وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Di Kelurahan Pekayon Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur, terdapat 116 RT yang memiliki jumlah penduduk 45.203 Jiwa. Entah berapa sampah berupa botol plastik yang dihasilkan oleh warga dalam sebulan.
Jika Kita, warga bisa kompak mengumpulkan sampah botol plastik ini, mungkin salah satunya bisa digunakan menjadi 'perahu' untuk membersihkan Kali baru atau Setu pedongkelan yang berada di tetangga Kelurahan Pekayon.
Redaksi NP
Bagaimana caranya untuk menarik perhatian umum bahwa dunia yang kita huni ini dalam keadaan sangat gawat ? Sampah bertimbun dimana-mana, mengotori muka bumi ini. Pantai penuh dengan botol-botol plastik kosong terbawa ombak dan terdampar di pantai pasir nan putih. Pertama kita mencoba untuk membersihkan pantai-pantai itu dengan mengumpulkan botol-botol plastik yang terdampar. Setelah terkumpul, membangun perahu layar dengan badan kapal terdiri dari botol-botol plastik. Apakah mungkin? Apakah itu hanya khayalan atau impian saja ? Dengan kerja keras, serta ketekunan yang tinggi dan percaya bahwa ini merupakan suatu tugas mulia, bisa saja menjadi kenyataan. Itulah yang mendorong anak buah kapal dari kapal berbadan botol plastik yang menamakan kapal buatannya "Plastiki”. Enam orang penjelajah berlayar dari San Francisco pada tanggal 20 Maret 2010 dengan tujuan berlayar menuju ke Sydney Australia. Perjalanan yang memakan waktu 3-1/2 bulan ini dengan jarak 11,000 mil, dimana mereka itu sekarang ( waktu laporan ini ditulis) masih harus menempuh 4000 miles lagi untuk sampai di Sydney, Australia. Yang sangat menarik, untuk menempuh pelayaran sejauh itu, kapal layar mereka seluruh badan kapal terdiri dari plastik daur ulang dimana sebahagian besar merupakan bagian agar kapal layar itu mengambang, ialah botol plastik kosong berjumlah 12,500 botol plastik dari botol ukuran 2 liter.
David de Rothschild, Ketua rombongan penjelajah muda ini, merancang kapal layar "Plastiki" sebagai usaha untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya dimana botol-botol plastik yang dianggap sebagai sampah ini sebetulnya dapat dijadikan sumber bahan-bahan yang berguna, tanpa memerlukan keahlian atau alat-alat canggih. Kapal layar yang berukuran 18 meter panjangnya ini, ruangan penumpang dan alat-alat penunjang lainnya dibuat dari plastik SRPER (self-reinforcing polyethylene terepthalate), bahan plastik daur ulang bekas pakai benang plastik tenunan.
Kemudian bahan-bahan bangunan kapal layar ini di-lem dengan perekat yang dibuat dari kacang cashew dan tebu. Layar dibuat dari kain polyethylene, dan sebagai tiang layar pipa aluminium bekas tabung yang dipakai pengairan kebun.
Lunas ganda kapal layar “Plastiki” ini terdiri dari botol-botol plastik kosong yang disusun rapih dan "di-ikat" sangat ketat Botol-botol plastik kosong ini merupakan 68 % dari daya mengambang kapal layar ini. Yang sangat menakjubkan ialah bahwa botol-botol plastik itu semuanya tidak memakai bahan apapun sebagai bahan pelindung dari air laut atau dari udara dan teriknya matahari. Botol-botol plastik kosong ini langsung menyentuh dan mengambang di air laut. Keistemewaan dari botol-botol plastik kosong ini ialah, sebelum tutupnya dipasang rapat-rapat, botol kosong diisi dengan “dry ice”. Setelah “dry ice” itu menjadi gas, membuat botol-botol itu mengembang sepenuhnya. Dengan demikian botol-botol plastik kosong itu menjadi keras dan tidak akan penyot-penyot karena tekanan dari air laut.
Kapal layar ini digerakkan oleh motor listrik dimana tenaga listriknya hasil dari berbagai cara, seperti Solar Panel, speda genjot yang memutarkan generator listrik, kincir angin dan turbin listrik yang dipasang dibawah peremukaan air laut. Alat “desalinator” ( merubah air laut menjadi air tawar untuk air minum), alat ini dijalankan dengan tenaga manusia (genjotan). Kapal layar Plastiki tidak mempunyai lemari es, oleh karena itu sayur-sayuran dihasilkan dengan cara bertanam diatas air (hydroponically). Air yang dipakai adalah air kencing yang sudah disaring dan dibersihkan.
Dengan mengambil berkahnya dari pelayaran ini, de Rothschild dan anggota rombongan lainnya bukan saja mencoba agar masyarakat banyak dapat mendapat pelajaran bahwa "sampah" itu dapat merupakan sebagai sumber yang ada kegunaanya. "Sampah" bukan merupakan sebagai "kesalahan" dari kehidupan masa kini dan hanya mengotori muka bumi ini saja. Mudah-mudahan dengan pelayaran Kapal Layar Plastiki ini dapat memberikan kesan yang mendalam bahwa pemikiran "lahir" terus "dikubur", perlahan-lahan dapat dirubah menjadi dasar pemikiran ” lahir untuk dilahirkan kembali”. Sampah adalah bikinan manusia, kita juga yang harus memikirkan bagaimana untuk memanfaatkan “sampah” ini demi untuk kebahagiaan dan kebaikan manusia generasi yang akan datang. Kalau manusia mati harus dikubur…memang begitu aturannya. Ini semua dapat dikatakan…."Wahai,... ini adalah pesan dari 12,500 botol plastik kosong"…………..
Dari perjalanan Kapal Layar Berlunas Ganda "Plastiki" dari Pantai Barat Amerika Serikat ke Sydney , Australia mengarungi Samudra Pacific selama berbulan-bulan dengan jarak 10,000 miles dan tiba dengan selamat di tujuan, apa kiranya yang dapat kita petik sebagai bahan pelajaran.
Pertama yang masuk dalam pikiran kita itu ialah, rupanya apa yang disebut "sampah" itu, dalam hal ini botol plastik dari 2 liter, masih ada kegunaanya dan juga ternyata "sampah" itu dapat bertahan lama dalam menjelajahi Samudra Pacific, berbulan-bulan mengapung dilautan lepas, membawa 4 penumpang beserta segala peralatannya selamat sampai di tujuan.
Membangun Kapal Layar "Plastiki", hanya dengan cara melekatkan botol-botol plastik satu dan lainnya dengan bahan perekat alami, kemudian botol plastik itu di-isi dengan "dry ice" dan dibentuk sebagai lunas kapal layar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik seperti apa yang diperkirakan. Dalam hal ini sebagai lunas kapal mengapungkan badan kapal dipermukaan air laut serta dapat diarahkan dengan baik dalam usaha-usaha berlayar dengan tenaga angin.
