di Bandung dengan tidak memakai rel besibaja dan membuat rel dari besibeton ditengah jalurnya untuk keperluan "mengemudikan" Bus Listrik. Tidak perlu Busnya diatur oleh komputer, jauh lebih murah dipakai Supir saja, tambah kenekpun masih tetap murah.
===MangSi09/12/11===
Sebagai kota besar dengan penduduk 4 juta serta jalan-jalan yang tidak pernah mengalami perlebaran serta jumlah bermacam-macam kendaraaan yang berada dijalanan, adalah wajar untuk memperkenalkan suatu sistim pengangkutan umum yang cepat, dapat mengangkut penumpang dengan jumlah besar, murah dan nyaman.
Pertama-tama harus di-ingat dan dimengerti bahwa pengangkutan umum dikota-kota besar di dunia dimana saja tidak sekali lagi tidak untuk mengejar keuntungan. Tersedianya pengangkutan umum ini adalah lain tidak untuk kesejahteraan penduduk kota itu sebagai imbalan balik dari Pemerintah setempat. Dengan arti kata lain subsidi pemerintah sangat diperlukan. Apakah subsidi itu sewaktru pembangunan awal ataupun subsidi dalam pengoperasiannya.
Kemudian pertanyaan berikutnya, jenis pengangkutan umum apa kiranya yang cocok untuk di bangun. Apakah pengangkutan umum didalam tanah atau dipermukaan. Kalau ditentukan suatu sistim pengangkutan didalam tanah, apakah itu berupa kereta api ? Memang bila dipakai kereta api dengan beberapa gerbong, dapat mengangkut jumlah penumpang yang banyak dalam sekali jalan. Kenyataannya bahwa dengan memakai kereta api listrik umpamanya, ongkosnya sangat mahal. Kereta api listrik memerlukan rel besibaja, kemudian balok-balok kayu sebagai bantalan rel, rel "ketiga" untuk menyalurkan listrik tegangan tinggi sebagai sumber tenaga penggerak kereta api. Karena listrik yang diperlukan adalah listrik tegangan tinggi, diperlukan "sub-station listrik" untuk menurunkan tegangan tinggi itu agar dapat dipakai sebagai tenaga penggerak kereta api. Diperlukan "sub-station-listrik" dalam jarak-jarak tertentu. Dan tentunya diperlukan Pembangkit Tenaga Listrik untuk keperluan Tegangan Tinggi yang diperlukan oleh Kereta Api ini. Untuk mendapatkan tenaga dorong awal bagi kereta api listrik ini, saat maju dari berhenti di stasiun untuk meluncur maju, diperlukan motor listrik bertenaga besar dan motor llistrik yang memakai aliran listrik DC. Karena dalam menyalurkan listrik DC, kehilangan tegangan dari PTL sampai ke pemakaian di "rel ketiga" kereta api sangat besar, oleh karena itu diperlukan listrik dengan Tegangan Tinggi.
Mahalnya pembangunan Mass Rapid Transit memakai kereta api listrik, apakah didalam tanah atau dipermukaan adalah banyak peralatan yang diperlukan dalam pengoperasiannya. Seperti Pembangkit Tenaga Listrik Tegangan Tinggi, penyaluran listrik tenaga tinggi ini, menurunkan Listrik Tegangan Tinggi ini dalam jarak-jarak tertentu sepanjang route Kereta Api Listrik itu, tentu relnya yang terbuat dari besi-baja serta bantalan-bantalannya. Dan tentunya gerbong-gerbongnya dimana setiap gerbong paling sedikit diperlukan dua motor listrik sebagai penggerak gerbong itu.
