Menerima:Putra-Putri
PROFIL PONDOK PESANTREN PERGURUAN KHZ. MUSTHAFA SUKAHIDENG
I. Sejarah Berdiri Pondok Pesantren
Pesantren ini bernama lengkap "Pondok Pesantren Perguruan KHZ. Musthafa Sukahideng"
didirikan pada masa penjajahan Belanda tahun 1341 H bertepatan dengan tahun 1922 M.
Diawali ada seorang wanita dermawan bernama Hj. Siti Juariyah membiayai dan memberangkatkan
dua orang pemuda sepupu keturunan H. Arijam penduduk kampung Bageur yang bernama Umri dan Udaemi
ke Pesantren Gunung Pari. Sekembalinya dari Pesantren kedua Pemuda tersebut dinikahkan kepada
dua orang wanita yang hubungan keduanya sama seperti hubungan Umri dan Udaemi,
yaitu saudara sepupu dan masih ada hubungan keluarga dengan Hj. Juariyah. Masing-masing diberi
tanah garapan dan lahan untuk mendirikan Pesantren oleh Hj. Juariah, bahkan pada tahun 1928 M.
kedua Kyai muda tersebut diberangkatkan ke tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji atas biaya beliau,
untuk kemudian nama Umri berubah menjadi Zainal Musthafa sementara Udaemi berubah menjadi Zenal Muhsin.
Sepulangnya dari menuntut ilmu, pada tahun 1922 M. KHZ. Muhsin mendirikan Pesantren di Kampung Bageur
yang bernama Pesantren Sukahideng. Beliau diberi sebidang tanah wakaf untuk dijadikan Masjid dan sarana
berdakwah karena pada saat itu masyarakat kampung Bageur masih berada dalam kegelapan Khurafat Jahiliyah
dan jauh dari pendidikan agama Islam. Jangankan masalah fiqih, masalah aqidah pun mereka tidak tahu, bahkan
kebanyakan mereka masih memperdalam ilmu kesaktian dan yang paling mendominasi corak kehidupan masyarakat
pada saat itu adalah ajaran-ajaran Hindu. Selain di kampung Bageur beliaupun berdakwah ke kampung-kampung lain,
baik di lingkungan desa Sukarapih maupun di luar desa, sehingga lama kelamaan semakin banyak orang yang
ingin belajar agama Islam dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Semua ini yang melatar belakangi usaha beliau
untuk mendirikan Pondok Pesantren sebagai sarana untuk pemondokan bagi Santri yang sedang belajar agama.
Sementara itu perjalanan dakwah beliau ke kampung-kampung membuat beliau menikahi dua orang istri lainnya,
yang masing-masing berasal dari kampung Lembur Sumur (Cibalanarik) dan Kadacang. Beliau melakukan hal itu,
karena beliau sering berkeliling ketempat tersebut untuk kepentingan berdakwah.
Pada tahun 1938 KH. Zenal Muhsin Wafat. Saat itu anak sulung beliau yaitu KH.A. Wahab Muhsin masih berusia 17 tahun,
maka kepengurusan Pesantren dipimpin oleh salah seorang menantu KH. Zenal Muhsin yaitu KH. Yahya Bahtiar Afandi sampai
dengan tahun 1945. Dan dari tahun 1945 sampai dengan 2000 M. yang memimpin Pusaka peninggalan ini adalah putra sulungnya
yaitu KH.A. Wahab Muhsin Rohimahulloh. Sepeninggal ayahnya, beliau mendidik adik-adiknya (KH. Ambari Muhsin,
Siti Rukayah (Gayah), KH. Fuad Muhsin, Siti Maesaroh, Siti Rumaya dan KH. Moh. Syihabuddin Muhsin) menggantikan
ayahnya yang sudah wafat, hingga berfungsi ganda sebagai guru dan sekaligus orang tua bagi adik-adiknya. Beliau
mencurahkan seluruh hidupnya dalam mengelola dan memperbaharui Pesantren ini, baik dalam sistem, materi pelajaran
dan metoda, sehingga Pesantren ini maju dengan perlahan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, hingga melahirkan
alumni yang banyak tersebar berkiprah diberbagai intansi dan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi islam maupun
perguruan tinggi umum.
