وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).


You are viewing 3 posts with the tag air

Pembuangan Air Limbah, Belajar dari New York City, Manhattan dan Singapura

    • Pembuangan Air

Sewaktu hujan deras, saluran pembuangan air hujan terkadang tidak dapat menampung curah air hujan, ini akibatnya, air keluar dari lubang pembuangan air hujan di jalanan. Namun dengan membuka 460 pintu air dan membuang air dalam saluran pembuangan limbah langsung ke sungai dan laut, banjir yang besar dapat diatasi


Di NYC kota dengan penduduk 8 juta, ada dua cara dalam pembuangan air limbahnya. Yang satu adalah pembuangan air hujan. Saluran pembuangan air hujan, di beberapa daerah di NYC, airnya langsung dibuang ke Sungai Hudson atau Sungai "East River" dan ke laut. Di beberapa tempat lainnya, pembuangan air hujan disalurkan bersamaan dengan air limbah rumah dan air limbah industri dalam satu saluran. Kemudian disalurkan ke tempat-tempat pengolahan air limbah, sebelum dibuang ke sungai dan laut. Ada 93 tempat-tempat pompa air, memompa air dari saluran-saluran pembuangan air limbah ke tempat pengolahan. Ada 139.000 tempat got-got penampungan air hujan sepanjang jalan-jalan didalam kota. Di got-got ini, air yang mengalir dari jalanan ditampung dalam wadah terbuat dari besi beton. Air yang masuk dalam penampungan ini termasuk segala sampah-sampah dan kotoran lainnya, masuk kedalam wadah yang besarnya kira-kira 2 x 2 x 5 meter dan dialirkan selanjutnya ke saluran pembuangan air hujan melalui bibir wadah ini. Lumpur serta sampah yang berat-berat mengendap didasar wadah ini. Lumpur serta sampah yang mengendap ini dalam waktu tertentu dikeruk dan diangkut dengan truk untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Seharinya dalam keadaan normal, kira-kira 1.4 milyar gallon ( 1 gallon k.l. 4 liter) air limbah rumah dan insustri, setelah diolah, dibuang ke sungai-sungai dan laut. Ada 494 pintu air sepanjang saluran pembuangan air limbah ini, yang mana dapat dibuka dalam keadaan darurat untuk membuang air limbah bila hujan lebat dalam usaha mencegah banjir.

Air hujan yang langsung dibuang ke sungai atau ke laut, di beberapa tempat seperti di daerah perumahan, dimana rumah-rumahnya tidak bertingkat. Didaerah ini setiap rumah mempunyai halaman yang cukup luas dimana air hujan diserap oleh tanah-tanah sekitarnya. Kelebihan air disalurkan ke tempat pembuangan air hujan, usaha untuk menhindari banjir dengan got-got yang bertutup baja yang penuh dengan lubang-lubang untuk air hujan masuk ke saluran pembuangan. Tutup baja itu juga merupakan saringan sampah-sampah lainnya yang cukup besar.

Ditempat-tempat dimana rumah-rumahnya bertingkat dua atau lebih, pembuangan air hujan ini disatukan dengan pembuangan air limbah rumah. Kemudian disalurkan ke tempat "Pengolahan Air Limbah". Ada 14 tempat Pengolahan Air Limbah di NYC. Pembangunan Pengolahan Air Limbah dimulai kira-kira 20 tahun yang lalu. Ongkos yang dikeluarkan oleh Kotapraja dalam pembangunan Pengolahan Air Limbah ini berjumlah 2.5 Milyar USD. Tempat-tempat Pengolahan Air Limbah ini berada ditepi Sungai-sungai dan dipesisir laut.

Pesisir laut di NYC dimana di beberpa tempat berupa rawa-rawa. Rawa-rawa ini dilindungi oleh undang-undang yang menyatakan daerah rawa ini tidak boleh dibangun bangunan apapun. Jadi dibiarkan begitu saja. Harap dicatat bahwa daerah rawa-rawa ini merupakan tempat yang terendah di NYC dan merupakan "muara" sungai didalam tanah. Dengan dibiarkan begitu saja, air sungai-sungai didalam tanah tetap mengalir. Airnya naik di rawa-rawa ini dan menguap karena disinari matahari. Dengan mengalirnya sungai-sungai didalam tanah ini, merupakan tempat penyaluran air hujan yang meresap kedalam tanah. Dengan demikian mengurangi kemungkinan untuk banjir.

