وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).


You are viewing 69 posts in the category artikel

MP3EI : Galangan Kapal Nasional

    • Wujudkan MP3EI, Melalui Inovasi untuk Kemajuan Bangsa

Masterplan: Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 - 2025.

Dalam Masterplan ini "Perkapalan " dititik beratkan kepada Galangan Kapal Nasional dalam membangun kapal baru ukuran 10,000 DWT sampai 300,000 Dwt. Kesanggupan dalam membangun kapal-kapal ukuran ini dapat saja terwujud. Namun harus dipikirkan lempengan-lempengan baja yang akan dipakai untuk membangun lunas dan lambung kapal, apakah itu produksi dalam negeri atau bukan. Kalau produksi dalam negeri, sudahkah ada Pabrik yang dapat memproduksi lempengan baja tersebut? Apakah ada Pabrik lain selain Krakatau Steel? Dan apakah kiranya Krakatau Steel mampu memproduksi lempengan-lempengan baja untuk lunas dan lambung kapal-kapal yang berukuran sampai 300,000 DWT ?

Apakah ada Galangan Kapal lain disamping PT. PAL di Surabaya yang mempunyai teknologi maupun keterampilan pegawainya dalam membangun kapal baja dengan ukuran diatas 10,000 Dwt sampai 300,000 DWT ?

Pertanyaan berikuitnya adalah, apakah kita mampu bersaing dengan Vietnam,India dan Bangladesh yang sudah mengantongi pesanan kapal baru dari negara-negara maju seperti negara-negara Skandinavia ?

Bagaimana kalau cita-cita diatas kita kesampingkan dahulu dan memulai dengan pembangunan kapal yang sudah berjalan ratusan tahun, yaitu membangun kapal-kapal layar Pinisi. Tentunya pembangunan kapal Pinisi 2011 kedepan harus disertai dan dimanfaatkan akan kemajuan teknologi di bidang pembuatan kapal-kapal baru.


 Kemajuan teknologi seyogianya ditrapkan dibidang pembuatan kapal baru maupun dalam pemeliharaan kapal-kapal kayu, seperti kapal Pinisi ini. Dry-dock khusus bagi perawatan kapal Pinisi, seyogianya tersedia dipelabuhan-pelabuihan besar. Usaha-usaha perawatan kapal-kapal Pinisi ini, sewajarnya Pemerintah ikut membantu untuk meringankan ongkos-ongkosnya. Pembayaran ongkos perawatan kapal dibayarkan langsung kepada perusahaan Dry-dock. Si empunya kapal Pinisi membayar bagiannya langsung ke Perusahaan Dry-dock. Untuk ini, disarankan agar BPR setempat ikut aktip dalam mengadakan dananya, serta memberikan kelonggaran bagi si empunya kapal untuk mencicil ke BPR. Pembayaran "ongkos tambang" untuk muatan yang dikapalkan dengan kapal Pinisi yang mempunyai cicilan ke BPR. dibayarkan langsung oleh sipengirim barang ke BPR setempat dan dimasukkan ke rekening si empunya kapal Pinisi itu. Dengan demikian akan memajukan usaha per-bank-an dibidang Pelayaran Rakyat. Dengan simpanan yang ditentukan besarnya di BPR, si empunya kapal layar dapat meminta pembayaran cicilan dari BPR setempat untuk dibayarkan ke perusahaan Dry-dock setempat. Tentunya dalam usaha pemeliharaan dan perbaikan-perbaikan pada kapal layarnya.

Dipikirkan dan dicarikan untuk memakai cat lambung yang selain mengawetkan kayu-kayu dibawah dan diatas permukaan air laut, juga jaminan bahwa lambung kapal kayu yang dibawah permukaan air laut akan bersih dari tempelan-tempelan kerang-kerang. Cat yang dipakai pada lambung dibawah permukaan laut itu dapat mengurangi "gesekan" antara badan kapal dan air laut. Sehingga dengan demikian akan tercapai kecepatan kapal sewaktu berlayar yang semaksimal mungkin. Selain cat, apakah kiranya dapat dipakai bahan-bahan kimia lainnya atau bahan plastik sebagai "lapisan" antara badan kapal dari kayu ini dengan air laut. Dengan demikian sekali gus disamping lambung kapal tidak ditempeli kerang-kerang juga melancarkan akan lajunya kapal.

Merancang ulang akan luasnya layar-layar kapal, serta mencarikan bahan layar yang ringan, awet dan murah. Merancang peralatan "bantu" untuk usaha-usaha menaikkan layar dan menurunkan layar dengan memakai tenaga listrik. Sehingga meringankan abk dalam menaikkan layar dan juga dapat menurunkan layar dengan cepat, umpamanya bila mengalami angin ribut dilautan lepas. Dengan demikian memperbesar dalam usaha penyelamatan kapal, muatan dan abknya.

Pemakaian peralatan electronic di kapal Pinisi harus diusahakan sebagai peralatan "keharusan". Umpamanya, pemancar darurat yang memancarkan S.O.S. sebagai pemancar "Beacon" untuk mempermudah dalam usaha-usaha SAR.

Peralatan electronic dengan memakai satelit untuk keperluan menentukan posisi kapal dilautan lepas. Peralatan elecronic untuk menentukan arah angin serta menentukan posisi layar terhadap arah angin, untuk mendapatkan hembusan yang maksimal.

Peralatan pengadaan listrik di kapal, apakah dengan Solar Panel, Tenaga Angin atau Tenaga arus air Laut memutarkan turbin listrik. Tenaga listrik diperlukan untuk keperluan lampu navigasi, pemancar radio, pengiriman dan pemerimaan data berupa laporan keadaan cuaca dengan komputer dan satelit. Pengiriman data dari alat-alat yang dipasang di kapal untuk keperluan Riset Kelautan. Pengiriman data mengenai gerak-gerik kapal-kapal asing yang berlayar di lautan Nusantara, bendera kapal serta posisi kapal serta jenis kapal ke Markas Besar TNI. Jumlah yang banyak dari kapal-kapal layar Pinisi yang mengarungi Lautan Nusantara merupakan puluhan ribu "mata" dan "telinga" yang sangat penting dalam usaha pengamanan negara dan bangsa. Dengan demikian Markas Besar TNI tahu betul posisi-posisi kapal-kapal asing yang berlayar dilautan Nusantara.

Pengadaan Galangan Kapal Layar Pinisi disetiap Propinsi dengan demikian "keahlian" warisan nenek moyang dalam membangun kapal layar Pinisi dapat dijaga kelanggengannya untuk ratusan tahun yang akan datang. Tentunya disamping membangun kapal, Galangan Kapal Layar Pinisi juga mengadakan R and D dalam merancang pembangunan kapal-kapal layar baru dengan memakai bahan lain selain kayu "Ulin". apakah Ferrocements atau fiberglass serta bahan dari plastik lainnya. Penelitian dalam pembuatan palkah-palkah muatan di kapal-kapal layar ini untuk disesuaikan dengan kemajuan dalam cara baru mengapalkan barang-barang muatan. Peti kemas standard Nasional Pinisi atau muatan dengan di- "unitised", peti kemas standard nasional Pinisi dengan peralatan pengatur suhu udara.

Pengadaan sekolah-sekolah Pelayaran khusus untuk pendidikan awak kapal layar Pinisi yang disponsori Pemerintah atau Pemda untuk menjamin akan tersedianya awak kapal yang berpendidikan dan siap berlayar.

Kapal Layar Pinisi adalah warisan nenek moyang kita, adalah wajar sekali untuk mendapat perhatian utama serta dimasukkan dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 - 2025. Karena keberadaan kapal-kapal layar Pinisi di Lautan Nusantara adalah sangat dekat dan penting bukan saja dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia tetapi juga sebagai alat penting dalam usaha pelaksanaan "Pemeretaan Ekonomi Nasional dari Sabang sampai Merauke". Mengingat kapal-kapal Pinisi ini menyinggahi pelabuhan-pelabuhan kecil diseluruh Nusantara.

Membangun kapal baja dari 10,000 DWT sampai 300,000 DWT di Galangan Kapal di dalam negeri adalah sangat menarik dan membanggakan. Tetapi membangun kapal-kapal layar Pinisi serta meningkatkan semaksimal mungkin sebagai salah satu alat dalam membangun perekonomian Nasional akan lebih membanggakan lagi. Disamping ongkosnya tidak akan semahal membangun kapal-kapal 300,000 DWT yang belum tentu ada kegunaanya bagi Pelayaran Nasional maupun sumbangannya sebagai alat yang nyata dalam usaha "Pemerataan Ekonomi Nasional dari Sabang sampai ke Merauke".

"Think big, but make sure all the small things are properly taken care off" ( Joe Ragan).

Tautan Menarik

 

1. Deadweight tonnage ( D.W.T), http://en.wikipedia.org/wiki/Deadweight_tonnage

2. Analisa Teknis Konversi Kapal Pinisi Sebagai Kapal Pariwisata Di Daerah Pelayaran Ambon–Kep.Banda, http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100007030144/2414/Simulasi%20kapal

3. Model Pendidikan Berwawasan Kebangsaan Bagi Anak Usia Dini Sebagai Sarana Integrasi Bangsa, http://journal.uny.ac.id/index.php/jk/article/view/516

Tags: mp3ei

MP3EI : Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

    • PLTP Sarulla

Deputi Direktur Pengelolaan IPP PLN Nasri Sebayang di Jakarta, kira-kira 3 tahun yang lalu, mengatakan, proyek-proyek yang berlokasi di luar Jawa tersebut akan memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang semakin meningkat dalam beberapa tahun ke depan. "Sebagian besar proyek itu dikelola pengembang lokal," katanya. Namun, Nasri melanjutkan, meski dikelola pengembang lokal, sebagian besar peralatan seperti turbin dan generator berasal dari China.

Kesembilan proyek itu adalah

1. PLTU Kaltim 2x60 MW dengan pengembang PT Indonesia Power dan PT Ridlatama Energy;

2. PLTA Poso 160 MW dengan pengembang PT Poso Energy;

3. PLTU Molotabu, Gorontalo 2x10 dengan PTB Energy Gorontalo;

4. PLTU Nunukan, Kaltim 2x10 MW dengan PT Indonesia Power,

5. PLTU Palu 2x10 MW dengan PT Indonesia Power.

6. PLTP Sarulla, Sumut 3x110 MW dengan konsorsium PT Medco Energy 37,5 %, Kyushu Electric Power Company Inc (Jepang) 25 %, Itochu Corporation (Jepang) 25 %, dan Ormat International Inc (AS) 12,5 %.

7.PLTU Minahasa 2x50 MW dengan PT Minahasa Power dan WTL dari Malaysia;

8.PLTU Baturaja, Sumsel 2x100 MW

9.PLTU Simpang Blimbing, Sumsel 2x113 MW dengan konsorsium PT Energy Musi Makmur dan Gou Hua (China).



 Memakai Tenaga Uap untuk menghasilan lstrik adalah suatu keputusan yang paling baik. Menghemat BBM dan ramah lingkungan. Menghemat BBM, karena untuk menghasilkan uap akan diperlukan batubara. Batubara didalam bumi Ibu Pertiwi akan tetap tersedia untuk masa yang lama sekali dibandingkan dengan minyak bumi. Ramah lingkungan, kemungkinan akan mencermarkan lingkungan dipertipis. Lain halnya dengan minyak bumi (Diesel). Minyak Diesel harus hati-hati dalam pengangkutannya. Apalagi kalau harus lewat permukiman penduduk. Dengan tangki kereta api, kalau kereta barang itu anjlok, selain ada kemungkinan untuk meledak dan terbakar, akan sangat memakan kerugian yang besar. Kalau diangkut dengan truck tangki, juga kalau tidak hati-hati, tabrakan dengan kendaraan lain atau masuk jurang juga kemungkinan besar truk tangki akan meledak dan terbakar.

Lain halnya dengan batubara, apalagi kalau batubara sebagai bahan bakar PLTU ini sudah diolah dari bongkah-bongkah batubara menjadi "pellets" seperti kerikil. Dengan demikian akan lebih gampang dalam pengangkutannya. Keuntungan lainnya dengan memakai bahan bakar batubara ialah akan timbul industri lainnya dengan memakai pembuangan uap dari PLTU ini. Uap ini dapat disalurkan untuk menjadi bahan penggerak mesin-mesin dipabrik-pabrik. Kemungkinan tumbuh industri berat dapat saja terjadi dengan memakai pellets batubara sebagai pemanas dalam melebur besi, serta memakai tenaga uap untuk menjalankan mesin penempa "besi coran". Juga dengan tersedianya batubara berupa pellets, membuka jalan bagi industri rakyat (industri pandai besi) untuk dijadikan alat-alat seperti pacul, sekup, parang, pisau dsbnya.

Dengan memakai batubara sebagai bahan bakar untuk menghasilkan uap dimana uap ini menjalankan turbine generator listrik tidak akan mengakibatkan kebisingan seperti mesin diesel. Dengan demikian PLTU ini dapat dibangun didekat kota. Menghemat ongkos-ongkos pemasangan kabel-kabel tegangan tinggi beserta menara-menaranya. Pembuangan uap setelah dipakai untuk memutarkan turbine penggerak generator listrik dapat disalurkan melalui pipa-pipa didalam tanah ke pabrik-pabrik sekitar PLTU untuk dipakai sebagai tenaga penggerak mesin-mesin. Atau sebagai pemanas ruangan dimana kelapa dapat dikeringkan menjadi kopra. Pengeringan kelapa dapat diteruskan walaupun matahari sudah terbenam. Usaha pengeringan kelapa dapat dijalankan selama 24 jam.

Dari daftar PLTU yang akan dibangun itu, kita tidak melihat PLTU yang akan dibangun di Maluku dan di Papua. Dikedua daerah ini pembangunan PLTU akan besar dampaknya kepada perekonomian setempat. Namun kalau dilihat dari kebutuhannya apalagi kalau dilihat dari segi kacamata swasta, pembangunan Pembangkit Listrik di kedua daerah ini tidak akan menghasilkan keuntungan yang setimpal dengan besarnya modal yang ditanam. Tidak ada jalan lain, kecuali yang menanam modal adalah Pemerintah. Apakah Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah atau gabungan keduanya dengan mengundang modal dari Negara lain berupa "grant" atau pinjaman lunak jangka panjang. Dengan arti kata lain usaha bersama G to G.

Yang diharapkan dari kerja sama G to G ini, bukan melulu pengadaan listrik saja, tetapi banyak sekali kaitannya dengan timbulnya industri-industri lainnya yang disokong oleh keberadaan PLTU didaerah ini. Namun prosesnya akan berjalan lambat, ini yang menjadi penghalang utama datangnya investasi swasta, asing maupun nasional.


    • Wujudkan MP3EI, Melalui Inovasi untuk Kemajuan Bangsa

 Marilah kita mencoba untuk "membayangkan" apabila dibangun satu PLTU di Maluku. Dimana PLTU ini akan menyokong tumbuhnya perekonomian lokal namun pertumbuhannya akan berkembang secara bertahap. Kita pilih Pulau Halmahera bagian selatan dipantai Barat dimana pantai ini dilindungi pulau-pulau dan salah-satunya adalah Pulau Bacan. Tidak ada kota besar, namun keadaan alamnya yang indah dan mempunyai potensi yang besar untuk berkembang.

Pertama harus dibangun dermaga besi beton untuk kapal-kapal diatas 15.000 ton. Pelabuhan ini dipakai untuk keperluan membongkar muatan peralatan untuk membangun PLTU. Juga untuk mempersiapkan nantinya bila disinggahi Kapal-kapal mengangkut bongkah-bongkah batubara dari Kal-Tim.

Di pelabuhan itu dibangun pabrik pengolahan bongkah-bongkah batubara untuk dijadikan "pellets" dan "briquettes". Pellets ini diangkut dengan kereta api ke PLTU yang berdekatan dengan kota atau kota-kota. Karena yang menjalankan generator listriknya dipakai uap tidak akan menyebabkan kebisingan.

Briquettes dijual kepada masyarakat untuk keperluan didapur, dibakar didalam tungku sebagai bahan bakar, pengganti kayu bakar. Dengan demikian penduduk setempat terutama ibu rumah tangga dan anak-anak tidak perlu mencari kayu bakar ke hutan-hutan. Disamping melestarikan hutan, juga untuk memberi kesempatan bagi anak-anak untuk lebih mempergunakan waktu untuk keperluan belajar menambah ilmu, disekolah maupun dirumah.

Jalan kereta api ini perlu untuk mengangkut peralatan-peralatan dalam pembangunan awal PLTU dalam mengangkut peralatan yang berat-berat. Dikemudian hari, untuk mengangkut pellets dari pelabuhan atau pabrik pellets ke PLTU. Mengingat dengan dibangunnya PLTU akan tumbuh industri-industri di kota itu atau dikota-kota itu. Hasil dari industri ini, barang jadinya diangkut oleh kereta api ke pelabuhan untuk dikapalkan. Kereta apinya adalah kereta api listrik ataukereta api tenaga uap dan dipakai juga untuk mengangkut para pekerja pelabuhan atau ke pabrik-pabrik sekitar pelabuhan.

Mengingat didaerah ini banyak pohon kelapa, diusahakan untuk membangun pabrik minyak kelapa, disekitar pelabuhan atau disekitar kota. Pabrik minyak kelapa ini sebagai tenaga penggerak mesin-mesinnya dapat berupa listrik, dengan adanya PLTU, atau dengan tenaga uap, dengan tersedianya batubara bongkah atau pellets. Atau memanfaatkan limbah uap dari PLTU.

