وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).


You are viewing 4 posts with the tag sepeda listrik by the author MangSi Pelangi New York City

Merakit Sepeda Mejadi Sepeda Bermotor Listrik (SBL)

    • Sepeda Listrik

Pertama-tama yang dipikirkan adalah pemakaian dari sepeda motor listrik itu. Apakah akan dipakai di jalanan yang rata, dengan arti kata lain, tidak ada jalanan yang naik turun. Ini perlu untuk menentukan besar kecilnya motor listrik yang akan dipakai. Besar kecil dari ukuran motor listrik itu sendiri dan besar kecil wattage yang diperlukan. Dijalanan rata, motor listrik sebesar 200 watts/250 watts sudah memadai. Dan motor listrik sebesar ini rata-rata memerlukan arus listrik kira-kira 8 - 10 Amp untuk mendapatkan kecepatan 25 km perjam dijalanan rata. Dengan demikian tidak memerlukan batre yang besar. Batere yang dipakai cukup dengan batre 12 V, jika memerlukan tenaga lebih besar batre 24 V dapat dipakai. Dua perangkat batre 12 volt dipasang "series" menghasilkan 24 V, tiga perangkat batre 12 V menghasilkan batre dari 36 V. Dengan amperage dari 5AH,12AH,18AH.

Ada dua pilihan motor listriknya. Kesatu, keluaran pabrik dimana motor listriknya dipasang didalam "as" roda depan atau roda belakang. Ada yang dilengkapi dengan gigi-gigi didalam "as" itu, sehingga kecepatan dapat dipindah-pindah dari gigi satu ke gigi lainnya. Juga karena semua peralatannya "dibungkus" didalam "as" roda depan atau roda belakang, kelihatannya rapih. Seperti sepeda bermotor listrik "Beatrix". Kedua, motor listrik dipasang diluar dan memutarkan gigi roda belakang melalui rantai atau gelang karet. Atau dari motor listrik, yang mana untuk praktisnya dipasang dibelakang sadel. Kemudian dengan memakai rantai motor listrik dihubungan dengan gigi-gigi yang dipasang pada jari-jari roda belakang. Piring gigi yang dipakai adalah dibagian lainnya di "as". Piring gigi ini dipasang dengan mur dan baud dijepitkan kepada jari-jari roda belakang. Akan terlihat dua piring gigi-gigi, yang sebelah kanan dengan rantai ke piringan gigi di pedal dan yang disebelah kiri dengan rantai ke motor listrik. Bila gelang karet yang dipakai untuk memutarkan roda belakang, ditengah-tengah roda dipasang metal berbetuk lingkaran yang dijepitkan dengan mur dan baud ke jari-jari roda belakang. Lingkaran metal ini tempat untuk gelang karet memutarkan roda.

Dengan harga antara $400 - $500, kit yang diterima adalah motor yang dipasang didalam "as" roda sudah termasuk velgnya. Tinggal pasang ban, velg bermotor listrik dan bannya dipasang didepan atau dibelakang. Alat pengatur kecepatan yang dipasang di stang, seperti sepeda motor pengatur gas. Kabel-kabel ke batere. Batere tidak termasuk. "Kit" ini adalah yang paling gampang untuk dipasang di sepeda. Siapa saja dapat merakitnya, asal betul-betul mengikuti apa yang tertulis di buku petunjuk. Pengetahuan teknik yang minimal sudah cukup sebagai bekal.

Lain halnya bila Anda bermaksud merakit sendiri dari "A" sampai "Z". Anda membeli motor listrik yang dipasang dikerangka sepeda. Pemasangan motor listrik seperti ini memerlukan pengetahuan mengenai soal teknik. Tentunya harga akan bertambah kalau motor listrik yang lebih besar tenaganya dipakai sebagai tenaga penggerak, seperti motor dibawah ini bila dipasang di mountain bike untuk dipakai dijalanan tak beraspal. Secara lengkapnya tidak termasuk batre, alat-alatnya yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1.360W Motor w/ Controller
2.Gearbox & 14T Freewheel Sprocket
3.Motor Mounting Bracket w/ Spacers & Bolts
4.44 Tooth Freewheeling Chainwheel
5.Bottom Bracket Spindle
6.Left & Right Crank Arms - 170mm
7.Twist Grip Throttle
8.2ea. Handlebar Grips
9.2ea. Brake Handles w/ Motor Cutoff Switch
10.Battery Connecting Harnes