Jika turun hujan yang deras, 460 pintu air dibuka bila air melewati kapasitasnya daya tampung di saluran pembuangan air hujan dan air limbah rumah dan industri. Air limbah langsung dibuang ke sunga-sungai dan laut tanpa dibersihkan di tempat-tempat pengolahan. Ini dilaksanakan untuk mencegah air masuk ke terowongan kereta api didalam tanah. Pada tahun 1903 terjadi terjadi kebanjiran dan air masuk di terowongan kereta api didalam tanah. Selama 3 bulan seluruh jaringan kereta api didalam tanah dihentikan operasinya. Cara baru dengan membuka pintu-pintu air bila hujan deras berhasil mencegah air masuk ke jaringan kereta api dibawah tanah. Namun konsekwensinya, sungai-sungai dan laut tercemar untuk beberapa hari. Penduduk diberi tahu untuk menghindari tepi sungai dan laut selama beberapa hari sampai pencemaran dapat diatasi.

Kira-kira 20 tahun yang lalu, tidak terdapat ikan-ikan di Sungai Hudson maupun di Sungai "East River", disebabkan oleh air limbah yang dibuang ke sungai-sungai ini tidak dibersihkan. Dengan biaya 2.5 Milyard USD, dimulai 20 tahun yang lalu, usaha membersihkan air limbah kota NYC menunjukkan keberhasilannya. Ikan-ikan kembali berdatangan di Sungai-sungai itu. Penduduk setempat sekarang banyak ber-rekreasi dipinggiran sungai-sungai itu, dimana Kotapraja membangun Taman-taman, banyak penduduk duduk santai sambil memegang pancingan. Ikan yang ditangkap sudah dianggap cukup bersih untuk dimakan. Lain halnya 20 tahun yang lalu, dimana Kotapraja mengumumkan bahwa ikan-ikan yang ditangkap dari sungai-sungai sekitar NYC tidak boleh dimakan karena kemungkinan akan keracunan. Ikan-ikan itu mengandung bahan-bahan kimia yang membahayakan badan manusia kalau dimakan.

Juga "membersihkan" air limbah ini ternayata dapat menghasilkan penghasilan tambahan bagi Kotapraja. Setelah diolah, lumpur-lumpurnya dikeringkan menjadi pupuk untuk tanaman. Pupuk hasil pengolahan air limbah NYC, sebagian diangkut dengan truk dan tongkang-tongkang ke Florida untuk dipakai di perkebunan jeruk sitrus. Dan sebagian dari pupuk itu, di angkut dengan truk juga dengan tongkang-tongkang melalui Sungai Hudson jauh ke utara, Di utara NYC banyak perkebunan buah Apel dan memanfaatkan pupuk yang diolah dari air limbah ini. Disamping pupuk, juga bahan-bahan lainnya yang didaur ulang seperti plastik dan metal.

Air limbah hujan yang disatukan dengan air limbah rumah-rumah dan air limbah industri, memang dirancang demikian. Dengan mencampurkan air hujan bersama limbah rumah dan industri, membuat air limbah dari rumah dan industri menjadi encer. dengan demikian memudahkan dalam mengalirnya didalam saluran pembuangan, juga mengurangi kemungkinan air limbah itu untuk mengendap didasar saluran pembuangan.

Air limbah yang encer ini memudahkan dalam usaha-usaha pengolahannya. Terutama cairan-cairan bahan kimia dengan usaha ini boleh dikatakan cairan kimia itu begitu encernya sehingga tidak membahayakan lagi. Usaha-usaha mengencerkan larutan kimia ini dilanjutkan di tempat-tempat pengolahan.

Air yang dibuang ke sungai-sungai dan laut dapat dikatakan airnya bersih dari kontaminasi bahan kimia. Hanya ada satu tempat didunia dimana pembuangan air limbah yang telah dibersihkan itu dikelola lebih lanjut dan dijadikan air minum, yaitu di Singapore.

Saluran-saluran pembuangan air limbah hujan dan pembuangan air limbah rumah dan industri, dibangun dibawah tanah dimana diatasnya adalah jalanan untuk kendaraan-kendaraan. Pembangunan saluran pembuangan air limbah ini dibagian kota tertentu ada yang sudah berumur lebih dari 125 tahun. Besarnya saluran pembuangan air limbah ini, cukup besar. Seorang dewasa dapat berjalan dengan badan tegak, dan masih ada ruangan cukup diatasnya untuk menggantungkan pipa-pipa. Di Manhattan, atap saluran pembuangan air limbah ini penuh dengn pipa-pipa baja dan plastik. Didalam pipa-pipa itu disalurkan uap panas dari pembuangan PLTU. Kemudian uap panas ini disalurkan ke gedung-gedung untuk memanaskan gedung di musim dingin. Pipa-pipa lainnya dipakai untuk kabel-kabel listrik untuk tiang-tiang penerangan jalan, kabel telepon dan kabel saluran listrik ke gedung-gedung. Diluar Manhattan, masih dipakai tiang-tiang kayu untuk kabel aliran listrik, telepon dan internet.