Dengan adanya pabrik minyak kelapa, membuka jalan bagi penduduk dipulau-pulau sekitarnya untuk mengolah kelapa menjadi kopra. Penduduk dianjurkan untuk bergabung dalam usaha pengadaan kopra dengan membangun "koperasi". Akan tumbuh usaha-usaha pengangkutan laut lokal berupa kapal layar atau kapal kayu bermotor untuk mengangkut kopra dari pulau-pulau ke pabrik minyak kelapa. Minyak kelapa diangkut dari pelabuhan dengan peti kemas khusus untuk muatan cair atau kalau jumlahnya cukup banyak dikapalkan dengan kapal tanker untuk diekspor.

Kapal-kapal layar atau kapal kayu bermotor, kembali ke pulau-pulau mengangkut briquettes, untuk keperluan tungku dapur atau sebagai usaha pandai besi. Dengan adanya PLTU dengan bahan bakar batubara, akan timbul industri pembuatan saringan dari sabut kelapa untuk dipakai sebagai saringan dicerobong-cerobong PLTU atau pabrik lainnya. Dengan demikian pengotoran udara dari cerobong asap PLTU maupun pabrik-pabrik dapat dikurangi dampaknya terhadap lingkungan.

Dengan dsinggahinya pelabuhan ini secara teratur oleh kapal-kapal pengangkut batubara dan kapal-kapal lainnya mengangkut hasil industri, akan tumbuh usaha-usaha pelayanan kapal-kapal. Bahan-bahan makanan atau BBM. Akan tumbuh usaha pertanian berupa sayur mayur untuk memenuhi keperluan kapal-kapal yang singgah. Membuka jalan untuk penanaman pohon jarak pagar dimana biji-biji jarak diolah menjadi minyak jarak untuk dicampur dengan minyak diesel untuk keperluan BBM kapal-kapal yang singgah. Untuk usaha pengolahan biji jarak perlu dibangun pabrik. Berarti membuka lapangan kerja baru. Untuk lebih menggalakkan penanaman jarak pagar ini untuk dipakai sebagai campuran BBM kapal, pelabuhan ini juga dijadikan sebagai Pangkalan TNI AL bagi kapal-kapal patroli berkecepatan tinggi.

Dengan tersedianya listrik dan keadaan pantai yang bersih dengan laut yang tenang karena dilindungi pulau-pulau sangat ideal untuk usaha Resort Area. Limbah uap dari PLTU dapat disalurkan ke Resort-resort ini untuk memanaskan kolam renang air panas atau sauna.

Dalam "cerita" diatas, dapat dilihat bagaimana pentingnya peranan PLN sebagai "pelopor" dalam membangunan perekonomian lokal, mulai dari "nol". Peranan PLN sebagai Perusahaan Negara jangan terlalu mementingkan untuk mengejar keuntungan belaka, namun juga harus menjadi penyumbang dalam pembangunan Negara dan Bangsa dengan mengambil keuntungannya dikemudian hari dengan memberi kesempatan dan "alat" bagi generasi baru untuk ikut membangun Bangsa dan Negara terutama didaerah-daerah terpencil. PLN mempunyai produk yang unik, yaitu listrik, yang mana listrik ini merupakan suatu produk yang dapat mengantar masyarakat dari perekonomian yang terbelakang ke perekonomian yang cerah.

Namun didaerah yang berkembang ini, yang diutamakan bukanlah "listriknya", tetapi lebih penting adalah "proses pengadaan listrik itu" sendiri. kalau yang dipentingkan "listriknya", membangun saja PLTN, dimana dengan sekali isi dapat berjalan sampai 30 tahun lamanya. Rakyat menikmati adanya listrik ini, penerangan rumah, menonton Sinetron dan berita dilayar TV namun tidak mempunyai penghasilan. Tetapi bila yang "dipentingkan" adalah "proses pengadaan listrik-nya serta pengadaan usaha-usaha yang memakai tenaga listrik", akan bermunculan usaha-usaha kecil yang menyerap tenaga kerja serta menaikkan tingkat hidup rakyat setempat. PLTU dengan bahan bakar batubara adalah jalan keluarnya.

Tentu PLN tidak dapat bekerja sendiri, sewajarnya dipikirkan jalan lain untuk membantu pertumbuhan ekonomi setempat ini. Umpamanya Pemerintah membuka jalur pelayaran baru yang menghubungkan daerah baru ini dengan pelabuhan-pelabuhan lainnya. seperti pelabuhan Bitung, Ambon, Makassar dan pelabuhan-pelabuhan lainnya yang lebih jauh. Dengan membuka jalur pelayaran dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal yang teratur sepanjang tahun.

Morotai ada disebelah Utara Pulau Halmahera, pangkalan udara yang dibangun sewaktu perang dunia kedua.. Mungkin dengan memperbaiki serta menaikkan tingkat pelayanannya dapat menjadi Bandara Turis asing maupun turis dalam negeri yang bertujuan untuk mengunjungi Resort Area yang baru ini. Mudah-mudahan suatu waktu akan menjadi terkenal sepert Pulau Bali.

===mangSi100111===

Tags: mp3ei, pltp, pltu

Proyek (Baca : Aktualiasi) Q.S Al-'Alaq 1-5

    • Q.S Al-'Alaq 1-5

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari al-'alaq [1].

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Q.S Al-'Alaq (96:1-5)



Tafakkaru fi khalqillah, wa la tafakkaru fi dzatillah, fainnakum la taqdurunna qudratahu

Artinya, renungkanlah ciptaan Allah, jangan pikirkan dzat-Nya, karena sesungguhnya kamu tak akan mampu mengukur kekuasaan-Nya.

HR. Abu Na’im dan Tirmidzi

(lihat di kitab Bulughul Marom atau kitab Mukhtar Ahadits, hlm. 62).





Proyek Al-'Alaq (العلق) merupakan salah satu upaya dari banyak upaya yang telah sahabat-sahabat lain lakukan di seluruh dunia untuk membumikan Al-Qur'an, seperti misalnya Komunitas Dar-us-Salaam di Maryland, Amerika Serikat, kemudian Projek Iqra' di Ampang, Selangor, Malaysia. 

Proyek Al-'Alaq NP adalah sebagai berikut :


1. Demi meningkatkan minat baca masyarakat disekitar basecamp NP, maka NP insyaAllah akan mengembangkan perpustakaan komunitas dengan layanan perpustakaan keliling.

2. Perpustakaan keliling insyaAllah, akan menggunakan sarana sepeda listrik 

 

3. Membentuk Tim Drama, yang akan mengangkat tema-tema yang insyaAllah bertujuan untuk lebih membumikan Al-Qur'an
 

4. Membaca lingkungan sekitar, fokus di RW (Rukun Warga) tempat kita tinggal, sehingga minimal pertanyaaan-pertanyaan yang terkait "RT/RW Siaga" dapat Kita jawab dan minimal dapat merumuskan apa saja yang dapat Kita lakukan untuk mewujudkan lingkungan sekitar sehingga menjadi lebih baik, dan mengarah menjadi lingkugan yang insyAllah diridhai oleh Allah SWT. 

5. Sistem pengajaran di Majlis Ta'lim An-Nisa akan diselaraskan, untuk mendukung poin-poin diatas. InsyaAllah ..,

6. Merintis implementasi ide Rumah Pelangi [4], Kampung Al-Qur'an, Kampung Keselamatan
 

Kami akan berusaha sekuat mungkin untuk merealisasikan hal ini. Jika ada yang ingin mendukung Proyek Al-'Alaq, silahkan sahabat melihat layanan dan produk yang NP tawarkan, jika sahabat menggunakan layanan dan produk dari NP, maka secara tidak langsung, sahabat telah mendukung proyek Al-'Alaq. Do'akan Kami...


Tong Sampah 'Ajaib', yang bisa Memadatkan Sendiri

Beberpa hari yang lalu, saya berjalan-jalan ke Jersey City, salah satu Kota Besar di Negara Bagian New Jersey. Dipinggir jalan saya melihat kotak segi empat dengan ketinggian kira-kira 2 meter. Kotak itu ditempatkan disudut jalan dimana biasanya orang berdiri menunggu lampu lalu-lintas berganti ke warna hijau unruk menyeberang jalan.

Tong sampah ini diperuntukkan sebagai tempat pembuangan sampah bagi pejalan kaki. Jadi sampah yang enteng-enteng, seperti cangkir kertas, kotak roko, surat kabar, dan sebagainya. Tutup tong sampah itu lain daripada yang lain. Tutup kotak bukan terbuat dari plastik seperti bagian lain dari kotak tong sampah itu, ternyata tutupnya terbuat dari gelas.

Lebih dekat lagi dilihat, ternyata tutup kotak iru terbuat dari gelas atau plastik yang berkotak-kotak berwarna agak kebiru-biruan. Saya berkeliling kotak itu untuk mencari tahu lebih lanjut. Ternyata disalah satu bagian kotak itu tertulis "Solar Compactor". Apakah ini alat pembuangan sampah "pintar".

Memang begitu, kalau jumlah sampah didalan kotak itu sampai menumpuk pada ketinggian tertentu, secara otomatis sampah-sampah didalamnya di"tekan" kedasarnya, dengan demikian penyediaan ruangan dalam kotak sampah itu untuk sampah-sampah yang baru dibuang secara otomatis tersedia. Kemungkinan sampah menumpuk sampai berjatuhan dari kotak itu dapat dihindari. Malah, katanya, tong sampah ini dapat dipasang alat sensor dan GPS, sehingga setiap tong sampah yang penuh secara otomatis "memberitahukan" ke kantor pengumpulan sampah kota. Dengan demikian para pegawai pengumpulan sampah kota dapat bekerja lebih baik lagi dan tidak membuang waktu percuma, mencari dan melihat tong sampah mana diseluruh kota yang perlu dikosongkan. Keuntungan lain ialah, sampah-sampah tidak berjatuhan sekitar tong sampah, dengan demikian menghindari tikus-tikus serta burung-burung yang datang untuk mencari sisa-sisa makanan.

Tutup tong sampah itu ternyata adalah "solar panel" yang mengisi batere dan batere memutarkan motor listrik dimana motor listrik ini dengan memakai gigi-gigi, menaikkan dan menurunkan "alat" untuk menekan permukaan sampah sejauh mungkin kedasar tong sampah itu. Dengan demikian akan selalu tersedia ruangan untuk menampung sampah-sampah yang baru dibuang. Tidak terlihat tong sampah lainnya, yaitu tong sampah khusus untuk pembuangan kaleng soda atau botol plastic minuman.

Kalaupun ada tong sampah untuk botol plastik, sebaiknya tong sampah yang dilengkapi dengan alat untuk menjadikan botol-botol itu dipotong berkeping-keping, dengan demikian menghemat ruangan dan menghemat tenaga dan waktu dalam mengosongkan tong-tong sampah itu. Mungkin "Trash Compactor" dengan ruangan sampah yang lebih besar, dan memakai Tenaga Surya sebagai tenaga penggerak dapat disediakan di Pasa-pasar Tradisionil atau di tempat-tempat yang banyak yang berjualan makanan diseluruh kota. Tong sampah seperti ini khusus diperuntukkan untuk sampah sisa-sisa makanan atau sayuran yang sampah-sampah seperti ini dapat diolah kembali untuk menjadi pupuk. Idealnya tong sampah seperti ini dapat dinaikkan ke chassis truk untuk diangkut ketempat pembuatan pupuk. Jadi mengangkut Tong Sampah Padat (TSP) kosong ditempatkan di pasar-pasar dan kembali mengangkut TSP penuh ke tempat pengolahan daur ulang.

Mengingat tutup tong sampah itu adalah "Solar Panel", kalau untuk dipakai di tanah air, sebaiknya "Solar Panel" ini dipasang diatas tiang. Dan tiangnya dilengkapi dengan lampu LED, dengan demikian disiang hari Tenaga Suryanya dipakai untuk tenaga penggerak TSP, dan malam harinya dipakai sebagai penerangan jalan. Juga membuka jalan diatas tiang itu dipasang "kamera" yang dihubungkan langsung dengan Polsek setempat melalui satelit.

    • solar compactor

MangSi

Tags: sampah, solar

Selamatkan Air untuk Anak Cucu Kita

Akhir-akhir ini di berita kita sering mendengar banjir rob makin sering menyerang warga pesisir. Selain karena gravitasi bulan, ada hal lain tentu saja yang menyebabkan hal ini. Kita tentu tidak bisa menghilangkan efek gravitasi bulan kan ? :). Tapi kita bisa berusaha mencegah naiknya muka air laut.

Salah satu yang menyebabkan muka air laut naik , sangat berhubungan dg kondisi krisis Air (kelebihan air dan kekurangaan air di setiap musim ) :

1. Berpindah nya  air tanah ke laut, sebelumnya air berada di beberapa  lapisan aquifer ( baik di  aquifer bebas ; unconfined aquifer dan di  beberapa aquifer tertekan ; confined aquifer ).

  2. Data pendukung poin 1, secara umum : pada tahun 60 an untuk mempompa air kita cukup memakai pompa air dangkal ( daya hisap lebih kecil dari 7 m ) , sekarang untuk mempompa air kita membutuhkan pompa yg lebih dalam seperti jet pump… malah  submersible pump utk beberapa daerah yg muka air tanahnya makin dalam. Artinya muka air tanah semakin tahun semakin dalam. Kemana pindahnya  air tersebut ? Bukankah kemungkinan besar akan ke laut, karena laut tempat yg paling rendah untuk  berdiamnya air. Apakah kondisi ini hanya terjadi di Jakarta atau di Indonesia saja ? jawabannya hampir di semua Negara belahan dunia kondisinya sama. Kelangkaan air di musim kemarau sudah menjadi ketakutan di hamper semua Negara.  

3.    Mengapa kondisi diatas bisa terjadi ? Telah terjadi defisit  dalam water balance ; air yg diambil atau di pompa  lebih banyak dibandingkan air yg masuk kedalam lapisan aquifer tersebut.

 

4. Mengapa air yg masuk kedalam lapisan aquifer menjadi lebih sedikit setiap tahun ? Peresapan air hujan secara natural makin  sedikit akibat telah terjadi perubahan fungsi lahan di daerah tangkapan air ( catchment area ). Akibatnya air permukaan menjadi lebih banyak yg mengalir  ke sungai , akan terjadi banjir jika  daya tampung sungai sudah maximum ( debit air max  berubah drastik disbanding kan debit minimum / debit kemarau ).  Kondisi in terjadi bukan hanya di Jakarta dan di beberapa daerah DAS sungai di Indonesia, hal ini juga terjadi di megara-negara lain.

 

5. Apakah Allah SWT memberikan cukup air ( kebutuhan mutlak ke dua setelah kebutuhan udara ) untuk masyarakat Jakarta ( 9,73 juta jiwa ) ?  Dengan data luas Jakarta 661 km2, curah hujan rata-rata;  2500 mm atau 2,5 meter/m2/tahun, kebutuhan air 200 liter/hari/jiwa atau 73 M3/jiwa /tahun…. Sebenarnya air hujan tersebut sangat cukup utk 22 juta jiwa. Belum kalau dihitung dari air yang dikirim dari bagian hulu.

 

6. Mengapa sekarang Jakarta sekarang mengalami krisis air ? Terjadi banjir jika curah hujan melebihi 40 mm / 2 jam, sertaPAM  kekurangan air baku selama musim kemarau, sehingga memerlukan supply air dari DAS Citarum ( Jatiluhur ) ? Perlu perubahan padigma yang mendasar : ubah konsep Horizontal drainage menjadi Vertical drainage . Canangkan Program Konservasi Total ( PKT ) ; jangan buang air hujan secepatnya kelaut, simpan air hujan kedalam lapisan aquifer yg memang sudah berkurang banyak. Selamatkan air untuk keperluan anak cucu kita di kemudian hari.

 

Salah satu cara untuk melakukan konservasi air, adalah dengan membuat sumur resapan. Mungkin sobat NP dapat membaca tulisan oleh BPPT [2] tentang bagaimana membuat sumur resapan di lingkungan kita.

    • Sumur Resapan

Referensi

1. Jual-beli karbon itu bohong, kata pakar, Fatchy Muhammad, https://groups.google.com/forum/?hl=en#!topic/bizinov2010/UVzoPKlEYFo

2. Teknologi Konservasi Air Tanah Dengan Sumur Resapan, BPPT, http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Sumur/sumur.html


PNRI di Jakarta, Perpustakaan De Tropisch di Negeri Belanda, Satelit LAPAN dan Program Wamil Kopassus

Usaha ini yang pertama diincar adalah para akadimisi yang ingin menuntut ilmu belajar utk S3. Dengan demikian tidak perlu belajar keluar negeri menunggu mendapatkan bea siswa. Dan mudah-mudahan akan menambah para peminat utk S2 atau S3 dengan belajar tanpa harus meninggalkan pekerjaan dan keluarga. Terutama para akademisi yang ingin belajar mengenai sejarah negara ini, sebelum Perang Kemerdekaan. Atau mungkin ada kertas kerja para mahasiswa sebelum perang dunia kedua mengenai usaha-usaha untuk me"modern"-kan jajahannya, yang terputus karena perang. - MangSi, http://on.fb.me/xlvQGE


Perpustakaan Nasional di Jakarta, Perpustakaan De Tropisch di Negeri Belanda, Satelit LAPAN dan Program Wamil Kopassus.

Setahun dua tahun yang lalu LAPAN meluncurkan satelit ke angkasa luar. Kemudian di Jakarta ada Perpustakaan Nasional. Dengan memakai nama Nasional, apakah Perpustakaan ini menyimpan buku-buku hasil karangan bangsa sendiri atau kata Nasional itu dapat diartikan bahwa buku-buku yang disimpan disana dapat dibaca oleh semua penduduk di seantero Nusantara ?

Mungkin ada yang menjawab, mana mungkin pembaca dari Morotai, Halmahera jalan-jalan ke Jakarta hanya untuk membaca buku. Bagaimana kalau buku-buku itu datang sendiri ke para peminat di seluruh Nusantara ? Mungkin melalui Pos ?

