وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Pembangunan Pangkalan TNI AL dan TNI AU di pulau-pulau kecil adalah dalam rangka membangun ketahanan Nasional. Serta pengamanan lautan Nusantara dari kapal-kapal berbendera asing yang melakukan usaha penangkapan ikan di lautan Nusantara. Pembangunan pangkalan TNI AL dan TNI AU di pulau-pulau kecil, juga akan menjadi tonggak utama dalam perkembangan ekonomi setempat, dan pendidikan penduduk setempat.
Di pulau-pulau kecil dimana ada Pangkalan TNI AL dan TNI AU, rakyat setempat dapat diikutssertakan dalam usaha "perawatan" pangkalan-pangkalan itu. Penduduk setempat diberikan pendidikan dalam usaha bercocok tanaman. Tentunya dengan bimbingan dari para Insinyur Pertanian. Insinyur Pertanian ini di-"wamil"-kan untuk masa waktu tertentu dan ditempatkan untuk bertugas di pangkalan-pangkalan ini.
Penduduk diberikan pendidikan dalam menanam sayur mayur, buah-buahan dan juga pembuatan pupuk kompos. Hasil dari bercocok tanaman ini dijual ke pangkalan AL dan AU. Juga kepada kapal-kapal patroli TNI AL yang berpatroli didaerah itu dimana pelabuhan di pulau itu merupakan Induk Pelabuhan kapal-kapal tersebut.
Penduduk setempat diberikan juga pendidikan dalam penanaman pohon jarak. Biji jarak dijual ke koperasi untuk diolah menjadi minyak jarak. Dan minyak jarak ini dijual ke Pangkalan Al dan AU sebagai campuran untuk minyak diesel. Juga minyak jarak ini dipakai untuk campuran minyak diesel kapal-kapal patroli TNI AL. Minyak jarak dipakai oleh TNI AU untuk campuran minyak diesel pembangkit tenaga listrik darurat dan juga sebagai bbm truck-truck dan kendaraan bermesin diesel lainnya.
Minyak jarak dijual ke PLN sebagai campuran minyak diesel untuk menjalankan mesin diesel penggerak Gnenerator Listrik. Dengan tersedianya aliran listrik ini, akan timbul usaha-usaha baru. Pengolahan kopra menjadi minyak kelapa. Juga Pemerintah memberikan izin untuk pembuatan garam secara modern dengan peralatan-peralatan modern. Garam yang dihasilkan dibeli oleh Koperasi untuk pembuatan ikan asin. Dengan demikian para nelayan dapat menangkapn ikan sebanyaknya dan ikan itu diproses lebih lanjut untuk dijadikan ikan asin. Ikan asin sebagai bahan untuk dijula ke Pangkalan, Kapal-kapal TNI AL serta penduduk dipulau itu atau dipulau lainnya.
Juga dijajagi penanaman pohon sagu di Mauluku ala Perkebunan Karet/Kelapa Sawit di Sumatara dalam skala yang kecil. Juga dijajagi kemungkinannya untuk menanam padi curah hujan.
Dikarenakan sudah ada listrik, kemungkinan besar usaha penyulingan air laut menjadi air minum dapat dilaksanakan. Air minum dijual ke Pangkalan AL dan AU serta kapal-kapal patroli AL. Tentunya juga penduduk dengan harga yang cukup murah.
====Mangsi 04/17/12====
1. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
2. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
3. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
4. Sky Scanner Drone 'Garuda' Vs Drone Rp 4,5 Triliun Jokowi
5. Pakar UAV Dunia Tawarkan Drone “Garuda”
Untuk menjadi pemain tetap dalam usaha pengangkutan Peti Kemas Internasional, kita sebetulnya mempunyai kelebihan dibandingkan dengan negara tetangga (Singapore dan Malaysia). Mengingat wilayah yang membentang hampir 3000 miles yang menjadi wilayah antara Pasific dan Australia dan New Zealand, Juga dilewati jalur pelayaran Amerika Pantai Timur; Eropah ke Cina, Jepang, Korea,Taiwan p.p.. Jalur pelayaran ini merupakan jalur yang terpenting dalam perdagangan internasional. Lebih dari satu tempat dalam jalur perdagangan yang terpenting didunia itu dapat menjadi tempat untuk dibangun sebagai pelabuhan transit. Kapal-kapal peti kemas raksasa menyinggahi Pelabuhan Transit ini, membongkar peti kemas untuk dikapalkan ke pelabuhan di kawasan Asia Tenggara dan kesebelah timur ke Papua Nugini, Australia, New Zealamd dan Pacific Selatan.