Di Jakarta, sebetulnya "Saluran Pembuangan Air Limbah" sudah tersedia secara alami. Ciliwung dan kali-kali lainnya serta banjir kanal. Kemungkinan untuk membangun "Pengolahan Air Limbah" terapung dapat saja dibangun di Banjir Kanal, umpamanya. Sekaligus sebagai penyulingan air pembuangan pengolahan menjadi air minum. Kalau Singapore dapat menjadikan kenyataan, kenapa tidak di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Dengan akan dibangun Mass Rapid Transit Jakarta , usaha penyaluran air limbah dari rumah-rumah juga usaha pencegahan banjir dapat dilaksanakan sekaligus. Lihat tulisan "Mass Rapid Transit Jakarta ala Mangsi".

Mungkin dapat dimulai umpamanya, Banjir Kanal itu dibagi-bagi dengan membangun "dam-dam". Di Dam-dam ini dikembang-biakkan ikan lele serta di- "tanami" eceng gondok atau tanaman mengapung lainnya, mungkin genjer atau kangkung dalam usaha membersihkan airnya. Dan di muara Kali Ancol dibangun "Tempat pengolahan air limbah". Pengerukan kali-kali ini dan Banjir Kanal dilakukan secara teratur. Lumpur dari hasil pengerukan ini dapat diolah menjadi pupuk. Membangun pabrik pupuk terapung sepanjang Banjir Kanal. Atau lumpur yang dikeruk, dibuang diatas tanggul. Mungkin tanggul dapat dibuatkan teras-teras seperrti sawah di Bali. Teras-teras ini ditanami sayur mayur. Lahannya dikelola oleh RT/RW setempat. Dapat juga teras di tanggul ini dibangun Taman Bunga atau Taman dengan pohon-pohon rendah. Disamping sebagai tempat bermain anak-anak juga suatu usaha dalam menjernihkan udara dari polusi asap dari knalpot mobil dan motor.

Kalau dana sejumlah Rp. 140 Trilyun dapat terkumpul untuk pembangunan Jembatan Selat Sunda, tentunya dana yang lebih kecil untuk men-danai proyek-proyek seperti diatas pasti dapat terkumpul.

MangSi 042012.

Tags: air, banjir, hujan, iwrm, limbah

Selamatkan Air untuk Anak Cucu Kita

Akhir-akhir ini di berita kita sering mendengar banjir rob makin sering menyerang warga pesisir. Selain karena gravitasi bulan, ada hal lain tentu saja yang menyebabkan hal ini. Kita tentu tidak bisa menghilangkan efek gravitasi bulan kan ? :). Tapi kita bisa berusaha mencegah naiknya muka air laut.

Salah satu yang menyebabkan muka air laut naik , sangat berhubungan dg kondisi krisis Air (kelebihan air dan kekurangaan air di setiap musim ) :

1. Berpindah nya  air tanah ke laut, sebelumnya air berada di beberapa  lapisan aquifer ( baik di  aquifer bebas ; unconfined aquifer dan di  beberapa aquifer tertekan ; confined aquifer ).

  2. Data pendukung poin 1, secara umum : pada tahun 60 an untuk mempompa air kita cukup memakai pompa air dangkal ( daya hisap lebih kecil dari 7 m ) , sekarang untuk mempompa air kita membutuhkan pompa yg lebih dalam seperti jet pump… malah  submersible pump utk beberapa daerah yg muka air tanahnya makin dalam. Artinya muka air tanah semakin tahun semakin dalam. Kemana pindahnya  air tersebut ? Bukankah kemungkinan besar akan ke laut, karena laut tempat yg paling rendah untuk  berdiamnya air. Apakah kondisi ini hanya terjadi di Jakarta atau di Indonesia saja ? jawabannya hampir di semua Negara belahan dunia kondisinya sama. Kelangkaan air di musim kemarau sudah menjadi ketakutan di hamper semua Negara.  