Mungkin ada yang menjawab, risiko terlalu besar, akan kemungkinan hilang dalam perjalanan. Juga waktu pengiriman yang lama dan ongkos yang tinggi.

Bolehlah, jawaban ini masuk akal.

Dijaman sekarang ini dimana HP dipakai secara luas oleh masyarakat, juga pemakaian IPads serta LapTop, apa kiranya Satelit LAPAN dapat dimanfaatkan ? Mungkin ada yang menjawab, tentu bisa namun koleksi buku di Perpustakaan Nasional ini tidak cukup banyak, perlu penambahan buku-buku. Buku-buku baru yang diterbitkan belum banyak.

Bolehlah, jawaban yang masuk akal juga.

Bagaiman kalau dijajagi kerja-sama dengan Perpustakaan di Luar Negeri ? Mungkin jawabannya ialah, bisa saja tetapi perlu diterjemahkan dahulu. Juga banyak buku-buku terbitan asing kurang cocok atau tidak banyak yang menceriterakan keadaan negeri ini. Jadi kegunaannya kurang bagi para pembaca. Contoh, buku-buku terbitan Amerika Serikat, umpamanya, banyak buku-buku yang diterbitkan adalah mengenai keadaan atau hal-hal yang berurusan dengan negaranya itu sendiri. Nah buat apa para pembaca di Indonesia belajar dan memahami "kedatangan para imigrant dari Inggris yang mendarat di Plymouth Rock di Pantai Timur Amerika Utara" ?

Bagaimana kalau kerja-sama dengan Perpustakaan di Luar Negeri itu dibatasi hanya kerja-sama dengan Perpustakaan yang berada di Negeri Belanda. Perpustakaan De Tropisch atau Perpustakaan di Universitas Delft, umpamanya. Tentunya banyak buku-buku mengenai Indonesia disimpan dikedua perpustakaan ini. Tak perlu diragukan lagi, yenyunya termasuk kertas-kertas kerja atau mungkin skripsi para mahasiswa Belanda yang ada hubungannya dengan Indonesia.

Mungkin bisa saja, namun untuk menterjemahkan dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia merupakan pekerjaan yang besar sekali dan memerlukan waktu yang lama. Kemudian dicetak serta menerbitkan buku baru itu merupakan tugas yang sangat besar, boleh dibilang tugas raksasa.

Kita tidak perlu menerbitkannya berupa buku, cukup dengan CD saja. Jadi dengan demikian tugas raksasa ini kita kerdilkan. Bagaimana usaha menterjemahkan buku-buku di kedua Perpustakaan itu yang mana jumlahnya puluhan ribu atau mungkin ratusan ribu itu ?

Memang tidak mudah dan jelas akan memerlukan waktu yang lama. Bagaimana kalau seandainya Pemerintah Indonesia mengumpulkan para Lansia, para pensiunan yang fasih berbahasa Belanda dan mengirimkannya ke Negeri Belanda untuk membaca buku-buku itu dan menterjemahkannya serta disimpan dalam memory chips, di LapTop misalnya.

Demikian juga, dicari bangsa Belanda yang fasih berbahasa Indonesia untuk ikut menterjemahkan buku-buku di kedua Perpustakaan itu kedalam bahasa Indonesia.

Kemudian secara berangsur, dikirim ke Perpustakaan Nasional di Jakarta dan disimpan dalam "satu memory chip" dengan kapasitas yang besar dan dapat diakses melalui internet. Nah disinilah Satelit LAPAN akan mempunyai peran yang sangat besar. Terutama dalam pengiriman "data-data" keseluruh pelosok Indonesia, sampai ke tempat-tempat terpencilpun. Ingat tulisan KOPASSUS, usaha menyebarkan keseluruh pelosok di tanah air dapat dilaksanakan dengan program WAMIL KOPASSUS.

Didesa-desa terpencil, Balaidesa-nya, dipagi hari dijadikan sebagai ruangan kelas elektronik, dilengkapi dengan layar TV dan peralatan penerimaan data-data melalui satelit. Tenaga listriknya dapat dipakai Solar Panel, Tenaga Angin atau mini-hydro-electric. Sore hari ruangan kelas itu dipakai sebagai tempat belajar orang-orang dewasa dengan bahan pelajaran praktis dalam bidang pertukangan, pertanian dan lain-lainnya. Pada malam hari rungan kelas disulap sebagai ruangan hiburan bagi masyarakat desa itu untuk menyaksikan berita-berita atau menonton hiburan lainnya. Atau pada malam-malam tertentu diadakan pembacaan buku-buku dari Perpustakaan Nasional terutama mengenai sejarah Nasional. Sebagai staff pengajar,Kemenetrian Pendidikan Nasional memberikan tenaga-tenaganya.

Jadi formula....Perpustakaan Nasional + Perpustakaan De Tropisch dan Perpustakaan Universitas Delft + Satelit LAPAN + Wamil Kopassus dapat menghasilkan usaha mulia dalam meningkatkan taraf hidup penduduk terutama di permukiman terpencil untuk ikut menikmati kemerdekaan negara ini. Usaha ini bukan usaha yang muluk dan juga bukan usaha mercu suar, usaha ini dapat dilaksanakan dalam waktu dekat untuk dijadikan sebagai usaha nyata. Usaha ini akan jauh lebih murah ongkosnya daripada membangun Jembatan Selat Sunda atau ongkos pembuatan Jembatan Kartanegara dan ongkos pembuatan ulang jembatan yang ambruk ini.

Mudah-mudahan "lamunan" ini dapat menjadi kenyataan dalam waktu dekat.

MangSi - 11012012


Percobaan Pembuatan Komposter Takakura, Sebuah Pelajaran dari Kegagalan

Pada bulan Desember penulis merencanakan untuk melakukan percobaan untuk membuat komposter takakura untuk digunakan di rumah, dengan harapan, jika berhasil dapat menularkan ilmu dan caranya kepada para tetangga.

Cara nya bagaimana sudah jelas, bisa membaca presentasi dari Pak Sobirin yang berjudul "Cara Pengolahan Sampah Domestik, Membangun Lingkungan Sehat Berbasis Kreativitas Keluarga".

Penulis dan Istri sudah membeli keranjang, seharga Rp. 85.000,-. Gambar keranjangnya seperti berikut : 

    • Keranjang untuk Takakura

 Selain keranjang yang dibeli adalah tapai, untuk membuat MOL (Mikro Organisme Lokal). 

Selanjutnya, yang diperlukan adalah sekam, sesudah mencari-cari di tukang tanaman hias, yang didapatkan hanya sekam bakar .., dan berhari-hari sejak itu, belum sempat jalan-jalan lagi untuk mencari sekam .. :(. 

Ya, akhirnya rencana awal ini gagal karena hanya masalah sepele, tidak ada sekam. 

Tapi sebenarnya ada satu lagi yang menjadi penyebab kegagalan, apa tebak ? komunikasi. Ya, komunikasi antar anggota keluarga. Karena menyampaikan ide ini kepada sesama keluarga setengah-setangah, tidak dilakukan pertemuan keluarga, presentasi dan mendiskusikan jika progam nol sampah di rumah ini efek sistemasi positif yang akan terjadi seperti apa ...

Karena penyebab itu lah, 'ruh semangat nol sampah', masih kurang terasa di rumah penulis ...

Tetapi setidaknya penulis masih bisa melakukan satu hal kecil terkait program nol sampah ini, yaitu mulai menanam benih-benih cabai dengan memanfaatkan kaleng-kaleng dan botol-botol bekas. 

    • botol kaleng bekas untuk menanam cabai

Karena penulis masih miskin  tentang penanaman cabai ini, hanya mengikuti how-to sederhana yang dapat dibaca di http://pkm.openthinklabs.com/home/topik/lingkungan-environment/apotek-hidup/referensi/kliping-tanaman-apotek-hidup/cabai/kliping-artikel/bertanam-cabe-di-polybag, hanya bisa berharap semoga 15 hari lagi ada kabar gembira tentang uji coba kecil ini .. :). 

Album tentang Program Nol Sampah Negeri Pelangi, dapat dilihat di album Mewujudkan Visi Nol Sampah menjadi Kenyataan!

Ok, mungkin cukup dari penulis ..

Sekarang, bagaimana program nol sampah di rumah Sobat ? Tuliskan pengalamannya dan kirim ke info@negeripelangi.com atau tulis saja langsung di bagian komentar pada artikel ini. 

Mari, Kita belajar lebih 'menyayangi' sampah .., mulai dari sekarang!



Alat Tukar yang Paling Ideal

    • Keluarga Al-Qur'an

Assalamu'alaikum Wr.Wb,

Apa kabar sobat ...? bagaimana kabar hatimu hari ini ..? Apa amal yang telah sobat lakukan hari ini ..?

Seringkali kita, silau dengan kekayaan dunia.

Kekayaan dalam hal ini, harta, rupiah, dollar, memang harus diakui, mau tidak mau kekayaan dalam bentuk ini menjadi salah satu hal yg kita kejar, karena tanpa uang, kita 'tidak' bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan ..., karena harta dalam bentuk ini adalah alat tukar yang diakui oleh kita bersama.

Tapi saya bermimpi, boleh kan bermimpi ?, suatu saat nanti, alat tukar itu bukanlah uang .., melainkan tolong menolong agar masing-masing kita tetap  memegang erat 'Tali Agama Allah' dengan kuat ..., alat tukar yang pasti tidak akan rugi ...

Kebutuhan utama kita apa sih yang utama ?

1. Sandang, Pangan, Papan
2. Beraktualisasi diri, menyelami segala rahasia di alam ini, karena Allah menciptakan sesuatu, pasti ada alasannya, tidak ada yang sia-sia ...

Yang lainnya ... ? itu kebutuhan sekunder .., menurut hemat saya ...


 Sedangkan kita diciptakan, tugas kita tidak lain hanya untuk beribadah, baik vertikal maupun horizontal ...

Jadi, ada alat tukar yang lebih ideal, dari Dinar dan Dirham, salah satu cara untuk merealisasikannya adalah belajar dari sejarah, tetapi terlalu dini untuk menceritkannya secara detail, intinya adalah :

Pedesaan = Madinah, Perkotaan = Makkah.


Tapi bagaimana caranya agar hal ini dapat teralisir... ? Ya tentu saja dicoba .., lakukan eksperimen dengan skala mini..., mulai dari diri sendiri dan keluarga.

Mudah-mudahan tidak ada yg melarang saya untuk bermimpi seperti ini ...

Salam'alaina, 
Pelangi Pekayon

 

Kakus Pembawa Rahmat

 Berdasarkan data statistik, jumlah KK (Kepala Keluarga) di Kecamatan Pasar Rebo adalah 32.030 KK. Jika masing-masing KK memiliki rumah dan septic tank nya masing-masing, dengan asumsi ukuran septic tank nya 2x1x1.5m, maka terdapat sesuatu yang sebenarnya menjadi 'rahmat' bagi kita semua sebanyak 96.090 m3

Mengapa Rahmat .. ? Karena 96.090 m3 itu dapat diolah menjadi sumber energi terbarukan ataupun pakan Ikan Mas ... :) (bayangkan pacilingan diatas balong yang penuh dengan Ikan Mas dengan sirkulasi yang lancar.

Bagaimana upaya menaikkan 'nilai' 96.090 m3 dapat terwujud ? Ya tentu saja, dengan Ilmu! [1]

Semoga sepetik surat cinta dari Sang Maha Pemilik Ilmu berikut, dapat memecut semangat kita dalam menuntut ilmu :

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)

Redaksi NP


Apapun namanya, toilet, W.C., kakus,jamban, pangisingan, sebahagian besar dari kita-kita ini, terutama di kota-kota besar, menganggap W.C., itu sudah merupakan hal yang lumrah. Tetapi banyak tempat di bumi ini, dimana tidak tersedianya pembuangan kotoran manusia bukan saja merepotkan (menggali lubang kemudian ditutup dengan tanah galian) juga merupakan sarang penyakit penyebab sakit yang mematikan. Apabila kotoran manusia itu tidak dibuang dengan semestinya atau masuk selokan yang mampet atau kali yang penuh dengan sampah-sampah lainya sehingga kotoran itu tidak mencair, merupakan penyebab utama dari berbagai penyakit. Penyakit seperti, hepatitis, disentri, trachoma, tipes dan kolera. Menurut "World Health Organization" (WHO), Badan Kesehatan PBB, sejumlah 5 juta manusia terjangkit penyakit kolera.

W.C., apakah itu W.C., duduk atau jongkok, untuk membuang kotoran manusia itu sangat mahal, memerlukan air untuk membuangnya dari toilet, memerlukan air yang mengalir didalam riool didalam tanah, memerlukan tempat pembuanganya serta tempat pengolahannya. Juga usaha-usaha pengolahan kotoran manusia ini menjadi pupuk, tidak murah. Ini adalah penyebab utama bahwa dibagian dunia berkembang pembuangan kotoran manusia ini merupakan persoalan yang rumit.

Mr. Marc Deshusses, Insinyur dari Duke Iniversity bagian Pemeliharan Lingkungan, berhasil menciptakan peralatan yang sederhana dalam usaha pembuangan kotoran manusia dengan memakai bahan-bahan yang tersedia sehari-hari. Usaha ini adalah sebagai jalan keluar Negara Dunia Ketiga untuk menangani persoalan pembuangan kotoran manusia.

Menurut Deshusses, dengan ongkos kurang dari $100 USD, dan hanya memakan waktu sehari dalam pembuatannya, alat yang dirancangnya dapat mengolah kotoran manusia, tanpa tenaga listrik atau tenaga lainnya dapat memusnahkan bakteria yang ganas yang disebut "pathogens", penyebab cacat badaniah bayi yang baru dilahirkan.

Caranya adalah kotoran manusia dibuang dalam tabung tertutup. Kemudian dibuat sedemikian rupa didalam tabung itu tidak ada "oxygen", dengan demikian bakteria dapat memakan kotoran -kotoran itu. Sebagai hasil tambahan dari proses bakteria memakan kotoran itu, gas "methane" dihasilkan. Agar supaya gas "methane" itu tidak lepas ke udara, dibakar ditempat dan panas api itu mematikan bakteria-bakteria dan juga virus dari berbagai penyakit.

Mr. Deshusses juga menyarankan agar sampah-sampah lainnya juga dimasukkan dalam tabung kedap itu, terutama sampah-sampah makanan atau kotoran binatang untuk menambah jumlah kotoran untuk dimakan oleh bakteria dengan demikian menambah lebih banyak gas "methane" yang dihasilkan. Membakar gas "methane" yang banyak menjamin akan kemushnahan bakteria dan virus itu.

Sistim ini menurut Deshusses adalah sama dengan "septic tank" yang sangat lumrah dan banyak dipakai di kota-kota kecil. Namun, Deshusses melanjutkan bahwa sistim "Septic tank" dengan sengaja membuang gas "methane" ini keudara. Sebagaimana diketahui gas "methane" adalah termasuk gas yang menyebabkan "green house effects". Malah gas "methane" mempunyai kadar 25 kali lebih besar dibandingkan dengan gas carbon dioxide.

Deshusses melanjutkan bahwa dimana banyak negara-negara didunia ini yang tidak mempunyai cara-cara pembuangan limbah rumah-rumah, terutama kotoran manusia yang cukup memadai. Malah banyak di permukiman-permukiman manusia yang tidak mempunyainya sama sekali, dia merasa yakin bahwa cara-cara pembuangan dan pengolahan kotoran manusia dengan cara-cara yang dia sarankan itu akan mengurangi persoalan yang berkaitan dengan kesehatan penduduk. Dan dia percaya bahwa cara-cara pengolahan kotoran manusia dengan caranya itu akan membawa perubahan besar dalam usaha-usaha perlindungan lingkungan dan tentunya dalam usaha-usaha menaikkan kesehatan penduduk di negara-negara dunia ketiga.

Duke University mempunyai program kerja dan aktip diseluruh dunia terutama di Negara-negara Dunia Ketiga melalui organisasi yang menamakan dirinya "Engineers Without Border" (EWB), kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesai kira-kiranya.."Para Insinyur Tanpa ada Batas "

The Bill and Melinda Gates Foundation, Yayasan milik Bill Gates pencipta software komputer itu, bertujuan untuk membantu agar perorangan dapat diarahkan menuju hidup yang sehat serta hidup untuk menghasilkan sesuatu yang berguna untuknya dirinya.

Yayasan Bill dan Melinda Gates telah menyumbangkan dana sejumlah $ 100,000.- untuk penelitian lebih lanjut dan perkembangan selanjutnya dari usaha-usaha Deshusses ini dalam menanggulangi pembuangan kotoran manusia agar tidak membahayakan lingkungan dan sekali gus menaikkan kesehatan penduduk.

Menurut Deshusses, dia bersama kelompok para peneliti dari Universitas Duke, akan memakai dana sumbangan Biil and Melinda Gates Foundation ini untuk pengetesan secara intensif di laboratorium sebelum memproduksi "prototype" yang mana diperkirakan akan rampung 18 bulan dari sekarang. Apabila proyek ini berhasil, Debushess mengharap akan mengadakan coba uji di 5 negara di Negara Dunia Ketiga dengan pengarahan dari Gates Foundation.

Bill and Melinda Foundation dalam programnya "Grand Challenge Explorations" telah memberikan sumbangan dana sebanyak 110 kali kepada berbagai pihak pada tanggal 7 Nopember 2011. Dan salah satu tujuan utama adalah untuk "memikirkan, merancang dan membuat" W.C., Toilet, Kakus, Jamban, Pangisingan yang baru.

Dalam video-nya, semboyan yang dipakai oleh Gates Foundation, secata berkelakar "Reinventing the toilet--let get our sh*t together and do it"....Yes lets!" diterjemhakan secara bebas, kurang lebih adalah sbb...." Ciptakan kakus baru, ayo kita kumpulkan itu tahi-tahi yang keras, yang kuning, yang mencret .... Ayo!"...aje gile tai dikumpulin !