Bagaiman kalau sebagai landasan berpikir dalam Pengangkutan Umum di Kota ini kita pakai sebagai berikut: "Pengangkutan umum bukan saja mengangkut penumpang dalam jumlah besar dalam sekali angkut tetapi suatu pengangkutan penumpang dimana alat pengangkutnya itu tiba dan berangkat dari satu stasion tepat dengan jadwal dan frekwensi kedatanganya disetiap setasiun itu lebih sering"
Jikalau kemampuan pengangkutan umum itu untuk mengangkut penumpang tidak banyak, namun kedatangan pengangkutan umum berikutnya tidak lama, bagi penumpang tidak akan menjadi persoalan besar, asal ada yang mengangkut dan dapat berdiri atau duduk dengan nyaman. Dengan arti kata lain, alat pengangkutan umum itu tidak perlu mampu mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Sekali berangkat mengangkut seribu penumpang, tetapi menunggu kedatangan alat pengangkut berikutnya setengah jam, apakah lebih baik dengan alat pengangkutan yang daya angkutnya lebih kecil tetapi kedatangan alat pengangkut berikutnya setiap 5 menit, umpamanya. Jadi pengangkutan umum (Mass Rapid Transit) itu tidak perlu kereta api listrik bergerbong-gerbong. Kalau tidak perlu kereta api listrik, berarti tidak perlu rel-rel, tidak perlu bantalan-bantalannya, tak perlu rel ketiga sebagai penyalur tegangan listrik, tidak perlu sub-station-listrik dalam jumlah banyak, tidak perlu Pembangkut Tenaga Listrik. Berarti mengurangi ongkos pembangunan awal. Mungkin dari Rp.4 milyar ongkos pembangunan Monorail itu dapat diturunkan dengan drastis.
Timbul pemikiran akan suatu sistim pengangkutan umum selain kereta api listrik, kalaupun tenaga penggeraknya listrik, tetapi tidak memerlukan Listrik Tegangan Tinggi serta Pembangkit Tenaga Listriknya, dan tentunya peralatan lainnya. Apakah itu sistim pengangkutan umum dibawah tanah atau diatas tanah berupa monorail.
Pengangkutan umum di Kota Bandung dapat berupa kombinasi antara Pengangkutan Umum di bawah tanah, diatas tanah berupa monorail dan bus-bus kota yang ukurannya disesuaikan denagn keadaan fisik jalanan. Keperluan bus-bus ini adalah dalam pengangkutan penumpang ke/dari stasiun Pengangkutan Umum di bawah tanah atau monorail.
Pengangkutan umum dibawah tanah dapat dibangun sepanjang jalan Raya yang membelah kota Bandung dari Barat sampai ke timur (Cimahi= Rancaekek). Dengan membuat terowongan dari besi beton bertingkat. Terowongan beton yang dibawah dipakai sebagai penampung limbah dari rumah-rumah dan air hujan. Kemudian dibuang ke Cikapundung. Bagian atas adalah terowongan untuk Pengangkutan Umum. Terowongan ini merupakan jalan dua arah bagi alat pengangkutan umum. Dikedua jalur ini dibangun "alat pengarah" dari beton seperrti monorail.
Dengan kemajuan teknologi dapat saja dipikirkan membangun Bus dengan badan dari bahan yang ringan berupa fiberglass, re-enforced plastics, ferro-cement atau bahan plastik lainnya. Dikarenakan berat Bus yang ringan memungkinkan dipasang tenaga penggerak ukuran kecil dan murah. Berarti dapat dipasang motor listrik yang tidak mahal. Tenaga listrik untuk memutarkan motor listrik ini dapat dipakai seperangkat batre. Batre-batre diisi dengan memakai Tenaga Surya. Setiap setasiun, atapnya dipasang Solar Panel untuk mengisi perangkat batre, listrik dari batre ini disalurkan melalui kawat dilangit-langit terowongan, melalui kabel listrik seperti Tram listrik memutarkan motor listrik untuk menggerakkan Bus listrik.
Untuk pengiritan dalam pengadaan tenaga listrik, setiap stasiun menjadi penyalur tenaga listrik dari perangkat batrenya untuk memutarkan motor listrik yang dipasang disetiap Bus ini hanya untuk jarak tertentu. Dan untuk jarak selanjutnya tenaga listrik dari stasiun berikutnya menjadi penyalur listrik dan penggerak motor listrik dari Bus ini.
Dengan demikian perangkat batre disetiap stasiun tidak perlu besar dan tidak memerlukan ruangan yang luas.
Dengan badan Bus yang ringan, serta kemampuan yang tidak besar dalam menampung penumpang, konstruksi terowongan beton tidak diperlukan dibangun dengan daya tahan yang besar untuk menyanggah berat alat pengangkutan umum beserta penumpangnya. Pengiritan dari besi bertulang dan semen dapat dicapai serta waktu pembangunannya dapat dipercepat. Berarti menurunkan ongkos pembangunan.