Dalam jalur perdagangan terpenting ini, peti kemas yang diangkut jumlahnya sangat besar. Sedemikian banyaknya jumlah peti kemas yang diangkut, salah satu perusahaan pelayaran peti kemas yang sekarang ini mengoperasikan 10 kapal peti kemas raksasa dengan kesanggupan mengangkut 18000 peti kemas ukuran 20 ft per kapal, merencanakan untuk membangun 30 kapal baru dengan kemampuan angkut yang lebih besar lagi..
Kita tidak perlu menjadi operator kapal-kapal peti kemas samudera.. Dengan modal yang tidak terlalu besar perusahaan pelayaran nasional dapat ikut serta dengan aktif. Kita harus sanggup menjual "jasa" dalam pengangkutan Peti Kemas Internasional ini. Adapun jasa yang dimaksud adalah, pertama sebagai "Depot" atau "Distribution Center" dimana tugas utama adalah dalam mengurus "lalu-lintas" peti kemas ini agar sampai di pelabuhan tujuan dengan cepat dan aman. Service dalam persediaan peti-peti kemas kosong. Perbaikan peti-peti kemas yang rusak dalam transit, serta memuat kembali muatannya ke peti kemas yang layak pakai. Peti-peti kemas kosong ditampung di pelabuhan transit ini, dan dikapalkan ke pelabuhan-pelabuhan muat dengan kapal khusus peti kemas dengan DWT kecil berbendera Merah Putih.
Pembangunan pelabuhan Transit ini, jangan diartikan bahwa kita akan bersaing dengan Singapore dan Malaysia, tetapi membangun Pelabuhan Transit Peti Kemas ini adalah dalam usaha menunjang kelancaran lalu-lintas peti kemas berisi muatan maupun peti kemas kosong dari dan ke dua negara tetangga ini. Peti-peti kemas yang berasal dari Pantai Timur Amerika dan Eropa dan yang berasal dari Cina, Jepang, Korea dan Taiwan.
Pelabuhan Transit Peti Kemas ini juga menyediakan keperluan makanan, air dan BBM bagi kapal-kapal peti kemas raksasa, mempunyai fasilitas perbaikan-perbaikan peti kemas, dan perbaikan kecil/darurat pada mesin-mesin kapal peti kemas raksasa itu. Juga sebagai tempat gudang penyimpanan suku cadang mesin-mesin kapal. Pelabuhan Transit ini menjadi tempat kantor-kantor perwakilan dari Perusahaan Pelayaran Internasional, kantor perwakilan perusahaan pembuat mesin-mesin kapal dan peti kemas. Kantor-kantor Biro Klasifikasi, serta perusahaan-perusahaan lainnya yang banyak berhubungan dengan pengoperasian kapal peti kemas raksasa.