    • Sepeda Listrik
    • Motor Listrik
  • Previous
  • Next

Motor listrik dari 360 watts ini, dipasang di mountain bike. Tenaga penggerak dari motor listrik disalurkan melalui rantai sepeda yang sudah ada di roda belakang.. Karena mountain bike ini mempunyai 8-gigi dari berbagai kecepatan, tenaga dari sepeda bermotor listrik ini dapat diatur berdasarkan jumlah gigi itu. Lain halnya dengan motor listrik yang dipasang didalam "as" roda, kecepatan atau tenaga yang disalurkan hanya dengan mengurangi atau menambah arus ampernya saja, bila motor listrik ini tidak dilengkapi gigi-gigi untuk mengganti kecepatan. Karena motor listrik ini dari 360 watts, diperlukan batre dari 24 V. Motor listrik dari 200/250 watts cukup memakai batere dari 12 V saja. Tapi maksimum kecepatannya hanya 16 - 18 km/jam. Motor listrik diatas 350 watts dengan volatage yang lebih besar sangat cocok untuk dipasang di mountain bike untuk dikendarai di "trail". Cukup tenaga untuk menjalani jalanan tak beraspal dan dengan jalanan yang naik turun. Menenangkan karena tidak ada kebisingian knalpot. Yang terdengar hanya suara burung-burung berkicau.

Batre Lithium, ramping dan ringan, namun mempunyai daya simpan yang lama, harganya berkisar $200 - $450. Tentu tergantung berapa besar voltage-nya. Pengisian batre sampai penuh memerlukan waktu kurang dari 2 jam, memakai listrik tegangan rumah. Alangkah "ideal"-nya bila pengisian batre dapat dilakukan sewaktu sepeda bermotor listrik sedang berjalan. Mungkin dengan memindahkan tombol sehingga motor listrik menjadi generator listrik mengisi batre. Dalam keadaan begini tenaga kaki (menggenjot) yang dipakai menjalankan sepeda juga menjalankan generator listrik untuk mengisi batre. Tetapi tidak ada sepeda bermotor listrik keluaran pabrik yang dilengkapi dengan alat pengisi batere seperti ini.

Sepeda bermotor lisrtrik seperti jenis ini baik sekali kalau dipakai sebagai tenaga penggerak kendaraan listrik berkecepatan rendah. Misalnya becak bermotor listrik. Yang menjalankan becak maju adalah tenaga listrik, si pengendara menggenjot pedal untuk mengisi batre. Dengan demikian jarak capai dapat lebih jauh, dan tidak membuang waktu untuk mengisi batre. Secara teoritis, selama sanggup menggenjot mengisi batre, jarak tempuh tidak menjadi persoalan. Siapa tahu suatu waktu akan terbentuk "koperasi" pengendara becak bermotor listrik disetiap RT/RW. Koperasi yang memiliki Becak Bermotor Listrik untuk disewakan kepada anggota koperasi penduduk setempat di RT/RW itu.

Pada mulanya, sepeda bermotor listrik dipakai sebagai alat untuk berolahraga bagi para pensiunan. Dimana motor listriknya dihidupkan apabila sudah kehabisan tenaga menggenjot sepeda. Setelah tenaga pulih kembali, motor listrik dimatikan, kembali menggenjot sepeda. Dari alat untuk berolahraga menjadi alat rekreasi, kemudian dipakai sebagai alat transportasi jarak dekat didalam kota. Kemudian muncul kendaraan baru yang disebut "moped" lebih kecil dari kendaraan scooter dan dilengkapi dengan mesin listrik ukuran besar. Di NYC moped banyak dipakai sebagai kendaraan mengantarkan makanan jadi yang dipesan melalui telepon, disekitar RW/RT.