Lunas kapal dari botol plastik ini sudah dibuktikan merupakan bahan yang kuat, bahan yang dapat diandalkan dalam mengarungi Samudra, tentunya akan berguna dan aman kalau dipakai dilautan lepas pantai. Dengan memakai konstruksi serta cara pembuatan sejajar dengan pembuatan Kapal Layar "Plastiki" itu. Membuka pintu lebar-lebar untuk ditrapkan dalam pembangunan Perahu Layar Nelayan Berlunas Ganda dan memakai bahan botol plastik sebagai bahan bakunya. Dengan bertumpuknya sampah-sampah di kota-kota besar, tentunya termasuk botol-botol plastik, merupakan bahan baku yang banyak serta merupakan bahan baku "jadi tinggal pakai". Tidak perlu diolah lebih lanjut, tidak memerlukan peralatan-peralatan apapun. Ini merupakan suatu jalan keluar yang paling baik untuk "memanfaatkan" sampah botol plastik dari berbagai ukuran. Disamping membersihkan lingkungan juga dapat dimanfaatkan ditempat lain sebagai alat dalam usaha menyerap tenaga, terutama bagi nelayan-nelayan dikota-kota sepanjang pantai.
Fakultas Teknik dari Universitas di seluruh Nusantara dapat "menciptakan" Perahu Nelayan Berlunas Ganda dari botol plastik ini. Dengan tambahan seperti "inajinasi", "inovasi" disertai dengan "akal" dalam menggunakan bahan yang seadanya menjadi sesuatu yang nyata dan berguna bagi kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan Perahu Nelayan Berlunas Ganda dari botol plastik akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Dan akan merupakan peralatan yang sangat berguna dan sangat membantu dalam usaha-usaha menaikkan taraf hidup para nelayan diseluruh Nusantara.
Seperti pepatah:" Berikan mereka itu alat untuk memancing daripada diberi ikannya".
===MangSi110111===
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada seluruh negara-negara anggotanya agar lebih memperhatikan dengan seksama akan tanda-tanda bahwa di Planet yang kita huni ini makin lama makin terasa panas (Global Warming) disebabkan oleh berbagai-bagai akibat dari kemajuan industri. Peringatan ini khususnya adalah mengenai sungai-sungai besar maupun kecil di dunia ini, untuk memelihara "Hulu Sungai" atau "mata air" di pegunungan agar tetap mengalirkan air untuk keperluan hidup manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan di Planet ini dimasa yang akan datang. Diusahakan agar penanaman pepohonan di hutan-hutan maupun dikota-kota di galakkan. Terutama hutan-hutan dimana ada mata-airnya untuk dilindungi jangan sampai dijarah penduduk.
Pikiran saya melayang-layang membayangkan bagaimana kalau "mata air" sungai-sungai itu berhenti mengalirkan air. Saya membayangkan bagaiman kalau "Cikapundung" di kota Bandung itu kering sama sekali. Barangkali 20 - 30 tahun yang akan datang, saya akan bingung melihat Cikapundung mulai dari Babakan Siliwangi sampai ke Pasirmalang, ternyata sekarang diatasnya dipakai untuk jalurlayang Bus Kota Bertenaga Listrik serta dibawahnya sepanjangnya ternyata sudah, menjadi "Mall". Malah dikatakan bahwa Mall diatas bekas Cikapundung ini merupakan Mall yang terpanjang sedunia. Segala macam barang dijual dengan harga miring, merupakan tempat berbelanja para turis, turis lokal maupun dari Luar Negeri. Diantara toko-toko terselip warteg, restoran dari berbagai makanan se-Nusantara malah ditemukan juga restoran menjual makanan orang bule seperti Pizza, Pasta, steak dan berbagai macam sandwiches.
Dalam perjalanan dari Bandara ke rumah Paman saya, saya bertanya kepada supir taksi, yang mana kendaraanya mobil hybrid rakitan dalam negeri:" Mang, apa Cikapundung saja yang mengering "
Jawab supir taksi: " Ooh, tidak Pak, hampir semua sungai di Jabar sudah ganti nama, kata "Ci"-nya sudah menghilang". Kata "Ci" dalam bahasa Sunda artinya "air". Kemudian saya meneruskan pembicaraan:" Kalau begitu Cibatu tinggal batunya saja sekarang ini'
Jawab supir:" Oh iya Pak, batunya banyak sekali bertebaran sepanjang jalan, diselokan, dikebon dan disawah-sawah. Saking banyak susah kalau berjalan kaki, harus bawa linggis untuk menyingkirkan agar dapat melangkah"
Saya menjawab:" Wah membuat banyak orang susah hidup kalau begitu"
Jawab supir:" Tidak semuanya Pak, malah ada yang makmur"
Supir melanjutkan pembicaraanya:" Di Desa Cibangkong, malah penduduk disana kaya-kaya, Bangkongnya (Katak) banyak sekali dimana-mana sampai di atap rumah, sekarang diekspor ke Hongkong dan Taiwan"
Saya menjawab:" Wah hebat juga yah"
Supir meneruskan ceritanya:" Itu belum apa-apa Pak, di Ciranjang, wah.... ranjang dimana-mana Pak, kolam ikan penuh dengan ranjang, dibelakang rumah banyak ranjang, pantesan di Desa itu KB tak berjalan dengan baik"
Saya bertanya:" Kalau di Ciamis bagaimana"
Supir menjawab:" Ci-nya hilang tinggal amisnya(manisnya) doang Pak, wah mojang-mojang disana manis-manis Pak kalau ketawa atau mesem"
Si Supir meneruskan:" Yang repot di Desa Cibiru, Pak, penduduk disana pada babak belur Pak, sepertinya dipukulin sama bambu. Badanya biru-biru semua" Saya bertanya lagi:" Kalau di Cihideung (Hitam) bagaimana "
Supir menjawab:" Wah tak usah kesana Pak, penduduknya sekarang imigran dari Afrika Pak". Saya menjawab:" ooh begitu"
Supir kembali bertanya :" Bapak asal dari mana Pak,"
Saya menjawab:" Asal dari Desa Cibubur, sudah 50 tahun lebih tidak pulang"
Supir menjawab setelah menoleh kepada saya :" Wah cocok sekali Pak, Ci-nya sudah hilang sekarang tinggal buburnya doang. sekarang tempat tinggal pensiunan dan kakek/nenek jompo. Mereka makannya, pagi bubur kacang ijo, siang bubur ayam, malem bubur ketan" Saya termenung, apa sudah kelihatan begitu tua saya ini ?
Supir bertanya: " Dimana berhentinya di Jalan Cimanuknya Pak"
Saya menjawab:" Itu nomer sepuluh".
Masih juga sang supir berkomentar:" Untung Bapak tinggal di "Jalan" Cimanuk bukannya di desa Cimanuk. Engga ada Ci-nya tapi manuknya yaah banyaknya luar biasa. Malah suka bertengger di pundak. Kalau kebetulan bertengger di kepala, orang pada ketawa...Si Bapak manuknya di kepala!!"
Tersentak dari lamunan, lantas melangkah ke dapur meyeduh kopi. Sambil duduk menikmati kopi, bulu kuduk berdiri, ingat kalau kejadian semua sungai di Jabar hilang "Ci"-nya. Cijantung tak ada Ci-nya, tinggal jantung bergelantungan, Cilandak tak ada "Ci"-nya, penuh dengan landak. Minum kopi tak ada "Ci"nya, menyeruput bubuk kopi namanya. Ayo kita galakkan menanam sejuta pohon !