Alangkah baiknya kalau Pemerintah meminta Engineers Without Borders dari Duke University untuk Indonesia menjadi salah satu tempat "Uji coba" kakus ciptaan Deshusses. Dengan memberi dana kepada Univesitas dalam negeri untuk bergabung dengan EWB serta ikut berpartisipasi secara menyeluruh dalam usaha ini. Dengan begitu kita dapat mengambil manfaatnya serta menerapkan dikemudian hari di seluruh Nusantara.

Mudah-mudahan ini dapat menjadi Proyek bersama antara Pemeritah Pusat dan Pemda dalam waktu dekat. Kalau Anda membaca tulisan ini, harap untuk menyebar luaskan kepada kawan-kawan lainnya. Dan juga menulis surat kepada anggota DPRD maupun DPR untuk menyarankan agar dijadikan Proyek Nasional.

DPR adalah "Dewan Pelayan Rakyat", mari bersama-sama kita kembalikan posisi lembaga yang hormat ini ke jalurnya .., yaitu menjadi Pelayan Rakyat yang tulus, salah satunya adalah dengan menegur dengan bijaksana atau bahkan dengan memberi contoh kepada mereka..

Mari mulai dari diri sendiri.., jika sudah ajak teman, ajak tetangga, kemudian teman-teman dan tetangga-tetangga anda melakukan hal yang sama, nisca gelombang perubahan ke arah yang lebih baik akan bergema dengan keras di Bumi Pertiwi ini ...


Referensi


  1. Deshusses lab web page at Duke University, http://deshusses.pratt.duke.edu/
  2. PERIZINAN PEMBANGUNAN di Jakarta Timur, http://timur.jakarta.go.id/v10/?page=Pelayanan.UPT_detail&id=14
  3. DKI Akan Bangun MCK Komunal, http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=29916
  4. Melongok WC Umum Terbaik di Indonesia, http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=33938
  5. Rp 20 Ribu per Bulan, Pakai Sepuasnya, http://www.stbm-indonesia.org/?p=41


Manajemen Keuangan Keluarga NP, #1

Tanyakan pada diri Kita masing-masing, apakah "Darimana, Bagaimana, dan untuk Apa" Rizki yang Kita Peroleh, yang tidak lain adalah titipan dari-Nya, sudah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Al-Qur'an dan Hadits ?

    • muslim family

Orang tua sering memberi nasihat, bahwa rezeki itu bukanlah sebuah matematika sederhana, karena kalkulator yang kita memiliki acap kali salah, hanya kalkulator Yang Maha Kaya yang selalu benar, tidak selalu salah .., DIA memberikan rezeki kepada siapa saja yang DIA kehendaki. 

Ketika belum menikah, tentu berapapun uang yang ada dikantong Kita tidak jadi masalah, tetapi ketika sesudah menikah, sepertinya prinsip tersebut harus dibuang jauh-jauh dulu ....

Perkiraan pengeluaran, ya.., mungkin ini adalah versi budgeting sederhana di tingkat keluarga, dengan perkiraan ini, kita bisa memperkirakan dengan kasar, minimal.., berapa rupiah yang harus kita bawa pulang tiap bulannya, agar tidak terjadi minus dalam neraca keuangan keluarga ...

Contoh Perkiraan Biaya Pengeluaran yang sederhana adalah sebagai berikut : 

No Nama Pengeluaran Biaya
1 Belanja Bulanan (Sabun, Susu, dll) 200.000,-
2 Memberi Orang Tua 400.000,-
3 Memberi Mertua 200.000,-
4 Membayar Koneksi Internet 175.000,-
5 Ongkos 600.000,-
6 Menabung 500.000,-
7 Biaya Kontrakan 500.000,-
8 Listrik 100.000,-
9 Dapur 500.000,-
10 Tambahan Biaya Pendidikan untuk Adik 200.000,-
Total 3.375.000,-

Bagaimana menurut Anda tentang Perkiraan Biaya Pengeluaran diatas ? apakah normal .. ?

Ok, sekarang coba Kita tengok bagaimana kondisi UMR (Upah Minimum Regional) di Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Upah_minimum_regional

Setelah melihat UMR, mungkin Anda akan sedikit kaget ... :), bagaimana ini ? 

Ok, mungkin tulisan tentang manajemen Keuangan Keluarga Seri 1 yang super sederhana satu sampai disini dulu, sekarang saya tunggu komentar Sobat, bagaimana jika :

  1. Sobat adalah fresh graduate yang baru saja menikah dan sedang bekerja atau ingin melamar kerja kembali ..
  2. Sobat adalah fresh graduate yang baru saja menikah dan berencana meniti usaha 
  3. Jika Sobat masih single .. :)

Ditunggu komentar.... , dan diskusinya ...

 Diskusi di Mailing List


  1. Di Milis Ikatan Guru Indonesia (IGI), http://groups.yahoo.com/group/ikatanguruindonesia/message/40335


Kapal Layar Berlunas Ganda dari Botol Plastik

 Di Kelurahan Pekayon Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur, terdapat 116 RT yang memiliki jumlah penduduk 45.203 Jiwa. Entah berapa sampah berupa botol plastik yang dihasilkan oleh warga dalam sebulan. 

Jika Kita, warga bisa kompak mengumpulkan sampah botol plastik ini, mungkin salah satunya bisa digunakan menjadi 'perahu' untuk membersihkan Kali baru atau Setu pedongkelan yang berada di tetangga Kelurahan Pekayon. 


Redaksi NP



    • Perahu Botol Plastik
    • plastiki
  • Previous
  • Next

Bagaimana caranya untuk menarik perhatian umum bahwa dunia yang kita huni ini dalam keadaan sangat gawat ? Sampah bertimbun dimana-mana, mengotori muka bumi ini. Pantai penuh dengan botol-botol plastik kosong terbawa ombak dan terdampar di pantai pasir nan putih. Pertama kita mencoba untuk membersihkan pantai-pantai itu dengan mengumpulkan botol-botol plastik yang terdampar. Setelah terkumpul, membangun perahu layar dengan badan kapal terdiri dari botol-botol plastik. Apakah mungkin? Apakah itu hanya khayalan atau impian saja ? Dengan kerja keras, serta ketekunan yang tinggi dan percaya bahwa ini merupakan suatu tugas mulia, bisa saja menjadi kenyataan. Itulah yang mendorong anak buah kapal dari kapal berbadan botol plastik yang menamakan kapal buatannya "Plastiki”. Enam orang penjelajah berlayar dari San Francisco pada tanggal 20 Maret 2010 dengan tujuan berlayar menuju ke Sydney Australia. Perjalanan yang memakan waktu 3-1/2 bulan ini dengan jarak 11,000 mil, dimana mereka itu sekarang ( waktu laporan ini ditulis) masih harus menempuh 4000 miles lagi untuk sampai di Sydney, Australia. Yang sangat menarik, untuk menempuh pelayaran sejauh itu, kapal layar mereka seluruh badan kapal terdiri dari plastik daur ulang dimana sebahagian besar merupakan bagian agar kapal layar itu mengambang, ialah botol plastik kosong berjumlah 12,500 botol plastik dari botol ukuran 2 liter.

Bahan dasar.

David de Rothschild, Ketua rombongan penjelajah muda ini, merancang kapal layar "Plastiki" sebagai usaha untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya dimana botol-botol plastik yang dianggap sebagai sampah ini sebetulnya dapat dijadikan sumber bahan-bahan yang berguna, tanpa memerlukan keahlian atau alat-alat canggih. Kapal layar yang berukuran 18 meter panjangnya ini, ruangan penumpang dan alat-alat penunjang lainnya dibuat dari plastik SRPER (self-reinforcing polyethylene terepthalate), bahan plastik daur ulang bekas pakai benang plastik tenunan.

Kemudian bahan-bahan bangunan kapal layar ini di-lem dengan perekat yang dibuat dari kacang cashew dan tebu. Layar dibuat dari kain polyethylene, dan sebagai tiang layar pipa aluminium bekas tabung yang dipakai pengairan kebun.

Botol kosong.

Lunas ganda kapal layar “Plastiki” ini terdiri dari botol-botol plastik kosong yang disusun rapih dan "di-ikat" sangat ketat Botol-botol plastik kosong ini merupakan 68 % dari daya mengambang kapal layar ini. Yang sangat menakjubkan ialah bahwa botol-botol plastik itu semuanya tidak memakai bahan apapun sebagai bahan pelindung dari air laut atau dari udara dan teriknya matahari. Botol-botol plastik kosong ini langsung menyentuh dan mengambang di air laut. Keistemewaan dari botol-botol plastik kosong ini ialah, sebelum tutupnya dipasang rapat-rapat, botol kosong diisi dengan “dry ice”. Setelah “dry ice” itu menjadi gas, membuat botol-botol itu mengembang sepenuhnya. Dengan demikian botol-botol plastik kosong itu menjadi keras dan tidak akan penyot-penyot karena tekanan dari air laut.

Alat-alat pembantu.

Kapal layar ini digerakkan oleh motor listrik dimana tenaga listriknya hasil dari berbagai cara, seperti Solar Panel, speda genjot yang memutarkan generator listrik, kincir angin dan turbin listrik yang dipasang dibawah peremukaan air laut. Alat “desalinator” ( merubah air laut menjadi air tawar untuk air minum), alat ini dijalankan dengan tenaga manusia (genjotan). Kapal layar Plastiki tidak mempunyai lemari es, oleh karena itu sayur-sayuran dihasilkan dengan cara bertanam diatas air (hydroponically). Air yang dipakai adalah air kencing yang sudah disaring dan dibersihkan.

Filosofi.

Dengan mengambil berkahnya dari pelayaran ini, de Rothschild dan anggota rombongan lainnya bukan saja mencoba agar masyarakat banyak dapat mendapat pelajaran bahwa "sampah" itu dapat merupakan sebagai sumber yang ada kegunaanya. "Sampah" bukan merupakan sebagai "kesalahan" dari kehidupan masa kini dan hanya mengotori muka bumi ini saja. Mudah-mudahan dengan pelayaran Kapal Layar Plastiki ini dapat memberikan kesan yang mendalam bahwa pemikiran "lahir" terus "dikubur", perlahan-lahan dapat dirubah menjadi dasar pemikiran ” lahir untuk dilahirkan kembali”. Sampah adalah bikinan manusia, kita juga yang harus memikirkan bagaimana untuk memanfaatkan “sampah” ini demi untuk kebahagiaan dan kebaikan manusia generasi yang akan datang. Kalau manusia mati harus dikubur…memang begitu aturannya. Ini semua dapat dikatakan…."Wahai,... ini adalah pesan dari 12,500 botol plastik kosong"…………..

Dari perjalanan Kapal Layar Berlunas Ganda "Plastiki" dari Pantai Barat Amerika Serikat ke Sydney , Australia mengarungi Samudra Pacific selama berbulan-bulan dengan jarak 10,000 miles dan tiba dengan selamat di tujuan, apa kiranya yang dapat kita petik sebagai bahan pelajaran.

Pertama yang masuk dalam pikiran kita itu ialah, rupanya apa yang disebut "sampah" itu, dalam hal ini botol plastik dari 2 liter, masih ada kegunaanya dan juga ternyata "sampah" itu dapat bertahan lama dalam menjelajahi Samudra Pacific, berbulan-bulan mengapung dilautan lepas, membawa 4 penumpang beserta segala peralatannya selamat sampai di tujuan.

Membangun Kapal Layar "Plastiki", hanya dengan cara melekatkan botol-botol plastik satu dan lainnya dengan bahan perekat alami, kemudian botol plastik itu di-isi dengan "dry ice" dan dibentuk sebagai lunas kapal layar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik seperti apa yang diperkirakan. Dalam hal ini sebagai lunas kapal mengapungkan badan kapal dipermukaan air laut serta dapat diarahkan dengan baik dalam usaha-usaha berlayar dengan tenaga angin.

Lunas kapal dari botol plastik ini sudah dibuktikan merupakan bahan yang kuat, bahan yang dapat diandalkan dalam mengarungi Samudra, tentunya akan berguna dan aman kalau dipakai dilautan lepas pantai. Dengan memakai konstruksi serta cara pembuatan sejajar dengan pembuatan Kapal Layar "Plastiki" itu. Membuka pintu lebar-lebar untuk ditrapkan dalam pembangunan Perahu Layar Nelayan Berlunas Ganda dan memakai bahan botol plastik sebagai bahan bakunya. Dengan bertumpuknya sampah-sampah di kota-kota besar, tentunya termasuk botol-botol plastik, merupakan bahan baku yang banyak serta merupakan bahan baku "jadi tinggal pakai". Tidak perlu diolah lebih lanjut, tidak memerlukan peralatan-peralatan apapun. Ini merupakan suatu jalan keluar yang paling baik untuk "memanfaatkan" sampah botol plastik dari berbagai ukuran. Disamping membersihkan lingkungan juga dapat dimanfaatkan ditempat lain sebagai alat dalam usaha menyerap tenaga, terutama bagi nelayan-nelayan dikota-kota sepanjang pantai.

Fakultas Teknik dari Universitas di seluruh Nusantara dapat "menciptakan" Perahu Nelayan Berlunas Ganda dari botol plastik ini. Dengan tambahan seperti "inajinasi", "inovasi" disertai dengan "akal" dalam menggunakan bahan yang seadanya menjadi sesuatu yang nyata dan berguna bagi kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan Perahu Nelayan Berlunas Ganda dari botol plastik akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Dan akan merupakan peralatan yang sangat berguna dan sangat membantu dalam usaha-usaha menaikkan taraf hidup para nelayan diseluruh Nusantara.

Seperti pepatah:" Berikan mereka itu alat untuk memancing daripada diberi ikannya".

===MangSi110111===


Global Warming, Sebuah Anekdot

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada seluruh negara-negara anggotanya agar lebih memperhatikan dengan seksama akan tanda-tanda bahwa di Planet yang kita huni ini makin lama makin terasa panas (Global Warming) disebabkan oleh berbagai-bagai akibat dari kemajuan industri. Peringatan ini khususnya adalah mengenai sungai-sungai besar maupun kecil di dunia ini, untuk memelihara "Hulu Sungai" atau "mata air" di pegunungan agar tetap mengalirkan air untuk keperluan hidup manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan di Planet ini dimasa yang akan datang. Diusahakan agar penanaman pepohonan di hutan-hutan maupun dikota-kota di galakkan. Terutama hutan-hutan dimana ada mata-airnya untuk dilindungi jangan sampai dijarah penduduk.

Pikiran saya melayang-layang membayangkan bagaimana kalau "mata air" sungai-sungai itu berhenti mengalirkan air. Saya membayangkan bagaiman kalau "Cikapundung" di kota Bandung itu kering sama sekali. Barangkali 20 - 30 tahun yang akan datang, saya akan bingung melihat Cikapundung mulai dari Babakan Siliwangi sampai ke Pasirmalang, ternyata sekarang diatasnya dipakai untuk jalurlayang Bus Kota Bertenaga Listrik serta dibawahnya sepanjangnya ternyata sudah, menjadi "Mall". Malah dikatakan bahwa Mall diatas bekas Cikapundung ini merupakan Mall yang terpanjang sedunia. Segala macam barang dijual dengan harga miring, merupakan tempat berbelanja para turis, turis lokal maupun dari Luar Negeri. Diantara toko-toko terselip warteg, restoran dari berbagai makanan se-Nusantara malah ditemukan juga restoran menjual makanan orang bule seperti Pizza, Pasta, steak dan berbagai macam sandwiches.

Dalam perjalanan dari Bandara ke rumah Paman saya, saya bertanya kepada supir taksi, yang mana kendaraanya mobil hybrid rakitan dalam negeri:" Mang, apa Cikapundung saja yang mengering "

Jawab supir taksi: " Ooh, tidak Pak, hampir semua sungai di Jabar sudah ganti nama, kata "Ci"-nya sudah menghilang". Kata "Ci" dalam bahasa Sunda artinya "air". Kemudian saya meneruskan pembicaraan:" Kalau begitu Cibatu tinggal batunya saja sekarang ini'

Jawab supir:" Oh iya Pak, batunya banyak sekali bertebaran sepanjang jalan, diselokan, dikebon dan disawah-sawah. Saking banyak susah kalau berjalan kaki, harus bawa linggis untuk menyingkirkan agar dapat melangkah"

Saya menjawab:" Wah membuat banyak orang susah hidup kalau begitu"

Jawab supir:" Tidak semuanya Pak, malah ada yang makmur"

Supir melanjutkan pembicaraanya:" Di Desa Cibangkong, malah penduduk disana kaya-kaya, Bangkongnya (Katak) banyak sekali dimana-mana sampai di atap rumah, sekarang diekspor ke Hongkong dan Taiwan"

Saya menjawab:" Wah hebat juga yah"

Supir meneruskan ceritanya:" Itu belum apa-apa Pak, di Ciranjang, wah.... ranjang dimana-mana Pak, kolam ikan penuh dengan ranjang, dibelakang rumah banyak ranjang, pantesan di Desa itu KB tak berjalan dengan baik"

Saya bertanya:" Kalau di Ciamis bagaimana"

Supir menjawab:" Ci-nya hilang tinggal amisnya(manisnya) doang Pak, wah mojang-mojang disana manis-manis Pak kalau ketawa atau mesem"

Si Supir meneruskan:" Yang repot di Desa Cibiru, Pak, penduduk disana pada babak belur Pak, sepertinya dipukulin sama bambu. Badanya biru-biru semua" Saya bertanya lagi:" Kalau di Cihideung (Hitam) bagaimana "

Supir menjawab:" Wah tak usah kesana Pak, penduduknya sekarang imigran dari Afrika Pak". Saya menjawab:" ooh begitu"

Supir kembali bertanya :" Bapak asal dari mana Pak,"

Saya menjawab:" Asal dari Desa Cibubur, sudah 50 tahun lebih tidak pulang"

Supir menjawab setelah menoleh kepada saya :" Wah cocok sekali Pak, Ci-nya sudah hilang sekarang tinggal buburnya doang. sekarang tempat tinggal pensiunan dan kakek/nenek jompo. Mereka makannya, pagi bubur kacang ijo, siang bubur ayam, malem bubur ketan" Saya termenung, apa sudah kelihatan begitu tua saya ini ?