Diperlukan dua Pelabuhan Transit Peti Kemas diwilayah NKRI. Yang pertama dibagian Barat NKRI dalam jalur pelayaran dari Cina, Jepang, Korea dan Taiwan ke Eropah dan Pantai Timur Amerika.Utara p.p. Idealnya Pelabuhan Transit ini harus dekat dengan Selat Sunda. Pulau Bangka pantai Timur merupakan tempat yang cocok. Dari pelabuhan transit ini peti-peti kemas dari Pantai Timur Amerika dan Eropa dikapalkan ke Singapore, Tg.Pelepas, Vietnam, Bangkok, Manila, Brunei,Serawak dan Jayapura p.p. Dan yang satu lagi dibagian Timur NKRI, mungkin di Jayapura untuk mengapalkan peti-peti kemas ke tujuan Papua Nugini, Australia, New Zealand dan Pasific Selatan. Pengangkutan peti-peti kemas dari Pelabuhan Transit Utama ke Jayapura dikapalkan dengan kapal-kapal khusus pengangkut peti kemas berbendera Merah Putih. Tentunya, karena Pelabuhan Transit Utama disinggahi Kapal Peti Kemas Raksasa, alat-alat penyokong didarat sudah tentu harus tersedia. Demikian juga di Jayapura, karena pelabuhan ini disinggahi kapal-kapal peti kemas dari Australia dan New Zealand, peralatan penyokong didarat terutama derek-derek khusus untuk membongkar dan memuat peti kemas harus tersedia. Jadi investasi dalam pembelian dan pengoperasian kapal khusus untuk mengangkut peti kemas berbendera Merah Putih adalah masuk diakal dan wajar. Disamping Kapal Ferry Berkecepatan tinggi juga mengangkut peti-peti kemas dalam jalur pelayarannya.
Karena apa diperlukan cara-cara pengangkutan peti kemas secara bertahap ini? Pertama karena pengoperasian kapal peti kemas raksasa ini sangat mahal per harinya. Untuk menghemat ongkos, pelabuhan yang disinggahi diusahakan seminim mungkin, juga waktu berlayar dilaut diusahakan sesingkat mungkin. Mengingat ongkos BBM yang dari hari ke hari naik terus, ongkos pembelian BBM ini dibag-bagi antara perusahaan pelayaran. Yaitu antara perusahaan kapal peti kemas raksasa dan para operator kapal-kapal dari Pelabuhan Transit ke pelabuhan tujuan. Dengan demikian "freight rate" dapat dipertahankan dengan harga yang sekarang ini untuk masa waktu lebih lama lagi. Jadi dengan pembangunan Pelabuhan Transit ini sebetulnya adalah demi untuk kepentingan para operator Kapal Peti Kemas Raksasa, dengan demikian kalaupun mereka diikut sertakan dalam pembangunan Pelabuhan Transit Peti Kemas di wilayah NKRI tidak ada alasan yang kuat untuk tidak menyambutnya dengan baik. Keterangan diatas merupakan "selling point" untuk mendapat perhatian serta dukungan dari perusahaan-perusahaan pelayaran peti kemas yang mengoperasikan kapal-kapal peti kemas raksasa. Kita perlu akan sokongan mereka dalam gagasan pembangunan dua Pelabuhan Transit di wilayah NKRI.
Pengapalan dengan peti kemas antar pulau harus digalakkan. Dalan usaha untuk menekan waktu di pelabuhan muat/bongkar dan waktu pelayaran kepelabuhan tujuan. Keuntungan lain dengan pengapalan peti kemas Nusantara, ialah peti kemas itu dapat dipergunakan sebagai tambahan ruangan gudang ditempat atau dipabrik-pabrik, sambil menunggu untuk dikapalkan. Dengan demikian produksi pabrik akan berjalan terus dalam memenuhi pesanan pembeli. Peti kemas dengan peralatan pendingin dapat dipakai sebagai tempat gudang sementara untuk sayur mayur atau ikan. Disediakan ditempat, dalam musim memetik sayur atau buah-buahan.. Dengan demikian membangun gudang yang permanen dengan alat pendingin khusus untuk menyimpan sayur mayur tidak diperlukan. Mengingat kebutuhannya hanya musiman saja.