===mangSi102211==
Assalamu'alaikum WrWb,
Mass Rapid Transit di Jakarta ala MangSi, menarik untuk dikritisi, ulasan yang bagus bagi yang mendalami teknik sipil, teknik lingkungan, teknik elektro, ...dan bagi kita semua .. :)
Setelah membaca tulisan ini dan googling, ternyata redaksi NP baru mengetahui kalau ada proyek serupa juga yang sedang berjalan (http://www.jakartamrt.com/).
Nah, agar selaras dengan tujuan final MRT ini , yang diantaranya adalah mengurangi polusi dan kemacetan, bagi orang tua yg melebihi rezeki lebih, alangkah baiknya, jika membelikan anaknya sepeda listrik, lebih baik rakit sendiri, sehingga ilmu keteknikan-kelistrikan anak kita bisa bertambah :), sebelum memutuskan membeli sepeda listrik, mungkin beberapa artikel dari NP dapat membantu anda dalam mengambil keputusan (yg insyaAllah baik .., bagi anak anda dan lingkungan.. )
http://negeripelangi.com/id/blog?tag=sepeda+listrik
Redaksi NP
Sudah waktunya dan sudah wajar Pemda memikirkan dan memberikan jalan keluar bagi warganya yang berjumlah 9 Juta itu, agar dapat mengunjungi bagian lainnya dari Kotanya dengan mudah dan nyaman. Mass Rapid Transit merupakan jalan keluar yang paling cocok.
Namun dalam pembangunan "Pengangkutan Penumpang Kota dengan Cepat, Murah dan Nyaman" ini harus betul-betul tidak mengganggu lingkungan. Juga harus ditekankan bahwa pembangunan usaha "PPKCMN" ini juga harus sekali lagi, harus menjadi jalan keluar dalam pemecahan persoalan lain yang dialami penduduk Ibu Kota yang terjadi setiap tahun, yaitu banjir. Disamping itu usaha ini juga harus menghasilkan sesuatu yang nyata bagi penduduk setempat untuk berekreasi, meningkatkan kesehatan penduduk, meningkatkan usaha-usaha keselamatan, seperti menanggulangi kebakaran rumah/gedung, dan usaha-usaha menaikkan tingkat hidup penduduk.
Sebaiknya jalur perjalanan MRTJ ini dibangun dibawah tanah, mulai dari Lebak Bulus sampai ke tujuan akhir. Didalam tanah dibangun dua tumpuk terowongan dari besibeton, re-enforced fiberglass atau dari bahan plastik lainnya. Terowongan yang diatas dipakai untuk jalur MRTJ dua arah. Terowongan yang kedua yang berada dibawah jalur MRT ini dibagi dua, dimana yang satu dan lainnya kedap air. Bagian atas terowongan kedua adalah untuk menampung air hujan. Bagian bawah terowongan kedua untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Bagian terowongan dibagian Utara yang mendekati pesisir laut, diberikan lapisan luar dari plastik untuk mencegah kerusakan oleh air yang bercampur air laut yang merembes ke badan terowongan besi beton. Seandainya MRTJ ini tidak memakai kereta api, dengan sendirinya tidak memerlukan rel-relnya dari besibaja, dan mengoperasikannya dengan bus-bus listrik sebagai penggantinya, kemungkinan terbuka untuk membangun terowongan selain dari besi beton. Terowongan-terowongan dibuat dari bahan "re-enforced fiberglass" atau "ferrocement" cukup untuk menahan berat bus-Bus bermotor listrik itu.
Dalam pembuatan terowongan MRTJ serta terowongan penampungan air hujan dan penampungan air limbah dari rumah-rumah, disamping pemakaian mesin-mesin alat-alat besar, juga harus diusahakan untuk memperkerjakan pekerja harian. Diutamakan adalah para gelandangan, dengan demikian jumlah gelandangan di Ibu Kota akan berkurang. Juga untuk memberikan kesempatan kepada para gelandangan untuk mencari pengalaman kerja atau keahlian dasar yang mudah-mudahan dapat menghindari mereka kembali menjadi gelandangan dikemudian hari.
Terowongan teratas dipakai sebagai jalanan MRTJ. Diatas terowongan ini, kiri kanannya dibangun dinding beton dengan ketinggian tertentu, kemudian diisi dengan tanah hasil galian terowongan. Kelebihan tanah galian dipakai untuk mengisi lahan-lahan yang rendah diseluruh Kota. Diatas tanah sepanjang route MRTJ ini, dalam jarak-jarak tertentu, ditanam tanaman-tanaman hias, bunga-bunga dan pohon-pohon rindang. Dan ditengah-tengah dibangun jalan untuk berjalan kaki dari batu bata merah. Ini merupakan Taman yang terpanjang diseluruh dunia. Dalam kepanjangan tertentu dibangun lapangan terbuka. Lapangan terbuka ini merupakan Pasar Terbuka dengan Kiosk-kiosk untuk berjualan makanan, barang-barang kerajinan tangan, dan barang-barang lainnya. Mudah-mudahan di ruang terbuka dibeberapa tempat sepanjang route MRTJ ini dapat menarik para pedagang dipinggir jalan. Ini adalah dalam usaha membersihkan jalanan daripada pedagang atau warung-warung liar. Juga ini merupakan usaha dalam menghidupkan kembali Pasar Tradisionil yang mewarnai kehidupan rakyat selama ini Dengan arti kata lain, meneruskan peninggalan nenek-moyang jangan sampai punah karena kemajuan jaman.
Sepanjang route MRTJ ini selang-seling dibangun taman bunga atau pohon-pohon rindang dan kiosk-kiosk. Penerangan sepanjang taman Batu Merah ini, dibuatkan pohon kelapa buatan yang diatasnya terpasang Solar Panel pengisi baterai dan baterai dipakai sebagai sumber penerangan listrik. Kesibukkan semalaman di Taman Terpanjang Didunia ini menunjang akan kesibukkan MRTJ mengangkut penumpang diluar jam-jam kerja. Dengan pengharapan penjualan karcis akan mencapai semaksimal mungkin. Dengan demikian sebahagian besar perongkosan pemeliharaan MRTJ dapat diharapkan dari penjualan karcis.
Dalam waktu-waktu tertentu, umpamya Perayaan 17 Agustus atau Perayaan HUT DKI diadakan pertandingan "jalan kaki" di taman ini, dengan mengundang para peserta dari Mancanegara. Ini dalam usaha menarik turis asing atau turis dalam negeri. Di Boston dan New York City ada pertandingan Lari Marathon, di Jakarta da Pertandinag "Jalan Kaki" Marathon sepanjang route MRTJ.
Di New York ada Central Park, dimana luasnya sama dengan Kerajaan Monaco. Di Cina ada "Great Wall". Di Indonesia ada Taman Bunga dan Taman tanaman hias serta pohon-pohon rindang dan Pasar Terbuka sepanjang 18 Kilometer, diatas route MRTJ.