Tempat duduk penumpang didalam Bus terdiri dua tingkat. Tingkat atas hanya tempat untuk duduk, bagian bawah kombinasi tempat duduk dan tempat berdiri. Agar selalu tersedia udara segar didalam terowongan, dibangun menara angin untuk menghembuskan udara segar kedalam terowongan. Menara ini berupa pohon kelapa atau pohon pinang buatan. Tangkai dan daun-daunnya adalah keping-keping Solar Cell untuk mengisi batre dimana listriknya memutarkan motor listrik menghembuskan udara segar melalui badan pohon tiruan ini kedalam terowongan.
Jalur pengangkutan umum arah Utara - Selatan berupa bangunan beton diatas tanah sebagai jalur dua arah bus-bus listrik. Ditengah kedua jalur ini dbangun rel tegak lurus dari beton sebagai alat pengarah jalannya Bus, seperti monorail. Karena Bus-Bus ini berjalan diatas tanah, atap dari Bus-Bus ini dipasang keping-keping Solar Cell dari Solar Cell ini listriknya langsung mengisi batre dan batre langsung memutarkan motor listrik sebagai tenaga penggerak. Tidak perlu jaringan kawat penyalur tenaga listrik, tidak perlu ada penyimpanan batre di tiap perhentian Bus ini. Perangkat batre didalam Bus ini berupa satu unit yang dapat dipindahkan dan diganti dengan perangkat batre yang baru diisi dalam waktu singkat pada tempat pemberhentian Bus tertentu sepanjang route Bus ini. Usaha dalam pencegahan Bus mogok ditengah jalan karena batre mati. Umpamanya dalam keadaan hari yang mendung atau hujan.
Semua kendaraan Bus pengangkutan umum ini terdiri dari satu jenis. apakah yang didalam tanah, diatas tanah dengan sistim monorail atau diatas jalanan. Dengan demikian terutama motor listriknya adalah dari ukuran dan kekuatan yang sama serta suku cadang yang sama pula. Demikian pula ukuran ban, remnya dan lain-lainya.
Jalur Pengangkutan Umum diatas tanah sistim monorail dengan Bus lsitrik sebagai alat pengangkutnya, dibangun bangunan besi beton bertulang sepanjang sungai Cikapundung mulai dari Utara sampai ke perbatasan kota Bandung di Selatan. Ada bagian dari Cikapundung yang terbuka, saparuh terbuka dan tertutup sama sekali dimana diatasnya dipakai sebagai jalur monorail Bus Listrik. Dari jalan Dalem Kaum terus keselatan, pinggiran Cikapundung ini dibangun besi beton, mencegah banjir dan mencegah tanah longsor. Dalam waktu-waktu tertentu dasar dari Cikapundung ini dikeruk untuk memperdalam serta menambah kemampuan untuk menampung air terutama di musim hujan.
Dikemudian hari, dari titik paling akhir di Selatan dibangun jalur monorail diatas tanah yang menghubungkan ke Rancaekek dan ke Barat ke Cimahi.
===mangSi 09010/11===
Sungai Cikapundung terjepit di antara pemukiman yang padat. Mungkin juga kumuh. Sungai dekat perumahan sering mengalami pendangkalan karena aktivitas membuat sampah, memancing, MCK, dll dari warga setempat. Yang ujung2-nya mendatangkan air bah/ banjir, karena daya tampungnya menjadi berkurang. Apalagi curah hujan akibat pemanasan global makin besar dari hari ke hari. Jika akan dijadikan ikon seperti Venesia, pekerjaan raksasa harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan. Mulai dari penertiban di bantaran sungai.
(Redaksi NP, Sumber : http://anisavitri.wordpress.com/2010/01/19/rp-500-milyar-biaya-monorel-sungai-cikapundung-akan-direvitalisasi/)
Ayana walungan Cikapundung di Bandung, tangtuna ku nu ngabukbak leuweung jeung ngajadikeun lahan bakal dicicingan ku jelema, geus ningali yen walungan ieu tah penting pisan jang Kota Bandung.
Ayeuna ngan kudu jadi pikiraneun urang kumaha sangkan ayana Walungan Cikapundung ieu teh bener-bener gede kagunaana jang balarea. Nya tangtungna ka Warga Kota Bandung.