3.    Mengapa kondisi diatas bisa terjadi ? Telah terjadi defisit  dalam water balance ; air yg diambil atau di pompa  lebih banyak dibandingkan air yg masuk kedalam lapisan aquifer tersebut.


4. Mengapa air yg masuk kedalam lapisan aquifer menjadi lebih sedikit setiap tahun ? Peresapan air hujan secara natural makin  sedikit akibat telah terjadi perubahan fungsi lahan di daerah tangkapan air ( catchment area ). Akibatnya air permukaan menjadi lebih banyak yg mengalir  ke sungai , akan terjadi banjir jika  daya tampung sungai sudah maximum ( debit air max  berubah drastik disbanding kan debit minimum / debit kemarau ).  Kondisi in terjadi bukan hanya di Jakarta dan di beberapa daerah DAS sungai di Indonesia, hal ini juga terjadi di megara-negara lain.


5. Apakah Allah SWT memberikan cukup air ( kebutuhan mutlak ke dua setelah kebutuhan udara ) untuk masyarakat Jakarta ( 9,73 juta jiwa ) ?  Dengan data luas Jakarta 661 km2, curah hujan rata-rata;  2500 mm atau 2,5 meter/m2/tahun, kebutuhan air 200 liter/hari/jiwa atau 73 M3/jiwa /tahun…. Sebenarnya air hujan tersebut sangat cukup utk 22 juta jiwa. Belum kalau dihitung dari air yang dikirim dari bagian hulu.


6. Mengapa sekarang Jakarta sekarang mengalami krisis air ? Terjadi banjir jika curah hujan melebihi 40 mm / 2 jam, sertaPAM  kekurangan air baku selama musim kemarau, sehingga memerlukan supply air dari DAS Citarum ( Jatiluhur ) ? Perlu perubahan padigma yang mendasar : ubah konsep Horizontal drainage menjadi Vertical drainage . Canangkan Program Konservasi Total ( PKT ) ; jangan buang air hujan secepatnya kelaut, simpan air hujan kedalam lapisan aquifer yg memang sudah berkurang banyak. Selamatkan air untuk keperluan anak cucu kita di kemudian hari.


Salah satu cara untuk melakukan konservasi air, adalah dengan membuat sumur resapan. Mungkin sobat NP dapat membaca tulisan oleh BPPT [2] tentang bagaimana membuat sumur resapan di lingkungan kita.

    • Sumur Resapan

Referensi

1. Jual-beli karbon itu bohong, kata pakar, Fatchy Muhammad, https://groups.google.com/forum/?hl=en#!topic/bizinov2010/UVzoPKlEYFo

2. Teknologi Konservasi Air Tanah Dengan Sumur Resapan, BPPT, http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Sumur/sumur.html


Pembuangan Air Hujan dan Air Limbah di NYC (New York City)

Ada dua macam pembuangan air di NYC. Yang satu, setiap jalan termasuk jalan layang, ada tempat pembuangan air hujan. Air hujan langsung masuk saluran air dibawah tanah dan langsung dibuang ke sungai. Di setiap lubang pembuangan itu, dibawah tanah dibangun tempat penampungan air berbentuk empat persegi terbuat dari beton dengan ukuran kira-kira 2 m x 2m x 4 m. Air hujan memenuhi penampungan ini, air yang mengalir dari bibir atas penampungan ini yang disalurkan ke got utama untuk disalurkan ke sungai. Kegunaan penampungan empat persegi dari beton ini adalah untuk menampung kotoran-kotoran terutama pasir atau tanah agar mengendap didasarnya. Dalam waktu-waktu tertentu, melalui lubang diatas penampungan ini, kotoran-kotoran diambil atau dikerok dengan alat khusus berupa "cakar ayam" terbuat dari besi. Cakar ayam ini diturunkan kedalam tempat penampungan dalam keadaan terbuka, kemudian ditarik keatas dalam keadaan tertutup. Dan isinya berupa pasir atau tanah beserta sampah lainnya dibuang di bak truk.

Got pembuangan air hujan dibawah tanah ini berukuran besar. Orang dengan ukuran ketinggian orang bule dapat berjalan tegak dengan leluasa. Dilangit-langit got besar ini terpasang tabung-tabung dari bahan plastik. Tabung-tabung ini berisi kawat-kawat, kawat tilpon, kawat listrik dan kawat-kawat lainnya untuk keperluan komunikasi. Kawat-kawat listrik untuk dipakai penerangan-penerangan lampu jalanan atau lampu-lampu lalu lintas. Di NYC terutama di daerah Manhattan tidak terlihat kawat-kawat apapun yang terpancang diatas permukaan jalanan. Juga got besar itu dilangit-langitnya ada pipa-pipa besi untuk menyalurkan uap panas ke gedung-gedung diatasnya. Uap panas ini adalah uap pembuangan dari uap panas yang dipakai untuk memutarkan turbine-turbine generator listrik (PLTU).