Kombinasi dermaga beton di setiap pelabuhan, peti kemas sebagai wadah mengapalkan muatan serta jadwal pelayaran yang teratur dari Kapal Ferry jenis Ro-Ro, memungkinkan mendirikan pabrik-pabrik apapun, dimanapun di seluruh Nusantara. Tentunya dalam usaha menekan ongkos dengan mendirikan pabrik berdekatan dengan tempat sumber bahan-bahan mentahnya. Pabrik minyak kelapa dapat didirikan dimana saja di Maluku atau Sulawesi Utara. Seluruh pantai pulau-pulau dikedua daerah ini lain tidak hanya pohon kelapa. Dengan adanya pabrik minyak kelapa di satu pulau akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi lokal. Membuka lapangan kerja untuk penduduk setempat. Pembuatan kopra akan meluas. Pengangkutan laut dengan perahu layar atau kapal kayu bermotor akan sibuk berlayar dari satu pulau ke pulau lainnya mengangkut karung-karung kopra. Kapal Ferry Ro-Ro (kapal-kapal feeders) siap mengangkut minyak kelapa apakah dalam kemasan tong-tong plastik atau secara curah kedalam perti kemas tangki dari dermaga pabrik minyak kelapa., untuk dikapalkan ke pasaran.
Merancang membangun pabrik pengolahan botol atau kemasan plastik yang dibuang oleh kapal-kapal dan berserakan dipantai-pantai pulau-pulau. Pabrik diusahakan oleh Pemda. Biarlah penduduk setempat mengumpulkan botol dan kemasan plastik ini untuk "dijual" ke pabrik.Dengan demikian membuka jalan untuk penduduk setempat untuk ikut membersihkan lingkungan dan disamping itu mendapatkan upah. Plastik diolah kembali dan dijadikan barang-barang keperluan Rumah Tangga, tong air untuk menyimpan air bersih untuk diminum, dijadikan tali plastik sebagai tali pengikat. Tali untuk keperluan diperahu, tali jemuran pakaian, tali untuk menangkap ikan, dsbnya.
Dengan arti kata lain, memeratakan perekonomian Nasional keseluruh pelosok tanah air. Membantu Daerah-daerah untuk berdiri sendiri dalam perekonomiannya dan membantu untuk memakmurkan daerah masing-masing. Mengelola kekayaan alam setempat dan "meng-uang-kan" sekali gus, tentunya dengan rasa tanggung jawab untuk tidak mengganggu atau merusak lingkungan. Siapa lagi yang memikirkan dan memelihara lingkungan alam dengan sungguh-sungguh selain penduduk setempat.
Memanfaatkan usaha-usaha pengangkutan barang melalui laut sepenuhnya demi kemajuan Negara dan Bangsa. Pengangkutan laut adalah salah satu usaha untuk mendekatkan silaturahmi penduduk dari berbagai pulau dengan mempermudah perjalanan dari satu pulau ke pulau lainnya. Memupuk apa yang disebut "sense of belonging" sebagai warga negara Indonesia, mulai dari Sabang sampai ke Merauke.
Harap dicatat bahwa seluruh Armada Kapal Ferry Ro-Ro ini adalah kapal kombinasi muatan dan penumpang. Jadwal yang teratur dalam pengoperasian kapal-kapal ini, harga karcis kapal yang tidak memberatkan rakyat, serta suasana yang nyaman dalam perjalanan, disertai hal-hal yang "memudahkan" untuk berpergian dengan kapal laut, akan menimbulkan dampak yang positif terhadap cara berpikir penduduk di pulau-pulau. Salah satunya ialah perasaan terisolir akan terkikis habis, mereka dapat berpikir dan merasa bahwa mereka sekarang ini adalah bagian dari NKRI, serta dapat ikut aktip membanguna negara dan bangsa.
Dengan arti kata lain pengoperasian Kapal Ferry Ro-Ro ini lain tidak adalah usaha untuk memenuhi slogan...".Jaya dilaut, sejahtera didarat".
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari al-'alaq [1].
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Q.S Al-'Alaq (96:1-5)
Tafakkaru fi khalqillah, wa la tafakkaru fi dzatillah, fainnakum la taqdurunna qudratahu
Artinya, renungkanlah ciptaan Allah, jangan pikirkan dzat-Nya, karena sesungguhnya kamu tak akan mampu mengukur kekuasaan-Nya.