Mengingat tiang-tiang jalanan MRT ini terbuat dari besi beton, dengan mengalihkan kedalam tanah dan sekaligus membangin terowongan penampung air hujan dan terowongan menampung air limbah dari rumah-rumah, tidak akan menambah biaya yang sangat besar. Namun ada beberapa keuntungan bila jalanan MRT ini didalam tanah. Yang jelas tidak merusak pemandangan. Juga dengan mengalihkan jalanan MRT ke dalam tanah akan mengurangi ongkos-ongkos perawatan. Umpamanya tak akan terjadi coretan-coretan atau tulisan-tulisan yang sifatnya menghasut masyarakat di tiang-tiang beton itu. Dengan begitu tidak memberikan jalan bagi tangan-tangan jahil atau para pelaku penghasut atau teror. Dengan arti kata lain, mencegah usaha-usaha meresahkan warga.
Apakah MRT ini harus berupa Kereta Api? Apakah tidak dapat dipakai bus-bus dibawah tanah ? Bus-bus ini mesinnya dikeluarkan, juga "as atau gardan"-nya, serta "Gear differential" diroda belakang. Dengan demikian berat bus ini akan berkurang. Ditempat mesin dipasang motor listrik, dimana motor listrik ini menggerakkan roda depan bus itu. Tiga-empat atau lebih bus-bus digandeng satu sama lainnya. Setiap Bus mempunyai motor penggerak listrik, dimana motor-motor listrik ini diatur oleh "supir" yang duduk di Bus yang paling depan. Untuk keselamatan penumpang, dua Bus dijadikan satu merupakan satu gerbong. Harus ada pintu penghubung antara gerbong yang satu dengan yang lainnya.
Tenaga listrik untuk memutarkan motor listrik di Bus ini diambil dari baterai-baterai melalui kabel yang dipasang diatas seperti trem. Kumpulan batre ditempatkan di station-station. Pengisian baterai ini adalah dengan memakai Solar Panel yang dipasang diatas atap statiun. Setiap statiun hanya memberikan tenaga listriknya untuk jarak tertentu dari statiun itu ke dua arah. Kalau Bus bermotor listrik ini berjalan dengan mengambil tenaga listrik dari satu station ke station lainnya. Dengan cara bertahap ini, pengadaan baterai disetiap station tidak perlu besar, berarti mengirit tempat dan ongkos. Juga pengadaan tenaga listrik untuk tenaga penggerak motor di Bus itu, dibagi-bagi antara statiun yang satu dan yang lainnya. Pembagian tenaga listrik secara bertahap ini akan menjamin daya tahan baterai. Cara ini akan mencegah penarikan tenaga listrik yang terlalu besar dari baterai-baterai stasiun, disamping meringankan ongkos dan pemeliharaan alat-alat.
Agar Bus bertenaga listrik ini berjalan seperti kereta api, dibangun rel dari besi beton ditengah-tengah seperti monorail. Karena badan Bus yang sudah "kosong" berarti badan Bus yang ringan ini tidak memerlukan motor listrik yang besar dan kuat sebagai tenaga penggeraknya, suatu usaha untuk menekan ongkos pembangunan proyek MRT ini. Setiap jarak-jarak tertentu, diatas permukaan tanah dibangun menara udara, dibuat sedemikian rupa seperti pohon kelapa atau pohon enau. Menara ini adalah untuk menghembuskan udara segar ke terowongan MRT. Diatas pohon buatan ini dipasang solar-solar panel seolah-olah berupa dahan-dahan daunan, dibawah pohon ini adalah tempat motor listrik yang menghembuskan udara. Karena motor listrik ini ada diatas tanah, menggampangkan dalam usaha pemeliharan atau perbaikan-perbaikan. Jalanan Bus bermotor listrik ini, dikedua ujungnya berupa lingkaran sehingga Bus bermotor listrik ini berjalan terus menerus kedepan menjalani "relnya" tanpa keluar dari "loop" jaringan jalannya.
Disamping atap setiap stasion MRT diatas tanah dipasang Solar Panel, juga disediakan tempat parkir mobil dan sepeda motor. Bagi langganan bulanan MRTJ, bila datang sendiri dikenakan pembayaran ongkos parkir yang tinggi. Bila membawa penumpang juga langganan bulanan MRTJ akan mendapat potongan. Kalau membawa penumpang pelanggan bulanan MRTJ yang memenuhi mobilnya dikenakan tarip yang paling rendah. Demikian juga bagi langgannan bulanan pengemudi sepeda motor dikenakan tarip serupa. Diusahakan bahwa sepeda motor dikenakan tarip tertentu. Tidak ada pengecualian. Dengan demikian akan tumbuh dirumah-rumah penduduk sekeliling stasiun MRTJ usaha penitipan sepeda motor dengan tarip dibawah penitipan di stasiun. Ini akan menambah penghasilan penduduk sekeliling stasiun MRTJ. Juga karena persaingan pemilik rumah yang satu dan lainnya akan timbul usaha-usaha untuk memperbaiki jalan ke rumah yang satu dan yang lainnya agar tidak becek agar disukai para pengendara sepeda motor, mengharapkan menjadi langganan tetap. Jalanan kerumah-rumah sekitar setasiun itu akan menjadi bagus dan teratur rapih.
Dengan mengganti Kereta Api dengan Bus-bus bermotor listrik akan memotong perongkosan pembangunan MRTJ ini dengan drastis. Ongkos yang disisihkan itu dapat dipakai dengan pengadaan Transportasi Umum diatas tanah. Bus-way, umpamanya dengan Bus bermotor Listrik seperti Tram tempoe doeloe. Tenaga listriknya dengan Tenaga Surya, atap setiap Pemberhentian Bus dipasang Solar Panel. Setiap Pemberhentian Bus memberikan Tenaga Listrik sendiri-sendiri, untuk jarak tertentu. Dengan kata lain, Pengadaan Tenaga Listrik ini seperti "lari estafet". Spesifikasi Bus Bermotor Litrik didalam tanah dan diatas tanah harus sama. Dengan demikian suku cadangnya dapat dipakai dari yang satu dan dengan lainnya. Ini akan mengirit ongkos terutama dalam pengadaan suku cadang. Bus yang dicat warna-warni dimana dihari libur dapat menarik para turis lokal atau turis asing. Di Manilla ada Jeepney, di Jakarta ada Bus warna-warni tak berpolusi dan ramah lingkungan.
Dengan memakai Bus Bermotor Listrik didalam tanah akan menurunkan jumlah ongkos pembangunan MRTJ. Rel kereta api tidak perlu dibangun. Mengingat Bus jauh lebih ringan daripada kereta api apalagi tanpa berat rel-rel dari besi, pembangunan terowongan besi beton untuk jalur MRTJ akan lebih irit. Tentunya tidak memerlukan semen maupun besi beton sebanyak bila dipakai Kereta Api sebagai alat pengangkutan penumpang MRTJ.