Supir bertanya: " Dimana berhentinya di Jalan Cimanuknya Pak"

Saya menjawab:" Itu nomer sepuluh".

Masih juga sang supir berkomentar:" Untung Bapak tinggal di "Jalan" Cimanuk bukannya di desa Cimanuk. Engga ada Ci-nya tapi manuknya yaah banyaknya luar biasa. Malah suka bertengger di pundak. Kalau kebetulan bertengger di kepala, orang pada ketawa...Si Bapak manuknya di kepala!!"

Tersentak dari lamunan, lantas melangkah ke dapur meyeduh kopi. Sambil duduk menikmati kopi, bulu kuduk berdiri, ingat kalau kejadian semua sungai di Jabar hilang "Ci"-nya. Cijantung tak ada Ci-nya, tinggal jantung bergelantungan, Cilandak tak ada "Ci"-nya, penuh dengan landak. Minum kopi tak ada "Ci"nya, menyeruput bubuk kopi namanya. Ayo kita galakkan menanam sejuta pohon !

===mangSi102211==


Mass Rapid Transit di Jakarta ala MangSi

Assalamu'alaikum WrWb,

Mass Rapid Transit di Jakarta ala MangSi, menarik untuk dikritisi, ulasan yang bagus bagi yang mendalami teknik sipil, teknik lingkungan, teknik elektro, ...dan bagi kita semua .. :)

Setelah membaca tulisan ini dan googling, ternyata redaksi NP baru mengetahui kalau ada proyek serupa juga yang sedang berjalan (http://www.jakartamrt.com/).

Nah, agar selaras dengan tujuan final MRT ini , yang diantaranya adalah mengurangi polusi dan kemacetan, bagi orang tua yg melebihi rezeki lebih, alangkah baiknya, jika membelikan anaknya sepeda listrik, lebih baik rakit sendiri, sehingga ilmu keteknikan-kelistrikan anak kita bisa bertambah :), sebelum memutuskan membeli sepeda listrik, mungkin beberapa artikel dari NP dapat membantu anda dalam mengambil keputusan (yg insyaAllah baik .., bagi anak anda dan lingkungan.. )

http://negeripelangi.com/id/blog?tag=sepeda+listrik

Redaksi NP


Sudah waktunya dan sudah wajar Pemda memikirkan dan memberikan jalan keluar bagi warganya yang berjumlah 9 Juta itu, agar dapat mengunjungi bagian lainnya dari Kotanya dengan mudah dan nyaman. Mass Rapid Transit merupakan jalan keluar yang paling cocok.

Namun dalam pembangunan "Pengangkutan Penumpang Kota dengan Cepat, Murah dan Nyaman" ini harus betul-betul tidak mengganggu lingkungan. Juga harus ditekankan bahwa pembangunan usaha "PPKCMN" ini juga harus sekali lagi, harus menjadi jalan keluar dalam pemecahan persoalan lain yang dialami penduduk Ibu Kota yang terjadi setiap tahun, yaitu banjir. Disamping itu usaha ini juga harus menghasilkan sesuatu yang nyata bagi penduduk setempat untuk berekreasi, meningkatkan kesehatan penduduk, meningkatkan usaha-usaha keselamatan, seperti menanggulangi kebakaran rumah/gedung, dan usaha-usaha menaikkan tingkat hidup penduduk.

Sebaiknya jalur perjalanan MRTJ ini dibangun dibawah tanah, mulai dari Lebak Bulus sampai ke tujuan akhir. Didalam tanah dibangun dua tumpuk terowongan dari besibeton, re-enforced fiberglass atau dari bahan plastik lainnya. Terowongan yang diatas dipakai untuk jalur MRTJ dua arah. Terowongan yang kedua yang berada dibawah jalur MRT ini dibagi dua, dimana yang satu dan lainnya kedap air. Bagian atas terowongan kedua adalah untuk menampung air hujan. Bagian bawah terowongan kedua untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Bagian terowongan dibagian Utara yang mendekati pesisir laut, diberikan lapisan luar dari plastik untuk mencegah kerusakan oleh air yang bercampur air laut yang merembes ke badan terowongan besi beton. Seandainya MRTJ ini tidak memakai kereta api, dengan sendirinya tidak memerlukan rel-relnya dari besibaja, dan mengoperasikannya dengan bus-bus listrik sebagai penggantinya, kemungkinan terbuka untuk membangun terowongan selain dari besi beton. Terowongan-terowongan dibuat dari bahan "re-enforced fiberglass" atau "ferrocement" cukup untuk menahan berat bus-Bus bermotor listrik itu.

Dalam pembuatan terowongan MRTJ serta terowongan penampungan air hujan dan penampungan air limbah dari rumah-rumah, disamping pemakaian mesin-mesin alat-alat besar, juga harus diusahakan untuk memperkerjakan pekerja harian. Diutamakan adalah para gelandangan, dengan demikian jumlah gelandangan di Ibu Kota akan berkurang. Juga untuk memberikan kesempatan kepada para gelandangan untuk mencari pengalaman kerja atau keahlian dasar yang mudah-mudahan dapat menghindari mereka kembali menjadi gelandangan dikemudian hari.

Terowongan teratas dipakai sebagai jalanan MRTJ. Diatas terowongan ini, kiri kanannya dibangun dinding beton dengan ketinggian tertentu, kemudian diisi dengan tanah hasil galian terowongan. Kelebihan tanah galian dipakai untuk mengisi lahan-lahan yang rendah diseluruh Kota. Diatas tanah sepanjang route MRTJ ini, dalam jarak-jarak tertentu, ditanam tanaman-tanaman hias, bunga-bunga dan pohon-pohon rindang. Dan ditengah-tengah dibangun jalan untuk berjalan kaki dari batu bata merah. Ini merupakan Taman yang terpanjang diseluruh dunia. Dalam kepanjangan tertentu dibangun lapangan terbuka. Lapangan terbuka ini merupakan Pasar Terbuka dengan Kiosk-kiosk untuk berjualan makanan, barang-barang kerajinan tangan, dan barang-barang lainnya. Mudah-mudahan di ruang terbuka dibeberapa tempat sepanjang route MRTJ ini dapat menarik para pedagang dipinggir jalan. Ini adalah dalam usaha membersihkan jalanan daripada pedagang atau warung-warung liar. Juga ini merupakan usaha dalam menghidupkan kembali Pasar Tradisionil yang mewarnai kehidupan rakyat selama ini Dengan arti kata lain, meneruskan peninggalan nenek-moyang jangan sampai punah karena kemajuan jaman.

Sepanjang route MRTJ ini selang-seling dibangun taman bunga atau pohon-pohon rindang dan kiosk-kiosk. Penerangan sepanjang taman Batu Merah ini, dibuatkan pohon kelapa buatan yang diatasnya terpasang Solar Panel pengisi baterai dan baterai dipakai sebagai sumber penerangan listrik. Kesibukkan semalaman di Taman Terpanjang Didunia ini menunjang akan kesibukkan MRTJ mengangkut penumpang diluar jam-jam kerja. Dengan pengharapan penjualan karcis akan mencapai semaksimal mungkin. Dengan demikian sebahagian besar perongkosan pemeliharaan MRTJ dapat diharapkan dari penjualan karcis.

Dalam waktu-waktu tertentu, umpamya Perayaan 17 Agustus atau Perayaan HUT DKI diadakan pertandingan "jalan kaki" di taman ini, dengan mengundang para peserta dari Mancanegara. Ini dalam usaha menarik turis asing atau turis dalam negeri. Di Boston dan New York City ada pertandingan Lari Marathon, di Jakarta da Pertandinag "Jalan Kaki" Marathon sepanjang route MRTJ.

Di New York ada Central Park, dimana luasnya sama dengan Kerajaan Monaco. Di Cina ada "Great Wall". Di Indonesia ada Taman Bunga dan Taman tanaman hias serta pohon-pohon rindang dan Pasar Terbuka sepanjang 18 Kilometer, diatas route MRTJ.

Mengingat tiang-tiang jalanan MRT ini terbuat dari besi beton, dengan mengalihkan kedalam tanah dan sekaligus membangin terowongan penampung air hujan dan terowongan menampung air limbah dari rumah-rumah, tidak akan menambah biaya yang sangat besar. Namun ada beberapa keuntungan bila jalanan MRT ini didalam tanah. Yang jelas tidak merusak pemandangan. Juga dengan mengalihkan jalanan MRT ke dalam tanah akan mengurangi ongkos-ongkos perawatan. Umpamanya tak akan terjadi coretan-coretan atau tulisan-tulisan yang sifatnya menghasut masyarakat di tiang-tiang beton itu. Dengan begitu tidak memberikan jalan bagi tangan-tangan jahil atau para pelaku penghasut atau teror. Dengan arti kata lain, mencegah usaha-usaha meresahkan warga.

Apakah MRT ini harus berupa Kereta Api? Apakah tidak dapat dipakai bus-bus dibawah tanah ? Bus-bus ini mesinnya dikeluarkan, juga "as atau gardan"-nya, serta "Gear differential" diroda belakang. Dengan demikian berat bus ini akan berkurang. Ditempat mesin dipasang motor listrik, dimana motor listrik ini menggerakkan roda depan bus itu. Tiga-empat atau lebih bus-bus digandeng satu sama lainnya. Setiap Bus mempunyai motor penggerak listrik, dimana motor-motor listrik ini diatur oleh "supir" yang duduk di Bus yang paling depan. Untuk keselamatan penumpang, dua Bus dijadikan satu merupakan satu gerbong. Harus ada pintu penghubung antara gerbong yang satu dengan yang lainnya.

Tenaga listrik untuk memutarkan motor listrik di Bus ini diambil dari baterai-baterai melalui kabel yang dipasang diatas seperti trem. Kumpulan batre ditempatkan di station-station. Pengisian baterai ini adalah dengan memakai Solar Panel yang dipasang diatas atap statiun. Setiap statiun hanya memberikan tenaga listriknya untuk jarak tertentu dari statiun itu ke dua arah. Kalau Bus bermotor listrik ini berjalan dengan mengambil tenaga listrik dari satu station ke station lainnya. Dengan cara bertahap ini, pengadaan baterai disetiap station tidak perlu besar, berarti mengirit tempat dan ongkos. Juga pengadaan tenaga listrik untuk tenaga penggerak motor di Bus itu, dibagi-bagi antara statiun yang satu dan yang lainnya. Pembagian tenaga listrik secara bertahap ini akan menjamin daya tahan baterai. Cara ini akan mencegah penarikan tenaga listrik yang terlalu besar dari baterai-baterai stasiun, disamping meringankan ongkos dan pemeliharaan alat-alat.

Agar Bus bertenaga listrik ini berjalan seperti kereta api, dibangun rel dari besi beton ditengah-tengah seperti monorail. Karena badan Bus yang sudah "kosong" berarti badan Bus yang ringan ini tidak memerlukan motor listrik yang besar dan kuat sebagai tenaga penggeraknya, suatu usaha untuk menekan ongkos pembangunan proyek MRT ini. Setiap jarak-jarak tertentu, diatas permukaan tanah dibangun menara udara, dibuat sedemikian rupa seperti pohon kelapa atau pohon enau. Menara ini adalah untuk menghembuskan udara segar ke terowongan MRT. Diatas pohon buatan ini dipasang solar-solar panel seolah-olah berupa dahan-dahan daunan, dibawah pohon ini adalah tempat motor listrik yang menghembuskan udara. Karena motor listrik ini ada diatas tanah, menggampangkan dalam usaha pemeliharan atau perbaikan-perbaikan. Jalanan Bus bermotor listrik ini, dikedua ujungnya berupa lingkaran sehingga Bus bermotor listrik ini berjalan terus menerus kedepan menjalani "relnya" tanpa keluar dari "loop" jaringan jalannya.

Disamping atap setiap stasion MRT diatas tanah dipasang Solar Panel, juga disediakan tempat parkir mobil dan sepeda motor. Bagi langganan bulanan MRTJ, bila datang sendiri dikenakan pembayaran ongkos parkir yang tinggi. Bila membawa penumpang juga langganan bulanan MRTJ akan mendapat potongan. Kalau membawa penumpang pelanggan bulanan MRTJ yang memenuhi mobilnya dikenakan tarip yang paling rendah. Demikian juga bagi langgannan bulanan pengemudi sepeda motor dikenakan tarip serupa. Diusahakan bahwa sepeda motor dikenakan tarip tertentu. Tidak ada pengecualian. Dengan demikian akan tumbuh dirumah-rumah penduduk sekeliling stasiun MRTJ usaha penitipan sepeda motor dengan tarip dibawah penitipan di stasiun. Ini akan menambah penghasilan penduduk sekeliling stasiun MRTJ. Juga karena persaingan pemilik rumah yang satu dan lainnya akan timbul usaha-usaha untuk memperbaiki jalan ke rumah yang satu dan yang lainnya agar tidak becek agar disukai para pengendara sepeda motor, mengharapkan menjadi langganan tetap. Jalanan kerumah-rumah sekitar setasiun itu akan menjadi bagus dan teratur rapih.

Dengan mengganti Kereta Api dengan Bus-bus bermotor listrik akan memotong perongkosan pembangunan MRTJ ini dengan drastis. Ongkos yang disisihkan itu dapat dipakai dengan pengadaan Transportasi Umum diatas tanah. Bus-way, umpamanya dengan Bus bermotor Listrik seperti Tram tempoe doeloe. Tenaga listriknya dengan Tenaga Surya, atap setiap Pemberhentian Bus dipasang Solar Panel. Setiap Pemberhentian Bus memberikan Tenaga Listrik sendiri-sendiri, untuk jarak tertentu. Dengan kata lain, Pengadaan Tenaga Listrik ini seperti "lari estafet". Spesifikasi Bus Bermotor Litrik didalam tanah dan diatas tanah harus sama. Dengan demikian suku cadangnya dapat dipakai dari yang satu dan dengan lainnya. Ini akan mengirit ongkos terutama dalam pengadaan suku cadang. Bus yang dicat warna-warni dimana dihari libur dapat menarik para turis lokal atau turis asing. Di Manilla ada Jeepney, di Jakarta ada Bus warna-warni tak berpolusi dan ramah lingkungan.

Dengan memakai Bus Bermotor Listrik didalam tanah akan menurunkan jumlah ongkos pembangunan MRTJ. Rel kereta api tidak perlu dibangun. Mengingat Bus jauh lebih ringan daripada kereta api apalagi tanpa berat rel-rel dari besi, pembangunan terowongan besi beton untuk jalur MRTJ akan lebih irit. Tentunya tidak memerlukan semen maupun besi beton sebanyak bila dipakai Kereta Api sebagai alat pengangkutan penumpang MRTJ.

Mass Rapid Transit, tidak berarti harus memakai kendaraan dengan kemampuan untuk mengangkut penumpang dengan jumlah besar, juga tidak berarti harus mempunyai berkecepatan tinggi, tetapi yang dipentingkan adalah kedatangan disetiap stasiun selalu tepat dengan jadwal serta kedatangan kendaraan penumpang yang berikutnya juga tepat dengan jadwal. Dengan demikian waktu penumpang untuk menunggu di stasiun menjadi singkat.

Terowongan dibawah terowongan MRTJ, bagian atasnya diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan air hujan. Air hujan ini diproses untuk dijadikan air minum. Pabrik penyulingan air hujan ini dibangun diatas tongkang yang mengapung di Banjir Kanal. Air yang mengisi tempat penampungan ini dapat dipakai sebagai air untuk memadamkan kebakaran. Dalam jarak tertentu dipasang pompa-pompa listrik untuk memompa air untuk kebutuhan pemadam kebakaran.

Bagian bawah dari terowongan ini diperuntukkan untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Juga air limbah diselokan-selokan dialirkan ke tempat penampungan ini melalui "riol" didalam tanah. Dari tempat penampungan ini, air limbah dari rumah-rumah disalurkan ke Banjir Kanal/Ciliwung. Dalam waktu-waktu tertentu, dasar Banjir Kanal/Ciliwung dikeduk. Dengan dikeduknya Banjir Kanal/Ciliwung memungkinkan untuk dapat menampung lebih banyak lagi air-air kotor dari rumah-rumah atau selokan-selokan terbuka. Tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung diangkut ke tongkang-tongkang sepanjang Banjir Kanal. Di tongkang-tongkang ini tanah yang dikeduk tersebut diolah untuk dijadikan pupuk alamiah berupa pellets. Pengolahan air hujan menjadi air minum dan pengelohan tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung dioperasikan oleh BUMD. Suatu pemasukkan baru bagi Pemda.

Dimuara Kali Ancol dibangun waduk. Permukaan waduk ini diusahakan agar lebih rendah dari permukaan air di Kali-kali di Jakarta termasuk Banjir Kanal. Dengan demikian, aliran air akan terus menerus mengalir ke Waduk Kali Ancol. Air dari waduk ini dipompa ke laut. Tenaga Listrik untuk memutarkan pompa air ini diambil dari Tenaga Surya dengan menampung sinar matahari melalui Solar Panel.

Dengan kata lain, pembangunan MRTJ seperti tersebut diatas, disamping memberikan jasa pengangkutan penumpang, juga memberikan jasa-jasa lainnya yang sangat berguna bagi penduduk.