Dalam pembuangan air limbah dari rumah-rumah, got didalam tanah sebagai saluran pembuangan yang dihubungkan dari rumah-rumah ke got ukuran besar yang berada didalam tanah dibawah jalanan beraspal. Air limbah dari rumah-rumah tidak langsung dibuang ke sungai, tetapi disalurkan ke tempat penyulingan air limbah dari rumah. Di tempat penyulingan ini, air kotoran dari rumah-rumah disaring. Airnya setelah penyulingan, baru dibuang ke sungai. Ampasnya diolah berupa pellets. Pellets ini lain tidak adalah pupuk, dimasukkan kedalam karung dan dikirim ke perkebunan jeruk di Florida. Dijual tentunya, pemasukkan extra untuk kas Kotapraja. (Ingat semua "sampah" dapat di -daur ulang kecuali mayat dan bangkai).

Kira-kira sampai 20 tahun yang air limbah dari rumah-rumah dibuang langsung ke sungai. Salah satunya adalah Sungai Hudson sebelah Barat Manhattan. Memang murah dan gampang membuang air kotoran rumah langsuing ke Sungai Hudson ini, tetapi ada kerugiannya. Puluhan tahun berlangsung sepertri ini mempunyai dampak negatip yang besar sekali. Sepanjang Sungai Hudson dari Utara Manhattan sampai ke muaranya tidak terdapat ikan satu pun. Namun setelah dibangun tempat-tempat penyulingan air limbah dari rumah dibeberapa tempat sepanjang Sungai Hudson dalam tempo 3 tahun ikan-ikan bermunculan kembali. Sekarang ini Kotapraja membangun Taman sepanjang Sungai Hudson ini. Penduduk setempat berserta turis dari kota lain dan turis asing banyak berlalu lalang berjalan kaki sepanjang Sungai Hudson ini. Dimana kadang-kadang dapat melihat kapal-Pesiar yang mampu menampung ribuan penumpang singgah dipelabuhan penumpang.

Lain halnya di luar kota NYC, kota-kota kecil sekitar NYC air limbah dari rumah-rumah ditampung ditempat pembuangan yang dibangun dihalaman rumah yang disebut "septic-tank". Airnya meresap kedalam tanah, ampasnya disedot kedalam tanki diatas truk untuk dibawa ketempat pengolahan. Tentunya agar tidak keluar baunya, didalam septic-tank diberi obat chemical, selain agar tidak mengeluarkan bau juga agar isi septic tank itu tetap cair tidak membatu.

Kembali ke NYC, dengan kedatangan kembali ikan-ikan di Sungai Hudson ini, setiap hari libur ribuan penduduk setempat berdiri dipinggir Sungai Hudson siap dengan pancingan-pancingannya. Lumayan membawa pulang seekor dua ekor ikan hasil pancingannya. Investasi yang mahal (billionan dollars) yang dikeluarkan oleh Koptapraja dalam membangun tempat penyulingan air kotor dari rumah-rumah itu, ternyata dapat memberikan kenyataan yang nyata dan berwujud berupa Taman dan tempat rekreasi warganya. Pajak dikenakan kepada setiap warga kota Metropolitan ini dikembalikan kepada warganya berupa tempat rekreasi sebagai usaha meningkatkan kesejahteraan warganya.

Keistimewaan kota New York City ini ialah adanya Taman-taman dengan pohon yang rindang, bunga-bunga warna warni serta tempat bermain anak-anak disertai air mancur dimana anak-anak dapat bermain meneduhkan badan dari panasnya udara dimusim panas. Juga tempat untuk bermain basket ball. Pemeliharaan taman-taman ini adalah tanggung jawab Kotapraja. Dibeberapa tempat, taman ini dipelihara dengan baik oleh warga yang bertempat tinggal sekeliling taman itu. Di Jakarta taman serupa seperti ini dapat saja di bangun, silahkan mampir di http://manggih.multiply.com dengan tag "banjir", ada tulisan mengenai taman seperti ini.

sn081811

Tags: air, banjir, hujan, iwrm, limbah