Mass Rapid Transit, tidak berarti harus memakai kendaraan dengan kemampuan untuk mengangkut penumpang dengan jumlah besar, juga tidak berarti harus mempunyai berkecepatan tinggi, tetapi yang dipentingkan adalah kedatangan disetiap stasiun selalu tepat dengan jadwal serta kedatangan kendaraan penumpang yang berikutnya juga tepat dengan jadwal. Dengan demikian waktu penumpang untuk menunggu di stasiun menjadi singkat.
Terowongan dibawah terowongan MRTJ, bagian atasnya diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan air hujan. Air hujan ini diproses untuk dijadikan air minum. Pabrik penyulingan air hujan ini dibangun diatas tongkang yang mengapung di Banjir Kanal. Air yang mengisi tempat penampungan ini dapat dipakai sebagai air untuk memadamkan kebakaran. Dalam jarak tertentu dipasang pompa-pompa listrik untuk memompa air untuk kebutuhan pemadam kebakaran.
Bagian bawah dari terowongan ini diperuntukkan untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Juga air limbah diselokan-selokan dialirkan ke tempat penampungan ini melalui "riol" didalam tanah. Dari tempat penampungan ini, air limbah dari rumah-rumah disalurkan ke Banjir Kanal/Ciliwung. Dalam waktu-waktu tertentu, dasar Banjir Kanal/Ciliwung dikeduk. Dengan dikeduknya Banjir Kanal/Ciliwung memungkinkan untuk dapat menampung lebih banyak lagi air-air kotor dari rumah-rumah atau selokan-selokan terbuka. Tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung diangkut ke tongkang-tongkang sepanjang Banjir Kanal. Di tongkang-tongkang ini tanah yang dikeduk tersebut diolah untuk dijadikan pupuk alamiah berupa pellets. Pengolahan air hujan menjadi air minum dan pengelohan tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung dioperasikan oleh BUMD. Suatu pemasukkan baru bagi Pemda.
Dimuara Kali Ancol dibangun waduk. Permukaan waduk ini diusahakan agar lebih rendah dari permukaan air di Kali-kali di Jakarta termasuk Banjir Kanal. Dengan demikian, aliran air akan terus menerus mengalir ke Waduk Kali Ancol. Air dari waduk ini dipompa ke laut. Tenaga Listrik untuk memutarkan pompa air ini diambil dari Tenaga Surya dengan menampung sinar matahari melalui Solar Panel.
Dengan kata lain, pembangunan MRTJ seperti tersebut diatas, disamping memberikan jasa pengangkutan penumpang, juga memberikan jasa-jasa lainnya yang sangat berguna bagi penduduk.
===mangSi092511===
Apakah rekan-rekan tahu, di Kelurahan tempat tinggal Anda, RT mana saja yang rawan banjir ? jika belum tahu, cobalah jalan-jalan ke kantor kelurahan, dan carilah informasinya disana ..
Jika sudah dapat, ini jadi dapat salah satu bahan perbincangan yg menarik selepas shalat berjamaah di musholla :)
- Redaksi NP
Sekarang ini banjir karena hujan disetiap daerah terutama di Pulau Jawa, menjadi berita utama di setiap Koran. Apakah ini karena pertumbuhan kota ? Harus dimengerti bahwa dengan di Negara Yang Berkembang hal ini akan terjadi. Yang menentukan hanyalah waktu.
Kalau banjir ini disebabkan oleh karena pertumbuhan kota, tentunya jauh-jauh sebelumnya dapat dipikirkan cara-cara menanggulanginya. Kalau pertumbuhan kota ini dengan membangun rumah-rumah maupun gedung kantor-kantor yang tidak teratur menjadi sebabnya, sebetulnya bukan alasan yang kuat untuk menyebabkan banjir karena hujan.
Hujan walaupun bagaimana lebatnya, airnya akan mengalir ketempat yang terendah Tanpa diatur air hujan akan mengalir sendiri. Jadi untuk menanggulangi banjir karena hujan, harus diberikan jalan bagi air hujan untuk mengalir tanpa rintangan dan pada titik terendah disediakan tempat untuk menampung air itu.
Di Jakarta, titik yang terendah adalah permukaan air di Banjir Kanal. Dengan arti kata lain, tempat untuk menampung air hujan dengan titik terendah sudah tersedia. Sekarang bagaimana caranya agar air hujan agar mengalir dengan gampang ke Banjir Kanal ini. Juga dijaga bagaimana agar permukaan air di Banjir Kanal ini tetap rendah.
Untuk menjamin kemampuan Banjir Kanal dalam menampung air hujan, dasar Banjir Kanal harus dikeruk dalam waktu-waktu tertentu secara teratur. Lumpur dari dasar Banjir Kanal ini ditumpuk keatas tanggul. Untuk memperbesar volume penampungan lumpur dari dasar Banjir Kanal ini, dibangun tembok yang tegak lurus dari sisi tanah yang menyentuh air. Karena tanggul yang sekarang ini dibeberapa tempat merupakan seperti huruf "V".
Cara lain, ialah permukaan tanggul ini dibangun seperti teras-teras sawah di Pulau Bali. Dengan cara ini, mencegah longsor, menambah jumlah kemampuan untuk menampung lumpur diatas tanggul. Keuntungan lain, Pemda dapat menyewakan tanggul-tanggul ini kepada perusahaan swasta untuk ditanami sayuran seperti Bayam. Atau dianjurkan anggota RW/RT setempat untuk mengolahnya dengan menanam bayam dengan dibentuk koperasi. Usaha ini akan menyerap tenaga kerja. Kalau lahan ini dikelola oleh swasta diprioritaskan untuk dipekerjakan ialah orang-orang yang bertempat tinggal di RT/RW itu.
Dibeberapa tempat tertentu, lahan yang paling tinggi dari tanggul ini diratakan sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan penduduk setempat sebagai tempat rekreasi.. Pemda membangun "Taman" Bunga serta tanaman hias lainnya dan alat-alat permainan bagi anak-anak. Tanahnya ditembok agar dapat dipakai sebagai tempat bermain bola basket. Dibangun tembok untuk anak-anak bermain bola tenis. Pada malam hari dengan memakai GenSet, sebagai lapangan badminton. Anggota RT/RW dimana Taman itu berada diberikan tanggung jawab dalam mengurus Taman ini. Diundang perusahaan-perusahaan untuk ikut menyumbang dalam pembangunan taman ini.
Sejalan dengan usaha memperdalam Banjir Kanal ini, pembangunan "selokan" dibawah tanah harus dimulai. Pembangunan selokan dibawah tanah selain untuk pembuangan air hujan, juga untuk pembuangan air limbah dari rumah-rumah. Dengan demikian "selokan terbuka" akan lenyap dan kesehatan penduduk akan naik karenanya.
Meperdalam Banjir Kanal, Kali Ancol, Gunung Sahari, Cideng dan kali-kali lainnya. Dalam jarak-jarak tertentu dibangun "Pintu-pintu Air". Ini dperlukan agar permukaan air di antara pintu-pintu air ini tetap dalam ketinggian tertentu. Bila permukaan air naik, pintu air dibuka sampai mencapai permukaan yang dianggap aman.