  • Menampung air limbah dari rumah-rumah serta air limbah dari selokan-selokan terbuka, memberikan jaminan kesehatan yang lebih baik bagi penduduk.
  • Menampung air hujan untuk diolah menjadi air minum, memberikan jaminan agar penduduk mendapatkan air bersih.
  • Menampung air hujan untuk keperluan Pemadam Kebakaran, dengan memasang "fire hydrant" dalam jarak-jarak tertentu dipinggir jalanan. Meningkatkan keselamatan penduduk dari musibah kebakaran rumah atau gedung.
  • Taman bunga dan pohon rindang, memberikan tempat rekreasi bagi penduduk.
  • Pasar Terbuka membuka jalan bagi penduduk untuk berjualan dan penyerapan tenaga kerja. Serta menghidupkan kembali Pasar Tradisionil warisan Nenek-moyang.
  • Penitipan mobil dan speda motor sekitar stasiun MRTJ, membuka jalan bagi penduduk untuk menaikkan taraf hidupnya dengan penghasilan tambahan dalam usaha penitipan kendaraan.
  • Mencegah banjir serta mengeringkan genangan air.
  • Membuka pendapatan baru bagi Pemda dari pengolahan air hujan menjadi air minum dan penjualan pupuk.

===mangSi092511===

 Referensi

  1. Jika  Inner Ring Road (Tol dalam kota) dirubah/diparalelkan dengan jalur KA, http://www.facebook.com/budiarto.idries/posts/309352439076076

Menanggulangi Banjir di Jakarta

Apakah rekan-rekan tahu, di Kelurahan tempat tinggal Anda, RT mana saja yang rawan banjir ? jika belum tahu, cobalah jalan-jalan ke kantor kelurahan, dan carilah informasinya disana ..

Jika sudah dapat, ini jadi dapat salah satu bahan perbincangan yg menarik selepas shalat berjamaah di musholla :)

- Redaksi NP

Sekarang ini banjir karena hujan disetiap daerah terutama di Pulau Jawa, menjadi berita utama di setiap Koran. Apakah ini karena pertumbuhan kota ? Harus dimengerti bahwa dengan di Negara Yang Berkembang hal ini akan terjadi. Yang menentukan hanyalah waktu.

Kalau banjir ini disebabkan oleh karena pertumbuhan kota, tentunya jauh-jauh sebelumnya dapat dipikirkan cara-cara menanggulanginya. Kalau pertumbuhan kota ini dengan membangun rumah-rumah maupun gedung kantor-kantor yang tidak teratur menjadi sebabnya, sebetulnya bukan alasan yang kuat untuk menyebabkan banjir karena hujan.

Hujan walaupun bagaimana lebatnya, airnya akan mengalir ketempat yang terendah Tanpa diatur air hujan akan mengalir sendiri. Jadi untuk menanggulangi banjir karena hujan, harus diberikan jalan bagi air hujan untuk mengalir tanpa rintangan dan pada titik terendah disediakan tempat untuk menampung air itu.

Di Jakarta, titik yang terendah adalah permukaan air di Banjir Kanal. Dengan arti kata lain, tempat untuk menampung air hujan dengan titik terendah sudah tersedia. Sekarang bagaimana caranya agar air hujan agar mengalir dengan gampang ke Banjir Kanal ini. Juga dijaga bagaimana agar permukaan air di Banjir Kanal ini tetap rendah.

Untuk menjamin kemampuan Banjir Kanal dalam menampung air hujan, dasar Banjir Kanal harus dikeruk dalam waktu-waktu tertentu secara teratur. Lumpur dari dasar Banjir Kanal ini ditumpuk keatas tanggul. Untuk memperbesar volume penampungan lumpur dari dasar Banjir Kanal ini, dibangun tembok yang tegak lurus dari sisi tanah yang menyentuh air. Karena tanggul yang sekarang ini dibeberapa tempat merupakan seperti huruf "V".

Cara lain, ialah permukaan tanggul ini dibangun seperti teras-teras sawah di Pulau Bali. Dengan cara ini, mencegah longsor, menambah jumlah kemampuan untuk menampung lumpur diatas tanggul. Keuntungan lain, Pemda dapat menyewakan tanggul-tanggul ini kepada perusahaan swasta untuk ditanami sayuran seperti Bayam. Atau dianjurkan anggota RW/RT setempat untuk mengolahnya dengan menanam bayam dengan dibentuk koperasi. Usaha ini akan menyerap tenaga kerja. Kalau lahan ini dikelola oleh swasta diprioritaskan untuk dipekerjakan ialah orang-orang yang bertempat tinggal di RT/RW itu.

Dibeberapa tempat tertentu, lahan yang paling tinggi dari tanggul ini diratakan sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan penduduk setempat sebagai tempat rekreasi.. Pemda membangun "Taman" Bunga serta tanaman hias lainnya dan alat-alat permainan bagi anak-anak. Tanahnya ditembok agar dapat dipakai sebagai tempat bermain bola basket. Dibangun tembok untuk anak-anak bermain bola tenis. Pada malam hari dengan memakai GenSet, sebagai lapangan badminton. Anggota RT/RW dimana Taman itu berada diberikan tanggung jawab dalam mengurus Taman ini. Diundang perusahaan-perusahaan untuk ikut menyumbang dalam pembangunan taman ini.

Sejalan dengan usaha memperdalam Banjir Kanal ini, pembangunan "selokan" dibawah tanah harus dimulai. Pembangunan selokan dibawah tanah selain untuk pembuangan air hujan, juga untuk pembuangan air limbah dari rumah-rumah. Dengan demikian "selokan terbuka" akan lenyap dan kesehatan penduduk akan naik karenanya.

Meperdalam Banjir Kanal, Kali Ancol, Gunung Sahari, Cideng dan kali-kali lainnya. Dalam jarak-jarak tertentu dibangun "Pintu-pintu Air". Ini dperlukan agar permukaan air di antara pintu-pintu air ini tetap dalam ketinggian tertentu. Bila permukaan air naik, pintu air dibuka sampai mencapai permukaan yang dianggap aman.

Di Muara Kali Ancol dibangun waduk, air dari waduk ini dipompa kelaut. Diusahakan agar permukaan air di waduk ini selalu lebih rendah dari permukaan air di Kali Ancol. Dengan demikian air di Banjir Kanal, Kali Ancol dan Kali-kali lainnya akan tetap mengalir menuju Waduk ini.

Air diantara pintu-pintu air ini dipakai untuk usaha-usaha memadamkan kebakaran. Dalam jarak-jarak tertentu dari Banjir Kanal dan kali-kali lainnya ini dibangun "kran-kran" air untuk dihubungkan dengan pompa air di atas truk Pemadam Kebakaran. Dapat juga kran-kran air mengisi truk-truk tanki dimana airnya disemburkan disiang hari untuk membasahi jalanan agar tidak berdebu. Kran-kran dibangun diseberang jalan dari tanggul-tanggul, dengan demikian dapat dipakai sebagai air untuk menyiram tanaman didepan rumah-rumah. Ini merupakan keuntungan lain yang dapat dimanfaatkan dalam usaha penghijauan kota. Karena air yang dipakai untuk menyirami tanaman ini adalah air kali, pendudukpun tak akan segan-segan menyirami tanaman atau pohon-pohonnya.

Dibangun tabung air yang kedap udara di dalam tanah yang disambungkan kekran-kran ini. Secara bertahap tabung air Pemadam Kebakaran disambung-sambung sampai masuk kedalam permukiman penduduk. Karena masuk gang, kemungkinan besar truck pompa air dari Pemadam Kebakaran, tidak dapat masuk kedalam gang ini. Portable Gasoline Engine Pump dibawa masuk dan ditarik oleh Para Anggota Pemadam Kebakaran, dan dipasang di kran-kran yang ada sepanjang gang itu. Untuk mendapat tekanan air yang lebih besar, truck diperlengkapi dengan pompa bertenaga besar, menyedot air dari Banjir Kanal kemudian mengisi tabung-tabung kedap udara dalam tanah yang dipasang di gang-gang itu. Ini dperlukan kalau rumah yang terbakar itu letaknya agak jauh dari gang.

    • Banjir Jakarta
    • Banjir
  • Previous
  • Next

Untuk memberikan layanan yang baik dan cepat, warga RT/RW dididik sebagai anggota Pemadam Kebakaran Sukarela. Setiap RT/RW diperlengkapi dengan Portable Gasoline Engine Pump, untuk dipakai sebelum Anggota Pemadam Kebakaran hadir ditempat.

    • Pompa Air Kebakaran

Secara ringkasnya, menanggulang banjir di Jakarta akan membawa hal-hal positip bagi penduduk setempat. Tidak ada selokan terbuka. Tidak ada air yang menggenang di selokan-selokan. Kebun-kebun sayuran bayam, menyerap tenaga kerja, taman rekreasi dan tempat berolah raga, menaikkan keamanan dalam memadamkan kebakaran, penghijauan kota.

Dengan tersedianya tempat berolah raga (bola basket, main tenis dengan tembok, badminton) akan membuat sibuk anak-anak terutama anak tanggung dalam mengalihkan kegiatan mereka dari hal-hal yang negatip.

==mangSi100111==

Tags: banjir, jakarta, jawa

Merakit Sepeda Mejadi Sepeda Bermotor Listrik (SBL)

    • Sepeda Listrik

Pertama-tama yang dipikirkan adalah pemakaian dari sepeda motor listrik itu. Apakah akan dipakai di jalanan yang rata, dengan arti kata lain, tidak ada jalanan yang naik turun. Ini perlu untuk menentukan besar kecilnya motor listrik yang akan dipakai. Besar kecil dari ukuran motor listrik itu sendiri dan besar kecil wattage yang diperlukan. Dijalanan rata, motor listrik sebesar 200 watts/250 watts sudah memadai. Dan motor listrik sebesar ini rata-rata memerlukan arus listrik kira-kira 8 - 10 Amp untuk mendapatkan kecepatan 25 km perjam dijalanan rata. Dengan demikian tidak memerlukan batre yang besar. Batere yang dipakai cukup dengan batre 12 V, jika memerlukan tenaga lebih besar batre 24 V dapat dipakai. Dua perangkat batre 12 volt dipasang "series" menghasilkan 24 V, tiga perangkat batre 12 V menghasilkan batre dari 36 V. Dengan amperage dari 5AH,12AH,18AH.

Ada dua pilihan motor listriknya. Kesatu, keluaran pabrik dimana motor listriknya dipasang didalam "as" roda depan atau roda belakang. Ada yang dilengkapi dengan gigi-gigi didalam "as" itu, sehingga kecepatan dapat dipindah-pindah dari gigi satu ke gigi lainnya. Juga karena semua peralatannya "dibungkus" didalam "as" roda depan atau roda belakang, kelihatannya rapih. Seperti sepeda bermotor listrik "Beatrix". Kedua, motor listrik dipasang diluar dan memutarkan gigi roda belakang melalui rantai atau gelang karet. Atau dari motor listrik, yang mana untuk praktisnya dipasang dibelakang sadel. Kemudian dengan memakai rantai motor listrik dihubungan dengan gigi-gigi yang dipasang pada jari-jari roda belakang. Piring gigi yang dipakai adalah dibagian lainnya di "as". Piring gigi ini dipasang dengan mur dan baud dijepitkan kepada jari-jari roda belakang. Akan terlihat dua piring gigi-gigi, yang sebelah kanan dengan rantai ke piringan gigi di pedal dan yang disebelah kiri dengan rantai ke motor listrik. Bila gelang karet yang dipakai untuk memutarkan roda belakang, ditengah-tengah roda dipasang metal berbetuk lingkaran yang dijepitkan dengan mur dan baud ke jari-jari roda belakang. Lingkaran metal ini tempat untuk gelang karet memutarkan roda.

Dengan harga antara $400 - $500, kit yang diterima adalah motor yang dipasang didalam "as" roda sudah termasuk velgnya. Tinggal pasang ban, velg bermotor listrik dan bannya dipasang didepan atau dibelakang. Alat pengatur kecepatan yang dipasang di stang, seperti sepeda motor pengatur gas. Kabel-kabel ke batere. Batere tidak termasuk. "Kit" ini adalah yang paling gampang untuk dipasang di sepeda. Siapa saja dapat merakitnya, asal betul-betul mengikuti apa yang tertulis di buku petunjuk. Pengetahuan teknik yang minimal sudah cukup sebagai bekal.

Lain halnya bila Anda bermaksud merakit sendiri dari "A" sampai "Z". Anda membeli motor listrik yang dipasang dikerangka sepeda. Pemasangan motor listrik seperti ini memerlukan pengetahuan mengenai soal teknik. Tentunya harga akan bertambah kalau motor listrik yang lebih besar tenaganya dipakai sebagai tenaga penggerak, seperti motor dibawah ini bila dipasang di mountain bike untuk dipakai dijalanan tak beraspal. Secara lengkapnya tidak termasuk batre, alat-alatnya yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1.360W Motor w/ Controller
2.Gearbox & 14T Freewheel Sprocket
3.Motor Mounting Bracket w/ Spacers & Bolts
4.44 Tooth Freewheeling Chainwheel
5.Bottom Bracket Spindle
6.Left & Right Crank Arms - 170mm
7.Twist Grip Throttle
8.2ea. Handlebar Grips
9.2ea. Brake Handles w/ Motor Cutoff Switch
10.Battery Connecting Harnes

    • Sepeda Listrik
    • Motor Listrik
  • Previous
  • Next

Motor listrik dari 360 watts ini, dipasang di mountain bike. Tenaga penggerak dari motor listrik disalurkan melalui rantai sepeda yang sudah ada di roda belakang.. Karena mountain bike ini mempunyai 8-gigi dari berbagai kecepatan, tenaga dari sepeda bermotor listrik ini dapat diatur berdasarkan jumlah gigi itu. Lain halnya dengan motor listrik yang dipasang didalam "as" roda, kecepatan atau tenaga yang disalurkan hanya dengan mengurangi atau menambah arus ampernya saja, bila motor listrik ini tidak dilengkapi gigi-gigi untuk mengganti kecepatan. Karena motor listrik ini dari 360 watts, diperlukan batre dari 24 V. Motor listrik dari 200/250 watts cukup memakai batere dari 12 V saja. Tapi maksimum kecepatannya hanya 16 - 18 km/jam. Motor listrik diatas 350 watts dengan volatage yang lebih besar sangat cocok untuk dipasang di mountain bike untuk dikendarai di "trail". Cukup tenaga untuk menjalani jalanan tak beraspal dan dengan jalanan yang naik turun. Menenangkan karena tidak ada kebisingian knalpot. Yang terdengar hanya suara burung-burung berkicau.

Batre Lithium, ramping dan ringan, namun mempunyai daya simpan yang lama, harganya berkisar $200 - $450. Tentu tergantung berapa besar voltage-nya. Pengisian batre sampai penuh memerlukan waktu kurang dari 2 jam, memakai listrik tegangan rumah. Alangkah "ideal"-nya bila pengisian batre dapat dilakukan sewaktu sepeda bermotor listrik sedang berjalan. Mungkin dengan memindahkan tombol sehingga motor listrik menjadi generator listrik mengisi batre. Dalam keadaan begini tenaga kaki (menggenjot) yang dipakai menjalankan sepeda juga menjalankan generator listrik untuk mengisi batre. Tetapi tidak ada sepeda bermotor listrik keluaran pabrik yang dilengkapi dengan alat pengisi batere seperti ini.

Sepeda bermotor lisrtrik seperti jenis ini baik sekali kalau dipakai sebagai tenaga penggerak kendaraan listrik berkecepatan rendah. Misalnya becak bermotor listrik. Yang menjalankan becak maju adalah tenaga listrik, si pengendara menggenjot pedal untuk mengisi batre. Dengan demikian jarak capai dapat lebih jauh, dan tidak membuang waktu untuk mengisi batre. Secara teoritis, selama sanggup menggenjot mengisi batre, jarak tempuh tidak menjadi persoalan. Siapa tahu suatu waktu akan terbentuk "koperasi" pengendara becak bermotor listrik disetiap RT/RW. Koperasi yang memiliki Becak Bermotor Listrik untuk disewakan kepada anggota koperasi penduduk setempat di RT/RW itu.

Pada mulanya, sepeda bermotor listrik dipakai sebagai alat untuk berolahraga bagi para pensiunan. Dimana motor listriknya dihidupkan apabila sudah kehabisan tenaga menggenjot sepeda. Setelah tenaga pulih kembali, motor listrik dimatikan, kembali menggenjot sepeda. Dari alat untuk berolahraga menjadi alat rekreasi, kemudian dipakai sebagai alat transportasi jarak dekat didalam kota. Kemudian muncul kendaraan baru yang disebut "moped" lebih kecil dari kendaraan scooter dan dilengkapi dengan mesin listrik ukuran besar. Di NYC moped banyak dipakai sebagai kendaraan mengantarkan makanan jadi yang dipesan melalui telepon, disekitar RW/RT.

Kembali ke hal "merakit sepeda motor listrik", dengan pertimbangan harga, pemasangan motor listriknya serta waktu, juga pengetahuan yang minim soal teknik, pilihan jatuh ke motor listrik didalam "as". Pesan melalui telepon, dibayar dengan kartu plastik, menunggu beberapa hari, paket datang, tinggal memasang peralatannya, dalam satu jam selesai. Malah disertakan kunci-kunci untuk mengencangkan mur-mur. Hanya satu kekurangan, pompa ban lupa dimana disimpan, terpaksa berjalan kaki dengan sepeda bergandengan ke tempat Pompa Bensin untuk mengisi angin. Pulangnya naik sepeda maju dengan lancar, tidak perlu menggenjot dan tak ada suara bising dari knalpot. Untungnya dijalanan di NYC ada jalur khusus untuk sepeda, jalur ini dicat dan diberi gambar dua roda yang besar untuk menarik perhatian para pengendara mobil dan truk. Kendaraan yang diparkir dijalur sepeda ini dan menghalangi lalu lintas sepeda, ditilang. Jalur khusus ini berada antara mobil yang diparkir di jalanan dan "trotoar". Disini diperhatikan betul-betul keselamatan pengendara sepeda. Disini juga dapat dilihat dengan nyata akan kepedulian serta kesungguhan Kotapraja dalam usaha mengurangi polusi udara dikotanya. Di NYC semua Bis-Bis umum bermesin "hybrid".