Mulai dari tahun 1989 M. KH. A. Wahab Muhsin sakit, maka kepemimpinannya dilimpahkan kepada adik beliau yang keenam
yaitu KH. Moh. Syihabuddin Muhsin yang dibantu oleh putra dan menantunya. Pada bulan Januari 2007
KH. Moh. Syihabuddin Muhsin Wafat, maka kepemimpinan Pondok Pesantren Sukahideng diteruskan oleh putra sulung
KH. Wahab Mushsin yaitu Dr. KH. T. Fuad Wahab sampai sekarang. Setelah beberapa tahun Pesantren Sukahideng berdiri,
Udaemi yang sudah berubah nama menjadi Zenal Musthafa kembali ke kampung halaman, seperti yang sudah disebutkan, beliaupun sama diberi tanah wakaf oleh Hj. Juariyah untuk mendirikan Pesantren di Kampung Cikembang yang kemudian nama kampung tersebut berubah nama sesuai dengan nama Pesantren yang sekarang kita kenal dengan Pesantren Sukamanah yang berdiri tahun 1927. Pada tanggal 25 Februari 1944 M. bertepatan dengan tanggal 1 Rabiul Awal 1365 H. KHZ. Musthafa mengadakan perlawanan terhadap pemerintahan Pasisme Jepang, kemudian beliau ditangkap oleh serdadu Jepang. Sepeninggal KHZ. Musthafa, Pesantren Sukamanah mengalami masa fatrah (masa kosong), kemudian KH. A. Wahab Muhsin menyuruh adiknya yang keempat KH. Fuad Muhsin yang menikah dengan putri KHZ. Musthafa untuk mengisi kefatrahan Pesantren tersebut dan meneruskan perjuangan KHZ. Musthafa dalam bidang pendidikan.
II. Visi dan Misi Pondok Pesantren Visi
Kajian nilai-nilai islam untuk dijadikan standar bagi langkah-langkah dalam kehidupan sehari-hari serta da’wah dan amar ma’ruf dan nahyil mungkar berdasarkan firman Alloh surat At-Taubah ayat 122 dan Ali Imron ayat 104.
Misi
Membentuk santri-santri yang mempunyai kepribadian seperti santri-santri Rosululloh Saw. yang diasramakan, sebagaimana yang diungkapkan dalam Al-Qur’an surta Al-Baqoroh ayat 273:
- Mempunyai pola hidup sederhana
- Mempersiapkan diri untuk bisa mempromosikan konsep Alloh Swt. agar menjadi konsep yang paling bermartabat
- Tidak meninggalkan kewajiban dan tanggung jawab demi mencari kesenangan diri
- Tidak memperlihatkan keprihatinan dan kekurangan diri di dalam masalah duniawi karena mempunyai harga diri
- Punya khas kepribadian tersendiri
- Hidup mandiri, tidak tergantung kepada orang lain
III. Sistem Pengajaran
Sistem pengajaran yang diterapkan di Pesantren Sukahideng pada awal mula didirikan belum mengenal sistem Classikal, karena pada saat itu santri-santri belum banyak seperti sekarang, pada saat itu sistem pengajaran masih sangat sederhana bahkan lebih sederhana dari sistem yang kita kenal dengan istilah sorogan ataupun bandongan. Antara kepemimpinan yang pertama dengan yang selanjutnya banyak mengalami perubahan. Hal ini sangat jelas terlihat pada saat kepemimpinan KH Wahab Muhsin, karena pada saat itu sudah mulai diadakan pengkelasan tetapi belum sebaik sekarang. Pada saat itu pengkelasan belum berdasarkan kemampuan hanya bedasarkan usia.