Di Muara Kali Ancol dibangun waduk, air dari waduk ini dipompa kelaut. Diusahakan agar permukaan air di waduk ini selalu lebih rendah dari permukaan air di Kali Ancol. Dengan demikian air di Banjir Kanal, Kali Ancol dan Kali-kali lainnya akan tetap mengalir menuju Waduk ini.
Air diantara pintu-pintu air ini dipakai untuk usaha-usaha memadamkan kebakaran. Dalam jarak-jarak tertentu dari Banjir Kanal dan kali-kali lainnya ini dibangun "kran-kran" air untuk dihubungkan dengan pompa air di atas truk Pemadam Kebakaran. Dapat juga kran-kran air mengisi truk-truk tanki dimana airnya disemburkan disiang hari untuk membasahi jalanan agar tidak berdebu. Kran-kran dibangun diseberang jalan dari tanggul-tanggul, dengan demikian dapat dipakai sebagai air untuk menyiram tanaman didepan rumah-rumah. Ini merupakan keuntungan lain yang dapat dimanfaatkan dalam usaha penghijauan kota. Karena air yang dipakai untuk menyirami tanaman ini adalah air kali, pendudukpun tak akan segan-segan menyirami tanaman atau pohon-pohonnya.
Dibangun tabung air yang kedap udara di dalam tanah yang disambungkan kekran-kran ini. Secara bertahap tabung air Pemadam Kebakaran disambung-sambung sampai masuk kedalam permukiman penduduk. Karena masuk gang, kemungkinan besar truck pompa air dari Pemadam Kebakaran, tidak dapat masuk kedalam gang ini. Portable Gasoline Engine Pump dibawa masuk dan ditarik oleh Para Anggota Pemadam Kebakaran, dan dipasang di kran-kran yang ada sepanjang gang itu. Untuk mendapat tekanan air yang lebih besar, truck diperlengkapi dengan pompa bertenaga besar, menyedot air dari Banjir Kanal kemudian mengisi tabung-tabung kedap udara dalam tanah yang dipasang di gang-gang itu. Ini dperlukan kalau rumah yang terbakar itu letaknya agak jauh dari gang.
Pertama-tama yang dipikirkan adalah pemakaian dari sepeda motor listrik itu. Apakah akan dipakai di jalanan yang rata, dengan arti kata lain, tidak ada jalanan yang naik turun. Ini perlu untuk menentukan besar kecilnya motor listrik yang akan dipakai. Besar kecil dari ukuran motor listrik itu sendiri dan besar kecil wattage yang diperlukan. Dijalanan rata, motor listrik sebesar 200 watts/250 watts sudah memadai. Dan motor listrik sebesar ini rata-rata memerlukan arus listrik kira-kira 8 - 10 Amp untuk mendapatkan kecepatan 25 km perjam dijalanan rata. Dengan demikian tidak memerlukan batre yang besar. Batere yang dipakai cukup dengan batre 12 V, jika memerlukan tenaga lebih besar batre 24 V dapat dipakai. Dua perangkat batre 12 volt dipasang "series" menghasilkan 24 V, tiga perangkat batre 12 V menghasilkan batre dari 36 V. Dengan amperage dari 5AH,12AH,18AH.
Ada dua pilihan motor listriknya. Kesatu, keluaran pabrik dimana motor listriknya dipasang didalam "as" roda depan atau roda belakang. Ada yang dilengkapi dengan gigi-gigi didalam "as" itu, sehingga kecepatan dapat dipindah-pindah dari gigi satu ke gigi lainnya. Juga karena semua peralatannya "dibungkus" didalam "as" roda depan atau roda belakang, kelihatannya rapih. Seperti sepeda bermotor listrik "Beatrix". Kedua, motor listrik dipasang diluar dan memutarkan gigi roda belakang melalui rantai atau gelang karet. Atau dari motor listrik, yang mana untuk praktisnya dipasang dibelakang sadel. Kemudian dengan memakai rantai motor listrik dihubungan dengan gigi-gigi yang dipasang pada jari-jari roda belakang. Piring gigi yang dipakai adalah dibagian lainnya di "as". Piring gigi ini dipasang dengan mur dan baud dijepitkan kepada jari-jari roda belakang. Akan terlihat dua piring gigi-gigi, yang sebelah kanan dengan rantai ke piringan gigi di pedal dan yang disebelah kiri dengan rantai ke motor listrik. Bila gelang karet yang dipakai untuk memutarkan roda belakang, ditengah-tengah roda dipasang metal berbetuk lingkaran yang dijepitkan dengan mur dan baud ke jari-jari roda belakang. Lingkaran metal ini tempat untuk gelang karet memutarkan roda.
Indonesia merupakan pasaran sepeda motor terbesar di Asia bagi sepeda motor keluaran Jepang dan Cina. Karena sudah bertahun-tahun sepeda motor berada di bumi Ibu Pertiwi ini, sudah merupakan suatu keharusan bagi keluarga Indonesia untuk memilikinya. Sebagai kendaraan ke dan dari tempat pekerjaan, sebagai alat transportasi mengangkut keperluan rumah tangga seperti belanja ke pasar. Sebagai alat rekreasi dimana istri dan anak satu atau dua duduk didepan ayahnya dan Sang Ibu menggendong anak yang lebih kecil. Dan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun. Walaupun sebetulnya cara berpergian dengan anak dan istri seperti ini tidak bijak. Hanya mengundang nasib jelek seperti kecelakaan lalu lintas, menunggu disenggol kendaraan mobil.
Yang dipentingkan disini adalah kebebasan untuk pergi kemana saja, kapan saja dan tidak memerlukan pertolongan orang lain, dan dengan ongkos yang murah. Dengan arti kata lain mempunyai sepeda motor dapat dikatakan sukses dalam pekerjaan dan merupakan "piala" tanda kebebasan atau mandiri. Dapat berpergian kemana saja dengan cepat. Suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri.
Kemudian dalam mencari kebebasan serta mandiri dan sebagai "tanda" sukses, salah satu sifat manusia ialah susah untuk mendapat kepuasan. "Tanda sukses" dimulai dengan speda motor 125 cc, naik menjadi 250 cc, 350 cc dan akhirnya "moge". Tentu merk juga memegang peranan penting. Sepeda motor merk "anu" buatan Jepang lebih ngetop dibandingan dengan merk "anu" dari Cina atau India. Akhirnya satu orang mempunyai beberapa sepeda motor dari berbagai besarnya mesin dan tentunya berbagai merk. Mubazir, tanda-tanda yang nyata menjurus ke arah "penggelembungan EGO", salah satu sifat syaiton.
"Kepopuleran mempunyai" sepeda motor tidak akan luntur dalam waktu yang singkat. Bagaimana dengan dampaknya asap knalpot sepeda motor kepada lingkungan, maupun akan kesehatan si pengendara itu sendiri, mereka tak segan-segan ber-"pura-pura" bodoh yang mana akhirnya menjadi masa bodoh kepada lingkungan dan tentunya kesehatan sendiri. Penyakit Asma dan Kanker paru-paru adalah akibat nyata dari paru-paru menghisap CO2 dari hari ke hari, bertahun-tahun.