===MangSi 101111===


Referensi

1. Belajar Bareng Sepeda Listrik, http://sepedalistrik.openthinklabs.com/

Mengapa Memilih Sepeda Bermotor Listrik ?

    • Mountain Bike, dengan Motor Listrik

Indonesia merupakan pasaran sepeda motor terbesar di Asia bagi sepeda motor keluaran Jepang dan Cina. Karena sudah bertahun-tahun sepeda motor berada di bumi Ibu Pertiwi ini, sudah merupakan suatu keharusan bagi keluarga Indonesia untuk memilikinya. Sebagai kendaraan ke dan dari tempat pekerjaan, sebagai alat transportasi mengangkut keperluan rumah tangga seperti belanja ke pasar. Sebagai alat rekreasi dimana istri dan anak satu atau dua duduk didepan ayahnya dan Sang Ibu menggendong anak yang lebih kecil. Dan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun. Walaupun sebetulnya cara berpergian dengan anak dan istri seperti ini tidak bijak. Hanya mengundang nasib jelek seperti kecelakaan lalu lintas, menunggu disenggol kendaraan mobil.

Yang dipentingkan disini adalah kebebasan untuk pergi kemana saja, kapan saja dan tidak memerlukan pertolongan orang lain, dan dengan ongkos yang murah. Dengan arti kata lain mempunyai sepeda motor dapat dikatakan sukses dalam pekerjaan dan merupakan "piala" tanda kebebasan atau mandiri. Dapat berpergian kemana saja dengan cepat. Suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri.

Kemudian dalam mencari kebebasan serta mandiri dan sebagai "tanda" sukses, salah satu sifat manusia ialah susah untuk mendapat kepuasan. "Tanda sukses" dimulai dengan speda motor 125 cc, naik menjadi 250 cc, 350 cc dan akhirnya "moge". Tentu merk juga memegang peranan penting. Sepeda motor merk "anu" buatan Jepang lebih ngetop dibandingan dengan merk "anu" dari Cina atau India. Akhirnya satu orang mempunyai beberapa sepeda motor dari berbagai besarnya mesin dan tentunya berbagai merk. Mubazir, tanda-tanda yang nyata menjurus ke arah "penggelembungan EGO", salah satu sifat syaiton.

"Kepopuleran mempunyai" sepeda motor tidak akan luntur dalam waktu yang singkat. Bagaimana dengan dampaknya asap knalpot sepeda motor kepada lingkungan, maupun akan kesehatan si pengendara itu sendiri, mereka tak segan-segan ber-"pura-pura" bodoh yang mana akhirnya menjadi masa bodoh kepada lingkungan dan tentunya kesehatan sendiri. Penyakit Asma dan Kanker paru-paru adalah akibat nyata dari paru-paru menghisap CO2 dari hari ke hari, bertahun-tahun.

Dengan adanya sepeda motor listrik, apalagi konversi sepeda genjot menjadi sepeda motor listrik, untuk mencapai "piala" kebanggaan masih memerlukan perjalanan jauh. Mungkin kalau sepeda motor listrik dengan kerangka sepeda motor apalagi moge namun dengan tenaga penggerak listrik akan lebih mudah untuk menjadi kandidat memenangkan "piala" itu.

Mem-"populerkan" sepeda motor listrik harus dimulai dengan "penggerakkan dari akar" sebagai bukti akan "peduli kepada lingkungan", dan ini hanya dapat dimulai dari sekolah-sekolah SD/SMP/SMA dan P.T. Perkembangan sepeda motor listrik harus dikaitkan dengan "peduli lingkungan" dalam usaha mencegah pencemaran udara oleh asap knalpot. Lain tidak untuk menjamin bahwa generasi penerus dimasa akan datang terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh pengotoran udara. Seperti penyakit Asma dan kancer paru-paru. Penerangan mengenai pencemaran udara dari asap knalpot motor dan mobil serta pabrik-pabrik harus dijelaskan dengan rinci kepada pelajar SD/SMP/SMA serta mahasiswa. Dan sebagai bukti yang nyata dalam memerangi pencemaran udara ini dimulai dengan mengurangi asap knalpot sepeda motor. Jalannya adalah mengganti alat pengangkutan jarak dekat didalam kota dari alat pengangkutan bermesin bensin dengan alat pengangkutan memakai tenaga penggerak dari listrik.

Selanjutnya untuk menggelitik para pelajar dan mahasiswa, setiap sekolah atau PT mengadakan suatu "kontes" merakit sepeda tempo doeloe dengan memasang motor listrik sebagai tenaga penggerak. Dan memakai sepeda bermotor listrik untuk keperluan sehari-hari dari rumah kesekolah, dari rumah ke tempat pekerjaan, dari rumah kepasar, menjemput anak dari sekolah. Untuk mensukseskan ini semua Pemda harus ikut serta secara aktif dengan menyediakan jalur khusus untuk kendaraan sepeda bermotor listrik ini. Serta mengeluarkan peraturan lalu lintas bahwa pengendara sepeda bermotor listrik dibeberapa tempat di kota mendapat prioritas utama dalam pemakaian jalur-jalur jalan tertentu. Disekitar sekolah-sekolah atau kampus, umpamanya.

Merakit speda bermotor listrik (SBL..SeBeLi) ini akan membantu dalam usaha-usaha daur ulang peralatan listrik. Terutama peralatan listrik mobil-mobil bekas, alternator, generator, starter dapat didaur ulang untuk dibongkar kawat-kawat tembaganya, dengan memakai magnet serta kerangka alternator umpamanya, kawat tembaga digulung kembali untuk dijadikan motor listrik 12 V atau 24 V dengan berbagai Wattage. Yang populer motor listrik untuk menggerakkan speda adalan 200 Watts, 300 watts dengan voltage 12 atau 24 Volts.

Usaha penggulungan alternator bekas menjadi motor listrik dapat membuka jalan bagi industri kecil. Perkembangannnya tergantung akan kepopuleran sepeda bermotor listrik dikalangan masyarakat banyak. Apakah dipakai sebagai alat pengangkutan kota jarak dekat, atau sebagai alat pengangkutan pendagang keliling, atau mengangkut sayur mayur dari desa ke kota. Atau sebagai pengangkutan umum seperti becak bermotor listrik (Bebel). Becak bermotor listrik bukan becak genjot yang biasa kita lihat. Becak bermotor Lisrtrik adalah sepeda dengan tempat duduk penumpang disebelah pengendaranya. Seperti sepeda motor pake zijspan atau seperti becak di Medan. Keselamatan penumpang lebih terjamin daripada beca yang biasa kita lihat di Pulau Jawa.

Tidak dapat disangkal bahwa kesadaran masyarakat bahwa polusi udara diakibatkan oleh asap knalpot sepeda motor dan mobil, dari hari ke hari makin menaik. Kesadaran yang tinggi mengenai polusi udara ini disertai kepedulian kepada lingkungan akan menunjang kemajuan indusrtri kecil mendaur ulang alternator/generator mobil ini. Sepeda bermotor listrik menjadi salah satu jalan keluarnya. Dengan memproduksi motor listrik untuk keperluan pemakaian sebagai tenaga penggerak speda akan jauh lebih murah daripada mengimport dari luar negeri.

Kalau industrri kecil ini sudah memperlihatkan tanda-tanda yang menggembirakan dengan produksinya serta kualitas produknya. Disertai dengan usaha menggalakkan kesadaran masyarakat betapa besar dampaknya kepada lingkungan dengan pemakaian sepeda bermotor listrik ini, membuka jalan untuk "mendaur ulang" sepeda-sepeda tempo doeloe itu kembali sebagai alat transportasi jarak pendek didalam kota. Suatu alat pengangkutan murah, juga murah dalam ongkos perawatannya juga tidak memakan tempat bila disimpan didalam rumah. Keuntungan lainnya, karena kecepatan yang rendah dijalanan akan mengurangi kecelakaan lalu lintas.

Pemerintah harus mengeluarkan peraturan untuk tidak membenarkan pengimporan motor listrik ukuran tersebut. Lain halnya dengan pengimporan alternator dan generator bekas mobil dari luar negeri. Ini sewajarnya diperbolehkan dengan memberikan kelonggaran dalam pajak impornya. Alternator/generator bekas ini merupakan bahan baku dalam pembuatan motor listrik untuk sepeda bermotor listrik. Kawat tembaganya juga dapat dipakai untuk keperluan lainnya. Membongkar gulungan kawat-kawat tembaga dari alternator/generator bekas akan menyerap tenaga kerja.

Perkembangan sepeda bermotor listrik untuk dipakai sebagai alat transportasi jarak dekat, akan menunjang industri lainnya. Industri batere akan berkembang pesat. Mudah-mudahan dengan perkembangan yang pesat akan membuka jalan untuk "R&D" (research and development) dalam bidang "per-baterean". Khusus untuk batre sepeda bermotor listrik, mungkin dengan berat serta ukuran yang kecil namun mempunyai daya simpan yang lama. Waktu pengisian batere dengan arus listrik yang lebih cepat waktunya. Atau keluar dengan produk "duo system" dikemudian hari, dimana batere yang satu sebagai tenaga penggerak dan batre yang satu lagi diisi sewaktu berjalan dengan dynamo yang dijalankan oleh perputaran roda sepeda itu. Dengan demikian speda bermotor listrik yang demikian itu akan mempunyai daya tempuh yang lebih jauh.

==mangSi101011==


Sepeda Bermotor Listrik

Sekarang ini sepeda yang menjadi tenaga penggeraknya adalah kaki manusia, hanyalah merupakan salah satu acara rekreasi atau acara dalam kesehatan badan. Dan melakukannya hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Itupun kegiatan begitu merupakan kegiatan bersama dengan kawan-kawan dekat atau dengan anggota keluarga.

Lain halnya 30..50..tahun, yang lalu. Pada waktu itu sepeda merupakan alat transportasi utama penduduk. Mulai dari anak sekolah, pegawai berangkat ke tempat bekerja, para pedagang sayuran atau pedagang keliling, pengantar surat serta Polisi.

Kemudian akhir tahun 50-an mulai muncul kendaraan sepeda motor dengan ukuran mesin yang kecil. Mulai dari mesin 50cc yang dipasang dikerangka sepeda. Seperti merek Solex, Berini. Mesin bensin 2-tak ukuran kecil ini dipasang dimuka didepan fork roda muka. Merk Berini, menggerakkan sepedanya dengan memutarkan roda depan. Caranya, seluruh mesinnya termasuk tempat penyimpanan bensin didorong kedepan sehingga mekanisme yang berputar menyentuh ban depan. Berjalanlah sepeda karena gesekan mekanisme yang berputar dan permukaan ban. Lama-lama, tentunya bannya menjadi gundul. Perlu ban luarnya diganti baru. Ini merupakan salah satu ketidak populernya mesin Berini.

Lain halnya dengan merk Solex, mesin beserta tanki bensinnya tetap dalam satu posisi. Memindahkan tenaga ke roda depan melalui tali karet. Diroda depan dipasang metal berbentuk lingkaran yang dipasang ke jari-jari roda depan. Lingkaran metal ini besarnya kira-kira 2/3 dari besarnya lingkaran roda depan. Tali karet menghubungkan metal bundar ini dengan mekanisme yang berputar di mesin bensin tsb. Sering disebut sepeda mesin jahit.

Kemudian muncul sepeda motor tulen. Artinya kerangka motor ini lain dari kerangka sepeda. Merk yang terkenal pada waktu itu ialah Mobilette, Kreidler dan Ducati. Hanya Ducati dengan mesin 4 tak. mesin-mesin motor lainnya ialah mesin 2 tak. Bensin dicampur oli dalam satu tangki.

Kemudian mucul speda motor besar seperti "JAWA" mulai 125 cc merk Jawa CZ buatan Chekoslovakia sampai ke mesin 250 cc twin. Sebelumnya jalanan dikuasai oleh speda motor merk, Norton, BSA, Mitchell, BMW, Triumph, DKW,NSU.. Harley Davidson dengan mesin yang besar hanya dipakai oleh CPM dan Polisi. Pada waktu itu masyarakat tidak diperkenakan mempunyai sepeda motor lebih besar ukuran mesinnya dari 350 cc.

Kemudian Honda dengan Honda Bebek mulai masuk dipermulaan tahun 60-an, dan beberap tahun kemudian jalanan di tanah air dibanjiri dengan speda motor buatan Jepang. Sepeda buatan Eropah mulai menghilang. Karena kalah pengimporannnya dengan motor Jepang.

Yang bertahan ialah Norton dan Harley Davidson. dan BMW. Namun dianggap langka. Apalagi Norton 350 cc single cylinder engine. Motor merk ini menempati nomor diatas. Tahun bikinan tidak menjadi persoalannya. Yang paling top adalah Norton commander. Triumph Tiger juga termasuk yang ngetop.

Akhir tahun 2000-an timbul gebragan baru di dunia permotoran di tanah air. Karena begitu banyaknya kendaraan beroda dua ini dan mobil menjadi penyebab utama dalam polusi udara. Terutama di kota-kota besar di seluruh Nusantara. Gebragan baru ini ialah munculnya "MOLIS". Singkatan dari motor listrik. Sepeda biasa atau sepeda motor dengan mesin listrik sebagai tenaga penggeraknya. ( Molis = sepeda motor listrik).

Ada dua macam "molis" ini. Sepeda jaman tempo doeloe dipasang "kit" motor listrik dan batere adalah sebagai sumber tenaganya dalam memutarkan motor listrik ini.

Yang satu lagi adalah sepeda motor dengan tenaga penggerak motor listrik. Kerangka sepeda jaman doeloe sudah tidak terlihat. Lebih menjurus ke kerangka sepeda motor mesin bensin. Namun ada tandanya kalau itu molis ialah masih ada pedal sebagai tenaga penggerak tambahan. Tenaga tambahan ini ialah kaki alias tenaga genjot.

Molis tidak dianggap sepeda motor (bensin). Oleh karena itu tidak diperlukan STNK atau SIM untuk mengendarainya. Juga karena kecepatan molis ini tak lebih dari 25 km per jam. Banyak yang diperbincangkan ialah kemampuan molis dalam mencapai maksimum jarak yang ditempuh. Kalau sepeda tempo doeloe Bermotor Listrik, bila batre habis, dipakai tenaga "genjot". Tetapi kalau molis, bila batre habis susah untuk digenjot karena konstruksi pedal dan jarak antara sadel dan pedal agak pendek. Untuk orang jangkung sukar sekali meng-"genjot"-nya. Apalagi disiang hari bolong. Terpaksalah dituntun alias jalan kaki sambil mendorong molis kehabisan batre, sampai kerumah.

Mungkin suatu waktu ada tempat-tempat "pengisian batre molis" sepanjang jalan. Mungkin dengan memakai "Solar Panel". Usaha baru meng-"cash"-kan, tenaga matahari yang gratis menjadi listrik untuk dipakai mengisi molis. Cara ini menjadi cita-cita kaum kapitalis. Menjual sesuatu yang didapatkan secara gratis. Jangan disamakan dengan menjual barang curian !!

Saya sedang mencari Mountain Bike tua akan dipasang motor listrik dan batre. Gambar schemanya dan alat-alatnya dapat dibeli dengan harga $ 750 siap untuk dipasang sendiri. Ini di New York City.

Tapi motor listrik bekas dengan 1 hp dapat dibeli dibawah $50.00 dan baterenya baru diatas $ 250. Tak ada batere bekas yang dijual yang masih dapat dipakai. Batre tidak bisa tidak harus beli baru. Konsekwensinya kalau pake batre bekas nanti harus jalan kaki sambil mendorong molisnya. Karena apa mahal, karena yang dipakai adalah batere lithium, kecil dan tipis namun mempunyai daya simpan listrik yang besar. Batere seperti ini yang dipakai di mobil-mobil listrik murni, bukan hybrid.

Saya cenderung sedang memikirkan mengkonversi sepeda Mountain Bike bekas yang dapat dilipat, memakai motor listrik. Sehingga setelah dilipat dapat dibawa masuk ke Apartemen. Motor listriknya dipakai sebagai tenaga cadangan. Maksud utama adalah untuk berolah raga, dengan demikian jarak tempuh dapat lebih jauh. Kalau kehabisan tenaga genjot, baru motor listrik dipakai sampai otot-otot siap untuk menggenjot lagi.

Ada dijual dipasaran namun harganya diatas $2000.

    • Sepeda Listrik
    • Sepeda Listrik
  • Previous
  • Next

==mangSi100611==


Sepeda Genjot dan Becak Bermotor Listrik


UPDATE : Alhamdulillah, Pak Ricky Elson, Ciheras, telah berhasil mengkonversi becak konvensional menjadi becak listrik, berikut adalah keterangan singkat dari beliau :
    • becak listrik

Ini, spek dan gambaran konversi Becak biasa ke Becak Listrik. nanti tinggal ganti batre nya ke yang lebih Murah.. sistem ini bisa menjadi tambahan 2.5juta Rupiah saja... dibandingkan beli Motor plus isi bahan bakar...
ricky, 20140520


Gambar di bawah adalah "conversion kits" motor listrik untuk dipasang di Speda Genjot.

Gambar kedua adalah Conversion kits untuk speda jenis mountain bike. Dapat dilihat dari besarnya velg dan bannya.