Kemudian pada saat ini pengkelasan sudah mulai tertata dengan baik, Pengkelasan dilakukan berdasarkan kemampuan dan sebelum pengkelasan dilakukan, terlebih dahulu diadakan test untuk mengetahui kemampuan santri yang akan belajar di Pesantren. Sampai saat ini sistem yang digunakan adalah sistem classical, di mana santri ditempatkan pada kelas tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya (tidak berdasarkan tingkatan sekolah) yang diukur melalui Test Klasifikasi bagi santri baru, yang dilaksanakan di awal tahun pelajaran. Kegiatan Evaluasi Hasil Belajar dalam satu tahun akademik dilaksanakan 4 kali; berupa : ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, baik pada semester ganjil dan semester genap yang masing-masing meliputi ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, pada Semester Ganjil dan Semester Genap.
A. Marhalah dan Jenis Pelajaran
Adapun nama-nama marhalah dan jenjang pelajaran yang berlaku di Pesantren ini adalah sebagai berikut:
- Marhalah Tamhidiyyah I
- Marhalah Tamhidiyyah II
- Marhalah Ibtidaiyyah I
- Marhalah Ibtidaiyyah II
- Marhalah Ibtidaiyyah III
- Marhalah Mutawassithah ( I, II, III )
- Marhalah Mutaqaddimah
Belajar tulis baca huruf al-Qur’an. - Hapalan Al-Qur’an dan hadits-hadits - Memperlancar dan memperbaiki baca tulis huruf al-Quran yang belum lancar dan baik. - Hapalan Al-Quran dan hadits - Hapalan Nahwu dan tashrif - Tauhid, Fiqh dan Akhlaq - Hapalan Al-Qur’an dan Hadits - Tauhid, Fiqih, Akhlaq dan Tarikh - Penjelasan Nahwu, hapalan tashrif - Hapalan Al-Qur’an dan Hadits - Tauhid, Fiqih, Akhlaq dan Tarikh - Penjelasan, Nahwu dan Sharaf - Hapalan Al-Qur’an dan Hadits - Tauhid, Fiqih, Akhlaq dan Tarikh - Penjelasan dan tathbiq Nahwu - Sharaf - Tafsir, Hadits - Nahwu, Sharaf, Balaghah - Fiqih, Aqidah, Akhlak / Tashawuf - Musthalah Hadits, Ushul Fiqih - Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadits, Musthalah Hadits - Fiqih, Ushul Fiqih, Qoidah Fiqhiyyah - Aqoid, Tashawuf, Mantiq, Balaghah dan Adab
B. Kitab Pegangan
IV. Identitas dan Data Umum Pondok Pesantren
Nomor Statistik Pesantren : 412.32.06.26.002
Nama Pondok Pesantren : Pesantren Sukahideng
Alamat : Kp. Bageur Rt 16/04
Desa : Sukarapih
Kecamatan : Sukarame
Kabupaten : Tasikmalaya
Propinsi : Jawa Barat
No Telepon. : (0265) 545702-541162
Faximili : (0265) 545702
Tahun berdiri : 1341 H / 1922 M
Nama Pendiri Pesantren : KH. Zainal Muhsin
Pengasuh :
- Pimpinan Pesantren : Dr. KH. T. Fuad Wahab
- Wakil Pim. Pesantren : Drs. KH.Ii Abdul Basith W
- Sekretaris : Drs. Toto Musthafa KF
- Bendahara : Ny. Hj. Ai Maemunah
- Organisasi Alumni : Asosiasi Santri Alumni Sukahideng ( ASAS )
- Jumlah Santri : -
Santri yang diasramakan : Laki-laki 514 orang Perempuan 436 orang
Santri yang tidak daiasramakan : Laki-laki 278 orang Perempuan 192 orang
Jumlah 1.420 orang
Jumlah pengajar/Ustad : 75 orang
V. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren
- Satu buah Masjid pusaka dan satu buah Masjid Jamie
- 3 buah gedung Asrama putra
- 4 buah gedung Asrama putri
- 1 ruang sekretariat Pesantren
- 23 Ruang belajar
- 1 ruang Laboratorium Perpustakaan digital
- 1 ruang Laboratorium komputer
- 1 buah Gedung Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN)
- 1 ruang Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN)
- 1 gedung Unit Pelatihan dan Produksi Industri Kerajinan Bordir dan Jahit Pondok Pesantren
- 2 ruang Unit Waserda putra dan putri
- 3 ruang wisma alumni
VI. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren
A. Dewan Pimpinan
- Pimpinan Pesantren : Dr. KH. T. Fuad Wahab
- Wakil Pimpinan Pesantren : Drs. Ii Abdul Basith Wahab
- Sekretaris : Drs. Toto Musthafa KF
- Bendahara : Hj. Ai Muhammad
B. Dewan Guru
- KH. E. Nuruddin
- KH. Amas Baskara
- Drs. KH. I. Abdul Basith Wahab
- Drs. T. Musthafa KF.