Dengan adanya sepeda motor listrik, apalagi konversi sepeda genjot menjadi sepeda motor listrik, untuk mencapai "piala" kebanggaan masih memerlukan perjalanan jauh. Mungkin kalau sepeda motor listrik dengan kerangka sepeda motor apalagi moge namun dengan tenaga penggerak listrik akan lebih mudah untuk menjadi kandidat memenangkan "piala" itu.
Mem-"populerkan" sepeda motor listrik harus dimulai dengan "penggerakkan dari akar" sebagai bukti akan "peduli kepada lingkungan", dan ini hanya dapat dimulai dari sekolah-sekolah SD/SMP/SMA dan P.T. Perkembangan sepeda motor listrik harus dikaitkan dengan "peduli lingkungan" dalam usaha mencegah pencemaran udara oleh asap knalpot. Lain tidak untuk menjamin bahwa generasi penerus dimasa akan datang terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh pengotoran udara. Seperti penyakit Asma dan kancer paru-paru. Penerangan mengenai pencemaran udara dari asap knalpot motor dan mobil serta pabrik-pabrik harus dijelaskan dengan rinci kepada pelajar SD/SMP/SMA serta mahasiswa. Dan sebagai bukti yang nyata dalam memerangi pencemaran udara ini dimulai dengan mengurangi asap knalpot sepeda motor. Jalannya adalah mengganti alat pengangkutan jarak dekat didalam kota dari alat pengangkutan bermesin bensin dengan alat pengangkutan memakai tenaga penggerak dari listrik.
Selanjutnya untuk menggelitik para pelajar dan mahasiswa, setiap sekolah atau PT mengadakan suatu "kontes" merakit sepeda tempo doeloe dengan memasang motor listrik sebagai tenaga penggerak. Dan memakai sepeda bermotor listrik untuk keperluan sehari-hari dari rumah kesekolah, dari rumah ke tempat pekerjaan, dari rumah kepasar, menjemput anak dari sekolah. Untuk mensukseskan ini semua Pemda harus ikut serta secara aktif dengan menyediakan jalur khusus untuk kendaraan sepeda bermotor listrik ini. Serta mengeluarkan peraturan lalu lintas bahwa pengendara sepeda bermotor listrik dibeberapa tempat di kota mendapat prioritas utama dalam pemakaian jalur-jalur jalan tertentu. Disekitar sekolah-sekolah atau kampus, umpamanya.
Merakit speda bermotor listrik (SBL..SeBeLi) ini akan membantu dalam usaha-usaha daur ulang peralatan listrik. Terutama peralatan listrik mobil-mobil bekas, alternator, generator, starter dapat didaur ulang untuk dibongkar kawat-kawat tembaganya, dengan memakai magnet serta kerangka alternator umpamanya, kawat tembaga digulung kembali untuk dijadikan motor listrik 12 V atau 24 V dengan berbagai Wattage. Yang populer motor listrik untuk menggerakkan speda adalan 200 Watts, 300 watts dengan voltage 12 atau 24 Volts.
Usaha penggulungan alternator bekas menjadi motor listrik dapat membuka jalan bagi industri kecil. Perkembangannnya tergantung akan kepopuleran sepeda bermotor listrik dikalangan masyarakat banyak. Apakah dipakai sebagai alat pengangkutan kota jarak dekat, atau sebagai alat pengangkutan pendagang keliling, atau mengangkut sayur mayur dari desa ke kota. Atau sebagai pengangkutan umum seperti becak bermotor listrik (Bebel). Becak bermotor listrik bukan becak genjot yang biasa kita lihat. Becak bermotor Lisrtrik adalah sepeda dengan tempat duduk penumpang disebelah pengendaranya. Seperti sepeda motor pake zijspan atau seperti becak di Medan. Keselamatan penumpang lebih terjamin daripada beca yang biasa kita lihat di Pulau Jawa.
Tidak dapat disangkal bahwa kesadaran masyarakat bahwa polusi udara diakibatkan oleh asap knalpot sepeda motor dan mobil, dari hari ke hari makin menaik. Kesadaran yang tinggi mengenai polusi udara ini disertai kepedulian kepada lingkungan akan menunjang kemajuan indusrtri kecil mendaur ulang alternator/generator mobil ini. Sepeda bermotor listrik menjadi salah satu jalan keluarnya. Dengan memproduksi motor listrik untuk keperluan pemakaian sebagai tenaga penggerak speda akan jauh lebih murah daripada mengimport dari luar negeri.
Kalau industrri kecil ini sudah memperlihatkan tanda-tanda yang menggembirakan dengan produksinya serta kualitas produknya. Disertai dengan usaha menggalakkan kesadaran masyarakat betapa besar dampaknya kepada lingkungan dengan pemakaian sepeda bermotor listrik ini, membuka jalan untuk "mendaur ulang" sepeda-sepeda tempo doeloe itu kembali sebagai alat transportasi jarak pendek didalam kota. Suatu alat pengangkutan murah, juga murah dalam ongkos perawatannya juga tidak memakan tempat bila disimpan didalam rumah. Keuntungan lainnya, karena kecepatan yang rendah dijalanan akan mengurangi kecelakaan lalu lintas.
Pemerintah harus mengeluarkan peraturan untuk tidak membenarkan pengimporan motor listrik ukuran tersebut. Lain halnya dengan pengimporan alternator dan generator bekas mobil dari luar negeri. Ini sewajarnya diperbolehkan dengan memberikan kelonggaran dalam pajak impornya. Alternator/generator bekas ini merupakan bahan baku dalam pembuatan motor listrik untuk sepeda bermotor listrik. Kawat tembaganya juga dapat dipakai untuk keperluan lainnya. Membongkar gulungan kawat-kawat tembaga dari alternator/generator bekas akan menyerap tenaga kerja.
Perkembangan sepeda bermotor listrik untuk dipakai sebagai alat transportasi jarak dekat, akan menunjang industri lainnya. Industri batere akan berkembang pesat. Mudah-mudahan dengan perkembangan yang pesat akan membuka jalan untuk "R&D" (research and development) dalam bidang "per-baterean". Khusus untuk batre sepeda bermotor listrik, mungkin dengan berat serta ukuran yang kecil namun mempunyai daya simpan yang lama. Waktu pengisian batere dengan arus listrik yang lebih cepat waktunya. Atau keluar dengan produk "duo system" dikemudian hari, dimana batere yang satu sebagai tenaga penggerak dan batre yang satu lagi diisi sewaktu berjalan dengan dynamo yang dijalankan oleh perputaran roda sepeda itu. Dengan demikian speda bermotor listrik yang demikian itu akan mempunyai daya tempuh yang lebih jauh.
==mangSi101011==
Sekarang ini sepeda yang menjadi tenaga penggeraknya adalah kaki manusia, hanyalah merupakan salah satu acara rekreasi atau acara dalam kesehatan badan. Dan melakukannya hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Itupun kegiatan begitu merupakan kegiatan bersama dengan kawan-kawan dekat atau dengan anggota keluarga.
Lain halnya 30..50..tahun, yang lalu. Pada waktu itu sepeda merupakan alat transportasi utama penduduk. Mulai dari anak sekolah, pegawai berangkat ke tempat bekerja, para pedagang sayuran atau pedagang keliling, pengantar surat serta Polisi.