    • Hubmotor Sudah Terpasang
    • E Wheel Kit 1ejt
    • Conversion Kit Ebike
    • Motor Listrik
  • Previous
  • Next

Gambar berikutnya adalah conversion kits untuk speda genjot tempo doeloe. Dapat dilihat dari ukuran velg.. Motor jenis ini yang disebut "hub electric motor" adalah dari jenis motor listrik tanpa "brush". Dengan kata lain berputarnya motor ini disebabkan karena induksi. Roda harus berputar dahulu sebelum aliran listrik disalurkan ke motor. Tetapi memang kebiasaan kalau naik speda genjot, sebelum didayung speda dijalankan dengan mendorongnya terlebih dahulu. Salah satu kaki diatas pedal dan kaki yang satu lagi mendorong beberapa kali. Setelah maju baru duduk disadel dan langung mengenjot agar kecepatan bertambah. Pada saat mau duduk atau setelah duduk disadel beberapa saat baru motor listrik dijalankan.

Pada gambar paling atas, dapat dilihat motor listrik setelah di pasang di -"as" roda depan. Dalam gambar ini roda depan dan "fork" dari Mountain Bike.

"Kits" ini komplit harganya kira - kira antara 4 Juta sampai 5 juta.

Sebetulnya motor listrik untuk speda tempo doeloe, dapat saja dibuat sendiri dengan mentrapkan generator atau alternator mobil. Mungkin juga motor starter mesin mobil.

Namun starter mesin mobil memang mempunyai kekuatan yang besar, namun hanya berfungsi beberapa puluhan detik saja. Karena memang fungsi utamanya menggerakkan "as" mobil dari begitu cylinder bergerak disusul dengan segera aliran listrik dari distributor ke busi dan membakar campuran bensin didalam cylinder. Begitu cylinder berputar sendiri, otomatis starter berhenti bekerja.

Mudah-mudah keterangan-keterangan diatas dibaca oleh mahasiswa teknik. Dan mengusulkan kepada Fakultasnya untuk experiment membuat motor listrik dari bahan-bahan yang sudah ada disekeliling kita. Seperti alternator, generator, serta motor listrik lainnya. Atau mungkin saja mencoba menggulung sendiri motor listrik untuk ditrapkan mejadi motor listrik untuk konversi speda genjot tempo doeloe menjadi Speda Bermotor Listrik.

Siapa tahu satu hari akan terjalin kerja sama antara Fakultas-Fakulstas Teknik dengan LIPI serta Pindad untuk menciptakan Speda Motor Listrik atau Speda Bermotor listrik.

Apakah ada kegunaanya untuk TNI? Bagaimana kalau Speda Motor Listrik yang dapat dilipat dibuat dari bahan yang ringan (aluminum,fiberglass). Dimasukkan kedalam "rugzak" dan dibawa terjun dari pesawat pengangkut oleh Kopassus. Sepeda lipat dibuka dan Kopassus beraksi dengan mengendarainya kombinasi genjot dan listrik ke tempat yang dituju. Tidak mengeluarkan suara, perjalanan menjadi lebih cepat. Sehingga penyerangan secara tiba-tiba dapat dilaksanakan dengan cepat dan baik.

Mengenai pengisian batre kalau seandainya operasi Kopassus itu memerlukan waktu berhari-hari, dapat dipikirkan alat seperti payung untuk hujan yang mana permukaannya dilapisi solar panel dan langsung mengsisi batre.

Research untuk kepentingan TNI ini, kalau berhasil dengan baik dapat saja disebar luaskan demi keperntingan masyarakat kecil. Memproduksi motor listrik untuk sepeda dengan harga yang dapat dijangkau rakyat kecil. Rakyat kecil yang membawa sayuran dari desa-desa ke pasar tradisionil di kota-kota. Atau rakyat kecil yang menggunakan jasa pengangkutan lokal jarak dekat (becak bermotorlistrik??). Mengantar Ibu-ibu ke pasar tradisionil, mengantar anak sekolah. Kombinasi "genjot" dan tenaga listrik ini dapat menyerap tenaga kerja, dan menaikkan daya beli rakyat kecil, disamping meringankan pekerjaan mereka dalam usaha mencari sesuap nasi.

    • Becak Motor
    • Becak Medan
  • Previous
  • Next

Referensi

1. Merakit Sepeda Listrik, http://merakit-sepeda.blogspot.com/

2. Komunitas Motor Listrik, http://autos.groups.yahoo.com/group/MotorListrik/


Tempat Pengisian Batre Kendaraan Listrik, TPBKL

    • sanyo sets up solar powered e bike charging station

TPBKL sebagai salah satu usaha untuk mengurangi polusi udara akibat asap knalpot mobil dan motor

    • european comminssion

Alangkah baiknya apabila perusahaan-perusahaan di kota-kota besar di Indonesia memulai dengan membangun TPBKL (Tempat Pengisian Batre Kendaraan Listrik) dikantornya masing-masing. Yang diutamakan sekarang ini adalah Pengisian BATRE MOLIS. Dengan demikian para pegawai dapat datang bekerja mengendarai MOLIS. (Motor Listrik atau sepeda genjot dilengkapi dengan motor listrik sebagai tenaga penggeraknya) Dengan adanya program pengisian batre di setiap kantor, menjamin bahwa para pegawai dapat pulang kerumah dengan tenang karena batre Molisnya sudah terisi penuh.

Ini adalah salah satu tanda bahwa perusahaan-perusahaan yang mempunyai kantor di kota besar itu betul peduli akan polusi udara di kotanya. Disamping itu menolong para pegawainya untuk mengirit ongkos transportasi. Apalagi bila disertai program dimana para pegawai dapat mencicil pembelian molis dengan dipotong dari gaji, Dengan perhitungan kalau perusahaan itu membeli sekian puluh Molis umpamanya, tentu mendapatkan diskon besar. Dengan cara begini harga penjualan Molis secara mencicil ini dapat ditekan lebih rendah. Kalau harganya agak miring, mungkin si-pegawai akan membeli dua atau tiga melalui program cicilan itu. Molis extra itu dipergunakan untuk keperluan Rumah Tangga, mengantar anak kesekolah atau berbelanja di pasar. Mengunjungi kawan dan kerabat disekitar rumah.

Keuntungan lainnya bagi perusahaan ialah kemungkinan besar para pegawai tidak akan terlambat masuk kerja karena alasan transportasi, Bus penuh sesak, atau jalanan macet, dll.

Dari Pemerintah Daerah, diharapkan akan bantuan berupa pembangunan jalan khusus bagi molis atau sepeda genjot.

Pembangunan TPBKL dikantor-kantor, pengadaan tenaga listriknya dianjurkan memakai Tenaga Surya. Atap kantor dapat menjadi tempat Solar Panel. Tenaga listriknya dipakai untuk mengisi batre Molis disiang hari dan sebagai penerangan darurat dimalam hari. Dapat dipakai sebagai alat deteksi kalau ada aktivitas yang mencurigakan didalam dan diluar kantor, dengan memasang sensor. Lampu hanya menyala kalau ada aktivitas di ruangan itu. Atau sebagai alat pengiritan listrik (lampu), lupa mematikan lampu kalau dalam waktu tertentu tidak ada aktivitas, listrik mati sendiri.

Mudah-mudahan usaha seperti disebut diatas dapat dijajagi oleh para pengusaha penjualan Molis agar perusahaan-perusahaan itu menaruh minat dalam usaha penjualan cicilan kepada para pegawainya satu perusahaan.

Disamping itu juga membuka usaha baru dalam pembangunan TPBKL disetiap gedung perusahaan-perusahaan disetiap kota besar. Atau dirumah-rumah para pemilik Molis.

Usaha ini menjadi jalan dalam memupuk tumbuhnya "Kesadaran Masyarakat " mengenai polusi udara disebabkan oleh knalpot mobil dan speda motor. Mengenalkan Molis sebagai jalan keluar dengan keuntungan-keuntungannya, mencegah polusi udara, keuntungan bagi para pegawai atau perusahaan. Dengan sendirinya nanti, masyarakat akan ikut memakai Molis sebagai kendaraan pribadinya. Apabaila sudah tersedia TPBKL MINI untuk dipakai dirumah dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat banyak. Bayangkan kalau siswa SMP,SMA maupun Mahasiswa mengendarai Molis ke sekolahnya.

    • Motor Listrik
    • Motor Listrik (Molis)
  • Previous
  • Next

MangSi, NYC2011


WaMil (Wajib Militer) Kopassus dan Pengangguran di Indonesia

    • kopassus

Siapa tahu dari "khayalan" ini akan menjadi bahan pemikiran orang lain untuk mewujudkanya. Dengan demikian, mudah-mudahan "tulisan khayalan" ini akan menggelitik imajinasi seseorang. . Siapa tahu salah satu khayalan yang kebetulan tidak ngawang terlalu tinggi dapat menjadi kenyataan. Dalam hidup ini kadang kala hal yang kecil atau hal yang sepele dapat menggegerkan.

Dibawah ini saya sampaikan :"khayalan” saya.

Dalam usaha mengurangi pengangguran lulusan PT, seyogianya Pemerintah mengusahakan suatu usaha wujud dalam memberikan jalan keluar untuk memberikan pekerjaan kepada para lulusan PT itu.

Para lulusan PT yang menganggur ini diwajibkan untuk menyumbang tenaga dan pikiran kepada Bangsa dan Negara. Lulusan PT ini diwajibkan untuk masuk “WaMil” selama sekian tahun. Para WaMil dididik menjadi prajurit Kopassus. Karena apa Kopassus? Kesatu sebagai daya tarik yang ampuh agar para lulusan PT untuk mendaftarkan diri sebagai "WaMil". Tetapi selama menjalankan waktu WaMil-nya para lulusan PT ini adalah prajurit tamtama dan naik pangkatnya berdasarkan prestasi di lapangan. Setelah selesai menjalankan tugas WaMil, mereka diangkat menjadi Perwira. Apakah mereka akan meneruskan kariernya sebagai Perwira atau kembali ke Sipil tidak menjadi persoalan. Namun "dicetak" menjadi seorang Kopassus akan melekat dipikiran seumur hidup. Dan apa yang mereka terima dan belajar selama pendidikan dasar menjadi prajurit Kopassus akan dipraktekkan selama hidupnya. Juga bahwa telah ikut serta "mengabdi" kepada Ibu Pertiwi akan merupakan modal besar dalam kehidupan selanjutnya dalam menuju hidup berbangsa dan bertanah air Indonesia.


Hal lainnya dengan pendidikan dasar Kopassus, mereka dapat mengabdi kepada Ibu Pertiwi didesa-desa terpencil diseluruh tanah air. Penghidupan didaerah terpencil tidak akan menghambat akan tugas mereka, berkat pendidikan Kopassus ini mereka dapat mempraktekan dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk mencapai ke daerah terpencil, juga karena pendidikan dasar Kopassus, mereka dapat diterjunkan dari udara, dimana saja diseluruh pelosok tanah air. Dalam penugasannya berpindah-pindah dari satu desa atau dari satu daerah ke daerah lainnya tidak merupakan persoalan besar, nmengingat bahwa mereka itu sudah mendapat cukup latihan sebagai anggota Kopassus. Dan apabila tugas sudah selesai dan mereka kembali ke kota-kota, juga berkat pendidikan dasar Kopassus mereka harus dapat pulang sendiri tanpa menunggu angkutan khusus.

Lulusan Dokter Umum terjun ke lapangan sebagai anggota Korps Kesehatan. Tugas utama adalah memberi pengarahan kepada penduduk mengenai kesehatan secara umum. Memberikan pengarahan dalam usaha memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pemakaian obat-obatan serta cara-cara menangani luka-luka, misalnya atau kecelakaan kecil lainnya. Juga pengarahan dalam usaha-usaha 'pencegahan' menjadi sakit, penerangan mengenai cara-cara menjauhi penyakit apakah itu penyakit menular atau tidak. Kebersihan dirumah atau tempat bekerja. Mengenal tanaman yang dapat menyebabkan sakit atau keracunan. Dan mengajar di sekolah SD dibidang kesehatan. Membuka dan menjalankan klinik berjalan dengan mengunjungi rumah-rumah penduduk.

Para lulusan Universitas Pertanian memberikan pelajaran dalam bercocok tanam yang modern, pembuatan pupuk, serta pengetahuan lainnya mengenai apa yang seyogianya harus ditanam yang dapat menambah penghasilan penduduk setempat. Seperti menanam bambu,diharuskan disetiap desa. Juga pohon "kawung" sebagai bahan untuk membuat gula merah juga pohon kelapa. Atau menanam pohon jarak serta mengolah biji jarak menjadi minyak jarak. Dimana minyak jarak dapat menjadi BBM untuk GenSet. Atau dicampur dengan minyak lainnya sebagai minyak untuk penerangan, obor. Atau minyak jarak yang dicampur minyak lain dapat dijadikan sebagai bahan bakar tungku didapur. Dibuat sedemikian rupa dengan memakai alat sederhana minyaknya dapat disemburkan dengan tekanan dan dibakar. Dengan demikian mengalihkan pemakaian kayu sebagai bahan bakar tungku didapur., usaha dalam melestarikan hutan .

Para lulusan Universitas Teknik, memberikan pelajaran dalam pembuatan Tenaga Listrik seperti Hydro-mini, Tenaga Listrik dari kincir angin, pembuatan jembatan serta konstruksinya dengan memakai bahan-bahan yang tersedia di desa-desa itu. Dengan memakai cara dan teknik yang modern. Mengajar memanfaatkan arus sungai untuk keperluan penggilingan (kincir air), atau penggilingan memakai tenaga hewan (kuda, sapi, kerbau). Mengajar memanfaatkan kincir angin untuk menimba air dari sumur-sumur yang dalam.

Para Insinyur Sipil, mengajar dan memberikan pengarahan dalam pembangunan rumah cara lama dengan bahan-bahan dan teknik yang baru. Pembangunan lumbung untuk penyimpanan padi,jagung, kacang-kacangan dan palawija.-Pembangunan toilet, serta memanfaatkan tinja untuk dijadikan pupuk. Pembangunan "Sewer System" didesa-desa serta pembangunan "sewage treatment plant".

SewageTreatment Plant dibangun dan dipelihara secara lokal......dengan kata lain. Sewage Treatment Plant lain tidak adalah Empang yang diisi dengan ikan Mas, Gurame dan Ikan Lele, jangan lupa empangnya ditanami Eceng Gondok!

Para lulusan Universitas Ekonomi, mengajar dan memberikan pengarahan dalam pembentukan Koperasi. Penanaman hasil bumi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasaran.. Cara-cara untuk mengawetkan ikan (ikan asin, bandeng). Pengolahan jagung, ketan atau beras menjadi tepung. Gampang mengangkut ke pasar dalam usaha menaikkan harga penjualan. Pembuatan tepung dengan adanya penggilingan kincir arus sungai atau penggilingan dengan tenaga hewan. Cara pengemasan untuk dipasarkan dan pengawetan bahan pengemas daun pisang. Pemakaian tabung untuk pengemasan cairan dengan memakai bahan alam seperti bambu, tempurung kelapa, atau kulit buah yang dikeringkan, buah semacam semangka.

Lulusan lainnya dapat dijadikan sebagai pengumpul data kependudukan (sensus) serta mencatat secara rinci keadaan fisik desa-desa dimana mereka bertugas. Misalnya jumlah rumah, sekolah, tempat ibadah, luas areal persawahan, areal perkebunan palawija, serta pepehonan lainnya dan jalan-jalan umum.

Lulusan IAIN.....membangun pesantren ???

Bila mereka ini kembali kemasyarakat, disamping "Wing Terjun" juga ada "Wing Mengabdi kepada Ibu Pertiwi dipedalaman" dan tentunya Baret Merah akan menjadi kebanggaan seumur hidup dan memberikan contoh kepada adik-adiknya bahwa mengabdi kepada Ibu Pertiwi adalah Tugas Mulia.

Program WaMil Kopassus, bukan saja memberi "pekerjaan" kepada lulusan PT yang menganggur, tetapi juga memberikan semangat kepada para mahasiswa untuk terus belajar dan menamatkan pendidikannya. Dengan pengharapan, selesai pendidikan ada "kesempatan" untuk meneruskan "pendidikan" dilapangan dan menerima gaji. Pekerjaan yang "prestige" dimana tidak semua orang dapat mendapatkannya. Mempunyai kesempatan untuk digodog ..."to seperate between men and boys"

Juga dengan terjun ke ABRI, membuka jalan bagi mereka untuk "membuktikan" dirinya sebagai calon pemimpin yang berdisipilin kuat. Dan sebagai Kopassus, mereka "ditantang" untuk menggali jiwa kepemimpinan, semangat untuk terus maju pantang mundur, juga berusaha keras untuk menyingkirkan halangan-halangan yang dihadapi dalam menuju ke tujuan, dengan segala jalan dan upaya namun tetap dalam jalur kedisplinan dan patuh kepada aturan main. Karena mereka mempunyai dan dididik untuk mempunyai kesadaran bahwa umpamanya dalam suatu operasi mereka menjalankannya sa-enak perutnya akhirnya akan mati konyol (hal yang tentu haru dihindari. red NP). Tetapi kalau menurut aturan-aturan yang mereka belajar selama dalam pendidikan dasar kemungkinan untuk selamat akan lebih besar.

Kopassus bukan saja sebagai tempat menggodog "fighting machines", tapi juga tempat menggodog karakter pemuda dan pemudi harapan bangsa, yang mengerti betul bahwa keberadaan mereka dibumi Ibu Pertiwi ini adalah untuk mengabdi kepada Bangsa dan Negara.

MangSi NYC 011111

Diskusi Terkait Artikel Ini :


1. Diskusi di Komunitas Indotechnopreneur, http://asia.groups.yahoo.com/group/indotechnopreneur/message/971