Kembali ke hal "merakit sepeda motor listrik", dengan pertimbangan harga, pemasangan motor listriknya serta waktu, juga pengetahuan yang minim soal teknik, pilihan jatuh ke motor listrik didalam "as". Pesan melalui telepon, dibayar dengan kartu plastik, menunggu beberapa hari, paket datang, tinggal memasang peralatannya, dalam satu jam selesai. Malah disertakan kunci-kunci untuk mengencangkan mur-mur. Hanya satu kekurangan, pompa ban lupa dimana disimpan, terpaksa berjalan kaki dengan sepeda bergandengan ke tempat Pompa Bensin untuk mengisi angin. Pulangnya naik sepeda maju dengan lancar, tidak perlu menggenjot dan tak ada suara bising dari knalpot. Untungnya dijalanan di NYC ada jalur khusus untuk sepeda, jalur ini dicat dan diberi gambar dua roda yang besar untuk menarik perhatian para pengendara mobil dan truk. Kendaraan yang diparkir dijalur sepeda ini dan menghalangi lalu lintas sepeda, ditilang. Jalur khusus ini berada antara mobil yang diparkir di jalanan dan "trotoar". Disini diperhatikan betul-betul keselamatan pengendara sepeda. Disini juga dapat dilihat dengan nyata akan kepedulian serta kesungguhan Kotapraja dalam usaha mengurangi polusi udara dikotanya. Di NYC semua Bis-Bis umum bermesin "hybrid".

===MangSi 101111===


Referensi

1. Belajar Bareng Sepeda Listrik, http://sepedalistrik.openthinklabs.com/

Mengapa Memilih Sepeda Bermotor Listrik ?

    • Mountain Bike, dengan Motor Listrik

Indonesia merupakan pasaran sepeda motor terbesar di Asia bagi sepeda motor keluaran Jepang dan Cina. Karena sudah bertahun-tahun sepeda motor berada di bumi Ibu Pertiwi ini, sudah merupakan suatu keharusan bagi keluarga Indonesia untuk memilikinya. Sebagai kendaraan ke dan dari tempat pekerjaan, sebagai alat transportasi mengangkut keperluan rumah tangga seperti belanja ke pasar. Sebagai alat rekreasi dimana istri dan anak satu atau dua duduk didepan ayahnya dan Sang Ibu menggendong anak yang lebih kecil. Dan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun. Walaupun sebetulnya cara berpergian dengan anak dan istri seperti ini tidak bijak. Hanya mengundang nasib jelek seperti kecelakaan lalu lintas, menunggu disenggol kendaraan mobil.

Yang dipentingkan disini adalah kebebasan untuk pergi kemana saja, kapan saja dan tidak memerlukan pertolongan orang lain, dan dengan ongkos yang murah. Dengan arti kata lain mempunyai sepeda motor dapat dikatakan sukses dalam pekerjaan dan merupakan "piala" tanda kebebasan atau mandiri. Dapat berpergian kemana saja dengan cepat. Suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri.

Kemudian dalam mencari kebebasan serta mandiri dan sebagai "tanda" sukses, salah satu sifat manusia ialah susah untuk mendapat kepuasan. "Tanda sukses" dimulai dengan speda motor 125 cc, naik menjadi 250 cc, 350 cc dan akhirnya "moge". Tentu merk juga memegang peranan penting. Sepeda motor merk "anu" buatan Jepang lebih ngetop dibandingan dengan merk "anu" dari Cina atau India. Akhirnya satu orang mempunyai beberapa sepeda motor dari berbagai besarnya mesin dan tentunya berbagai merk. Mubazir, tanda-tanda yang nyata menjurus ke arah "penggelembungan EGO", salah satu sifat syaiton.

"Kepopuleran mempunyai" sepeda motor tidak akan luntur dalam waktu yang singkat. Bagaimana dengan dampaknya asap knalpot sepeda motor kepada lingkungan, maupun akan kesehatan si pengendara itu sendiri, mereka tak segan-segan ber-"pura-pura" bodoh yang mana akhirnya menjadi masa bodoh kepada lingkungan dan tentunya kesehatan sendiri. Penyakit Asma dan Kanker paru-paru adalah akibat nyata dari paru-paru menghisap CO2 dari hari ke hari, bertahun-tahun.

Dengan adanya sepeda motor listrik, apalagi konversi sepeda genjot menjadi sepeda motor listrik, untuk mencapai "piala" kebanggaan masih memerlukan perjalanan jauh. Mungkin kalau sepeda motor listrik dengan kerangka sepeda motor apalagi moge namun dengan tenaga penggerak listrik akan lebih mudah untuk menjadi kandidat memenangkan "piala" itu.