Kemudian akhir tahun 50-an mulai muncul kendaraan sepeda motor dengan ukuran mesin yang kecil. Mulai dari mesin 50cc yang dipasang dikerangka sepeda. Seperti merek Solex, Berini. Mesin bensin 2-tak ukuran kecil ini dipasang dimuka didepan fork roda muka. Merk Berini, menggerakkan sepedanya dengan memutarkan roda depan. Caranya, seluruh mesinnya termasuk tempat penyimpanan bensin didorong kedepan sehingga mekanisme yang berputar menyentuh ban depan. Berjalanlah sepeda karena gesekan mekanisme yang berputar dan permukaan ban. Lama-lama, tentunya bannya menjadi gundul. Perlu ban luarnya diganti baru. Ini merupakan salah satu ketidak populernya mesin Berini.
Lain halnya dengan merk Solex, mesin beserta tanki bensinnya tetap dalam satu posisi. Memindahkan tenaga ke roda depan melalui tali karet. Diroda depan dipasang metal berbentuk lingkaran yang dipasang ke jari-jari roda depan. Lingkaran metal ini besarnya kira-kira 2/3 dari besarnya lingkaran roda depan. Tali karet menghubungkan metal bundar ini dengan mekanisme yang berputar di mesin bensin tsb. Sering disebut sepeda mesin jahit.
Kemudian muncul sepeda motor tulen. Artinya kerangka motor ini lain dari kerangka sepeda. Merk yang terkenal pada waktu itu ialah Mobilette, Kreidler dan Ducati. Hanya Ducati dengan mesin 4 tak. mesin-mesin motor lainnya ialah mesin 2 tak. Bensin dicampur oli dalam satu tangki.
Kemudian mucul speda motor besar seperti "JAWA" mulai 125 cc merk Jawa CZ buatan Chekoslovakia sampai ke mesin 250 cc twin. Sebelumnya jalanan dikuasai oleh speda motor merk, Norton, BSA, Mitchell, BMW, Triumph, DKW,NSU.. Harley Davidson dengan mesin yang besar hanya dipakai oleh CPM dan Polisi. Pada waktu itu masyarakat tidak diperkenakan mempunyai sepeda motor lebih besar ukuran mesinnya dari 350 cc.
Kemudian Honda dengan Honda Bebek mulai masuk dipermulaan tahun 60-an, dan beberap tahun kemudian jalanan di tanah air dibanjiri dengan speda motor buatan Jepang. Sepeda buatan Eropah mulai menghilang. Karena kalah pengimporannnya dengan motor Jepang.
Yang bertahan ialah Norton dan Harley Davidson. dan BMW. Namun dianggap langka. Apalagi Norton 350 cc single cylinder engine. Motor merk ini menempati nomor diatas. Tahun bikinan tidak menjadi persoalannya. Yang paling top adalah Norton commander. Triumph Tiger juga termasuk yang ngetop.
Akhir tahun 2000-an timbul gebragan baru di dunia permotoran di tanah air. Karena begitu banyaknya kendaraan beroda dua ini dan mobil menjadi penyebab utama dalam polusi udara. Terutama di kota-kota besar di seluruh Nusantara. Gebragan baru ini ialah munculnya "MOLIS". Singkatan dari motor listrik. Sepeda biasa atau sepeda motor dengan mesin listrik sebagai tenaga penggeraknya. ( Molis = sepeda motor listrik).
Ada dua macam "molis" ini. Sepeda jaman tempo doeloe dipasang "kit" motor listrik dan batere adalah sebagai sumber tenaganya dalam memutarkan motor listrik ini.
Yang satu lagi adalah sepeda motor dengan tenaga penggerak motor listrik. Kerangka sepeda jaman doeloe sudah tidak terlihat. Lebih menjurus ke kerangka sepeda motor mesin bensin. Namun ada tandanya kalau itu molis ialah masih ada pedal sebagai tenaga penggerak tambahan. Tenaga tambahan ini ialah kaki alias tenaga genjot.
Molis tidak dianggap sepeda motor (bensin). Oleh karena itu tidak diperlukan STNK atau SIM untuk mengendarainya. Juga karena kecepatan molis ini tak lebih dari 25 km per jam. Banyak yang diperbincangkan ialah kemampuan molis dalam mencapai maksimum jarak yang ditempuh. Kalau sepeda tempo doeloe Bermotor Listrik, bila batre habis, dipakai tenaga "genjot". Tetapi kalau molis, bila batre habis susah untuk digenjot karena konstruksi pedal dan jarak antara sadel dan pedal agak pendek. Untuk orang jangkung sukar sekali meng-"genjot"-nya. Apalagi disiang hari bolong. Terpaksalah dituntun alias jalan kaki sambil mendorong molis kehabisan batre, sampai kerumah.
Mungkin suatu waktu ada tempat-tempat "pengisian batre molis" sepanjang jalan. Mungkin dengan memakai "Solar Panel". Usaha baru meng-"cash"-kan, tenaga matahari yang gratis menjadi listrik untuk dipakai mengisi molis. Cara ini menjadi cita-cita kaum kapitalis. Menjual sesuatu yang didapatkan secara gratis. Jangan disamakan dengan menjual barang curian !!
Saya sedang mencari Mountain Bike tua akan dipasang motor listrik dan batre. Gambar schemanya dan alat-alatnya dapat dibeli dengan harga $ 750 siap untuk dipasang sendiri. Ini di New York City.
Tapi motor listrik bekas dengan 1 hp dapat dibeli dibawah $50.00 dan baterenya baru diatas $ 250. Tak ada batere bekas yang dijual yang masih dapat dipakai. Batre tidak bisa tidak harus beli baru. Konsekwensinya kalau pake batre bekas nanti harus jalan kaki sambil mendorong molisnya. Karena apa mahal, karena yang dipakai adalah batere lithium, kecil dan tipis namun mempunyai daya simpan listrik yang besar. Batere seperti ini yang dipakai di mobil-mobil listrik murni, bukan hybrid.
Saya cenderung sedang memikirkan mengkonversi sepeda Mountain Bike bekas yang dapat dilipat, memakai motor listrik. Sehingga setelah dilipat dapat dibawa masuk ke Apartemen. Motor listriknya dipakai sebagai tenaga cadangan. Maksud utama adalah untuk berolah raga, dengan demikian jarak tempuh dapat lebih jauh. Kalau kehabisan tenaga genjot, baru motor listrik dipakai sampai otot-otot siap untuk menggenjot lagi.
Ada dijual dipasaran namun harganya diatas $2000.
Ini, spek dan gambaran konversi Becak biasa ke Becak Listrik. nanti tinggal ganti batre nya ke yang lebih Murah.. sistem ini bisa menjadi tambahan 2.5juta Rupiah saja... dibandingkan beli Motor plus isi bahan bakar...
ricky, 20140520
Gambar di bawah adalah "conversion kits" motor listrik untuk dipasang di Speda Genjot.
Gambar kedua adalah Conversion kits untuk speda jenis mountain bike. Dapat dilihat dari besarnya velg dan bannya.