Naha dipikiran Cikapundung teh rek dijadikeun "reservoir" jang wadah cihujan sangkan Kota Bandung pangpangan nu di kidul teu kabanjiran. Oge ieu "reservoir" caina bisa dipake mun keur musin halodo. Nya jang naon wae., ngumpulkeun cai jang kaperluan Pemadam Kebakaran atawa caina dipake jang ngabaseuhan jalan-jalan ngarah teu teu panas teuing mun beurang-beurang. Oge mun aya angin ngagelebug, ngurangan kebul. Caina disemprotkeun tina truk.
Atawa mun rek dipake jang "penampungan air limbah penduduk" (sewer system), supaya "kotoran"-na namper kahandap, nya dijieun "pintu-pintu air" ditempat-tempat sapanjang walungan jiga balong. Nya balong-balong ieu dikeruk sataun sakali samemeh musim hujan. Sangkan leuwih jero jadi "kapasitas penampungan"na oge leuwih gede. Meureun ku dikerukna balong-balong ieu meunang disebutkeun "penjegahan banjir". Disisi balong dijieun WC umum, ditutup luhurna.
Kumaha eta miceunan anu "koneng-koneng ngambang" ? Nya eta balong dipelakan lauk emas. Disadiakeun tempat jang nguseup, dikontrakeun ku Pemda ka pausahaan. Aya tempat khusus jang barudak teu kudu mayar. Keun sina anteng nguseup tibatan ulin di jalanan atawa minuhan Mall. Oge teu salah mun eta "balong-balong" dipelakkan eceng gondok. Beukirea eceng gondokna leuwih hade. Nya ngurangan kokotor, boa mun nepi ka Pasirmalang caina geus rada herangan. Atawa leuwih jauh deui, ngarah leuwih rea eceng gondokna. Boa meureun sugan we caina bisa disaring deui jeung dibersihan make obat-obatan, sugan kapake jadi "ciherang". Tapi kudu diinumna mun geus jadi ci asak tiis tina kendi.
Oge "pintu=pintu air" ieu nahan runtah-runtah bangsana plastik kaleng jeung nu laenna. Oge ieu bisa dikontrakeun ka pausahaan, panghasilan anyar jang Pemda.
Oge Cikapundung bisa dijieun "penampungan air hujan". Tangtuna kudu diwangun riool-riool sapanjang jalan. Riool-riool ieu ukuranna kudu gede.sababna dipake jang miceun "air limbah penduduk" jeung cihujan nu dipiceun ka Cikapundnung. Cihujan salain aya jalana jang dipiceun ka Cikapundung, oge ngerok runtah-runtah sesa-sesa "air limbah penduduk" sakalian dipiceun ka Cikapundnung.
Jadi urang ulah nyalahkeun "Alam" ku ayana banjir cihujan. Cihujan teu kudu diatur ku manusa, cihujan kumanehna sorangan neangan lahan nu leuwih handap. Jadi kahiji nyieun jalan sangkan cihujan aya jalana pindah ti nu luhur kanu handap. Mun dibere jalan nu euweuh halangannana caina ngocor gede, sapanjang jalana cihujan moal aya banjir. Mun geus nepi ka tempat nu panghandapna nya ngumpul. Mimiti jadi balong leutik terus ngagedean da caina nambahan tea, jadi leuwih gede terus we jadi banjir. Jadi mun aya wadah nu cukup gede sangkan cihujan teu kaluar tina wadahna tea, moal aya banjir. Boa muereun eta "wadah" teh kudu dijeroan sawaktu-waktu sangkan kapasitasna ngadean. Atawa meureun dibor disabaraha tempat di "wadah" eta atawa balong-balong di "Pintu air" , nyieun jalan jang cihujan balik ka jero taneuh.
Ku ayana ITB jeung Universita teknik laenna di Bandung, Cikapundung oge bisa dijadikeun "laboratorium" atawa paranti nyoba teori-teori "Penanggulangan Banjir" jeung "Penaggulangan Tanah Longsor". Sugan jeung sugan, Menristek ngirim ahli-ahli jeung danana jang usaha ieu.
Sugan wae teori ieu bisa nambahan waktu nu leuwih panjang deui samemeh Cikapundung saat. Ayeuna we pedah aya Cikapundung, cenah mah urang Sunda mah sok gampang pundungan. Komo deui mun caina geus saat, jadi ngan Pundung na nu tinggaleun Urang Sunda beuki teu kaopan nya beuki pundung.
nyc 02/17/08
MangSi
1. Indonesia: Perlu Sungai yang Bersih untuk Tingkatkan Ketahanan Air dan Pangan