Mem-"populerkan" sepeda motor listrik harus dimulai dengan "penggerakkan dari akar" sebagai bukti akan "peduli kepada lingkungan", dan ini hanya dapat dimulai dari sekolah-sekolah SD/SMP/SMA dan P.T. Perkembangan sepeda motor listrik harus dikaitkan dengan "peduli lingkungan" dalam usaha mencegah pencemaran udara oleh asap knalpot. Lain tidak untuk menjamin bahwa generasi penerus dimasa akan datang terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh pengotoran udara. Seperti penyakit Asma dan kancer paru-paru. Penerangan mengenai pencemaran udara dari asap knalpot motor dan mobil serta pabrik-pabrik harus dijelaskan dengan rinci kepada pelajar SD/SMP/SMA serta mahasiswa. Dan sebagai bukti yang nyata dalam memerangi pencemaran udara ini dimulai dengan mengurangi asap knalpot sepeda motor. Jalannya adalah mengganti alat pengangkutan jarak dekat didalam kota dari alat pengangkutan bermesin bensin dengan alat pengangkutan memakai tenaga penggerak dari listrik.

Selanjutnya untuk menggelitik para pelajar dan mahasiswa, setiap sekolah atau PT mengadakan suatu "kontes" merakit sepeda tempo doeloe dengan memasang motor listrik sebagai tenaga penggerak. Dan memakai sepeda bermotor listrik untuk keperluan sehari-hari dari rumah kesekolah, dari rumah ke tempat pekerjaan, dari rumah kepasar, menjemput anak dari sekolah. Untuk mensukseskan ini semua Pemda harus ikut serta secara aktif dengan menyediakan jalur khusus untuk kendaraan sepeda bermotor listrik ini. Serta mengeluarkan peraturan lalu lintas bahwa pengendara sepeda bermotor listrik dibeberapa tempat di kota mendapat prioritas utama dalam pemakaian jalur-jalur jalan tertentu. Disekitar sekolah-sekolah atau kampus, umpamanya.

Merakit speda bermotor listrik (SBL..SeBeLi) ini akan membantu dalam usaha-usaha daur ulang peralatan listrik. Terutama peralatan listrik mobil-mobil bekas, alternator, generator, starter dapat didaur ulang untuk dibongkar kawat-kawat tembaganya, dengan memakai magnet serta kerangka alternator umpamanya, kawat tembaga digulung kembali untuk dijadikan motor listrik 12 V atau 24 V dengan berbagai Wattage. Yang populer motor listrik untuk menggerakkan speda adalan 200 Watts, 300 watts dengan voltage 12 atau 24 Volts.

Usaha penggulungan alternator bekas menjadi motor listrik dapat membuka jalan bagi industri kecil. Perkembangannnya tergantung akan kepopuleran sepeda bermotor listrik dikalangan masyarakat banyak. Apakah dipakai sebagai alat pengangkutan kota jarak dekat, atau sebagai alat pengangkutan pendagang keliling, atau mengangkut sayur mayur dari desa ke kota. Atau sebagai pengangkutan umum seperti becak bermotor listrik (Bebel). Becak bermotor listrik bukan becak genjot yang biasa kita lihat. Becak bermotor Lisrtrik adalah sepeda dengan tempat duduk penumpang disebelah pengendaranya. Seperti sepeda motor pake zijspan atau seperti becak di Medan. Keselamatan penumpang lebih terjamin daripada beca yang biasa kita lihat di Pulau Jawa.

Tidak dapat disangkal bahwa kesadaran masyarakat bahwa polusi udara diakibatkan oleh asap knalpot sepeda motor dan mobil, dari hari ke hari makin menaik. Kesadaran yang tinggi mengenai polusi udara ini disertai kepedulian kepada lingkungan akan menunjang kemajuan indusrtri kecil mendaur ulang alternator/generator mobil ini. Sepeda bermotor listrik menjadi salah satu jalan keluarnya. Dengan memproduksi motor listrik untuk keperluan pemakaian sebagai tenaga penggerak speda akan jauh lebih murah daripada mengimport dari luar negeri.

Kalau industrri kecil ini sudah memperlihatkan tanda-tanda yang menggembirakan dengan produksinya serta kualitas produknya. Disertai dengan usaha menggalakkan kesadaran masyarakat betapa besar dampaknya kepada lingkungan dengan pemakaian sepeda bermotor listrik ini, membuka jalan untuk "mendaur ulang" sepeda-sepeda tempo doeloe itu kembali sebagai alat transportasi jarak pendek didalam kota. Suatu alat pengangkutan murah, juga murah dalam ongkos perawatannya juga tidak memakan tempat bila disimpan didalam rumah. Keuntungan lainnya, karena kecepatan yang rendah dijalanan akan mengurangi kecelakaan lalu lintas.