HR. Abu Na’im dan Tirmidzi
(lihat di kitab Bulughul Marom atau kitab Mukhtar Ahadits, hlm. 62).
Proyek Al-'Alaq (العلق) merupakan salah satu upaya dari banyak upaya yang telah sahabat-sahabat lain lakukan di seluruh dunia untuk membumikan Al-Qur'an, seperti misalnya Komunitas Dar-us-Salaam di Maryland, Amerika Serikat, kemudian Projek Iqra' di Ampang, Selangor, Malaysia.
Proyek Al-'Alaq NP adalah sebagai berikut :
1. Demi meningkatkan minat baca masyarakat disekitar basecamp NP, maka NP insyaAllah akan mengembangkan perpustakaan komunitas dengan layanan perpustakaan keliling.
2. Perpustakaan keliling insyaAllah, akan menggunakan sarana sepeda listrik
3. Membentuk Tim Drama, yang akan mengangkat tema-tema yang insyaAllah bertujuan untuk lebih membumikan Al-Qur'an
4. Membaca lingkungan sekitar, fokus di RW (Rukun Warga) tempat kita tinggal, sehingga minimal pertanyaaan-pertanyaan yang terkait "RT/RW Siaga" dapat Kita jawab dan minimal dapat merumuskan apa saja yang dapat Kita lakukan untuk mewujudkan lingkungan sekitar sehingga menjadi lebih baik, dan mengarah menjadi lingkugan yang insyAllah diridhai oleh Allah SWT.
5. Sistem pengajaran di Majlis Ta'lim An-Nisa akan diselaraskan, untuk mendukung poin-poin diatas. InsyaAllah ..,
6. Merintis implementasi ide Rumah Pelangi [4], Kampung Al-Qur'an, Kampung Keselamatan
Kami akan berusaha sekuat mungkin untuk merealisasikan hal ini. Jika ada yang ingin mendukung Proyek Al-'Alaq, silahkan sahabat melihat layanan dan produk yang NP tawarkan, jika sahabat menggunakan layanan dan produk dari NP, maka secara tidak langsung, sahabat telah mendukung proyek Al-'Alaq. Do'akan Kami...
[1] Kutipan Terkait Q.S Al-'Alaq, http://alquran.negeripelangi.org/home/kajian-tafsir-al-qur-an/001-al--alaq/tautan-eksternal/kutipan
[2] Minat Baca Indonesia Masih Rendah, http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/29/21400769/Minat.Baca.Indonesia.Masih.Rendah
[3] Kalkulator, Sedekah Sampah untuk Proyek Al-'Alaq 1-5, http://openthinklabs.com/sedekah_sampah_untuk_proyek_al_alaq_1_5.html
[4] Rumah Pelangi, http://developer.negeripelangi.com/home/riset-desain/user-stories/glosari/rumah-pelangi
[5] Hadits Tentang Tetangga, http://www.dakwatuna.com/2008/09/929/hadits-tentang-tetangga/
[6] Revitalisasi Lingkungan di Tingkat Rukun Warga (RW), http://pkm.openthinklabs.com/home/topik/rt-rw-siaga/revitalisasi-lingkungan-di-tingkat-rukun-warga-rw
[7] FlyKly Smart Wheel, http://www.flykly.com/
[8] Copenhagen Wheel, Superpedestrian, https://www.superpedestrian.com/
[9] Tafsir Fi Zilal Al-Quran (Di Bawah Naungan Al-Qur'an), Q.S Al-Alaq Karya Sayyid Qutb
[10] Bismillahi Tawakkalna 'Alallah : Merajut Kebersamaan dengan Pendidikan Berbasis Kewirausahaan Sosial, http://negeripelangi.org/id/blog/2013/07/22/bismillahi-tawakkalna-alallah-merajut-kebersamaan-dengan-pendidikan-berbasis-kewirausahaan-sosial