- Abdul Hamid S.Ag
- Drs. Tatang Mukhtar Wahab
- Drs. Ate Kosasih
- Asep Mulyana S.Ag
- Mamat Rahmatillah
- Aan Ardiansyah
- Endang Ishak S.Ag
- Adi Majdi Syam S.Ag
- Wawan Ridwan Syam
- Dadan Rahmat Ismail S.Ag
C. Bidang-Bidang
- Bidang Pengajaran : KH. E. Nuruddin
- Sub Bid. Kurikulum : Endang Ishaq S.Ag
- Sub Bid. Bimbingan Minat dan Bakat : Drs. Tatang Mukhtar
- Sub Bid. Olah Raga dan Kesenian : Adi Majdi Syam S.Ag
- Sub Bid. Pengembangan SDM : Dr. H. Syihabuddin Q.MA
- Sub Bid. Perpustakaan dan Laboratorium : Drs. H. E. Bahrul Hayat M.Ag
-
Bidang Administrasi dan Keuangan : Drs. H. Muhammad Sy. SH.
- Sub Bidang Administrasi Umum : Drs. Aay Abdul Hay
- Sub Bidang Administrasi Keuangan : Cucu Wahab S.Ag
- Sub Bidang Administrasi Santri : Dewan Santri
-
Bidang Kerjasama dan Humas : Drs. H. Harun Firdaus M.Si
- Sub Bid. Kerjasama Antar Organisasi : Drs. H. Edeng ZA. M.Pd
- Sub Bid. Kerjasama & Orang Tua : Mamat Rahmatilah
- Sub Bid. Kerjasama Antar Alumni : H. Atang Suryana SMD
- Sub Bid. Pengabdian : Drs. Engkus Koswara M.Si
- Sub Bid. Penerbitan : Drs. Aam Abdussalam M.Pd
-
Bidang Pengembangan Sarana : KH. Amas Baskara
- Sub Bid. Sarana Pendidikan dan Pengajaran : Asep Mulyana S.Ag
- Sub Bid. Sarana Fisik : Abdul Hamid S.Ag
- Sub Bid. Inventaris Pesantren : Drs. Ate Kosasih
-
Bidang Kesejahteraan dan Pengembangan Usaha : Drs. T. Musthafa KF.
- Sub Bid. Pengembangan Ekonomi dan Wira Usaha : Drs. H. Ateng Sy. M.Ag
- Sub Bid. Kesejahteraan Staf Pengajaran : Aan Ardiansyah
- Sub Bid. Kesejahteraan Santri : Ny. Aa Ahadiyah S.Ag
- Sub Bid. Kesehatan : dr. Cecep Z. Khalish
SKM Sukahideng, Juli 2007 Pimpinan Pondok Pesantren Perg. KHZ. Musthafa Sukahideng,
Prof. Dr. KH. T. Fuad Wahab