Pemerintah harus mengeluarkan peraturan untuk tidak membenarkan pengimporan motor listrik ukuran tersebut. Lain halnya dengan pengimporan alternator dan generator bekas mobil dari luar negeri. Ini sewajarnya diperbolehkan dengan memberikan kelonggaran dalam pajak impornya. Alternator/generator bekas ini merupakan bahan baku dalam pembuatan motor listrik untuk sepeda bermotor listrik. Kawat tembaganya juga dapat dipakai untuk keperluan lainnya. Membongkar gulungan kawat-kawat tembaga dari alternator/generator bekas akan menyerap tenaga kerja.

Perkembangan sepeda bermotor listrik untuk dipakai sebagai alat transportasi jarak dekat, akan menunjang industri lainnya. Industri batere akan berkembang pesat. Mudah-mudahan dengan perkembangan yang pesat akan membuka jalan untuk "R&D" (research and development) dalam bidang "per-baterean". Khusus untuk batre sepeda bermotor listrik, mungkin dengan berat serta ukuran yang kecil namun mempunyai daya simpan yang lama. Waktu pengisian batere dengan arus listrik yang lebih cepat waktunya. Atau keluar dengan produk "duo system" dikemudian hari, dimana batere yang satu sebagai tenaga penggerak dan batre yang satu lagi diisi sewaktu berjalan dengan dynamo yang dijalankan oleh perputaran roda sepeda itu. Dengan demikian speda bermotor listrik yang demikian itu akan mempunyai daya tempuh yang lebih jauh.

==mangSi101011==


Sepeda Bermotor Listrik

Sekarang ini sepeda yang menjadi tenaga penggeraknya adalah kaki manusia, hanyalah merupakan salah satu acara rekreasi atau acara dalam kesehatan badan. Dan melakukannya hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Itupun kegiatan begitu merupakan kegiatan bersama dengan kawan-kawan dekat atau dengan anggota keluarga.

Lain halnya 30..50..tahun, yang lalu. Pada waktu itu sepeda merupakan alat transportasi utama penduduk. Mulai dari anak sekolah, pegawai berangkat ke tempat bekerja, para pedagang sayuran atau pedagang keliling, pengantar surat serta Polisi.

Kemudian akhir tahun 50-an mulai muncul kendaraan sepeda motor dengan ukuran mesin yang kecil. Mulai dari mesin 50cc yang dipasang dikerangka sepeda. Seperti merek Solex, Berini. Mesin bensin 2-tak ukuran kecil ini dipasang dimuka didepan fork roda muka. Merk Berini, menggerakkan sepedanya dengan memutarkan roda depan. Caranya, seluruh mesinnya termasuk tempat penyimpanan bensin didorong kedepan sehingga mekanisme yang berputar menyentuh ban depan. Berjalanlah sepeda karena gesekan mekanisme yang berputar dan permukaan ban. Lama-lama, tentunya bannya menjadi gundul. Perlu ban luarnya diganti baru. Ini merupakan salah satu ketidak populernya mesin Berini.

Lain halnya dengan merk Solex, mesin beserta tanki bensinnya tetap dalam satu posisi. Memindahkan tenaga ke roda depan melalui tali karet. Diroda depan dipasang metal berbentuk lingkaran yang dipasang ke jari-jari roda depan. Lingkaran metal ini besarnya kira-kira 2/3 dari besarnya lingkaran roda depan. Tali karet menghubungkan metal bundar ini dengan mekanisme yang berputar di mesin bensin tsb. Sering disebut sepeda mesin jahit.

Kemudian muncul sepeda motor tulen. Artinya kerangka motor ini lain dari kerangka sepeda. Merk yang terkenal pada waktu itu ialah Mobilette, Kreidler dan Ducati. Hanya Ducati dengan mesin 4 tak. mesin-mesin motor lainnya ialah mesin 2 tak. Bensin dicampur oli dalam satu tangki.

Kemudian mucul speda motor besar seperti "JAWA" mulai 125 cc merk Jawa CZ buatan Chekoslovakia sampai ke mesin 250 cc twin. Sebelumnya jalanan dikuasai oleh speda motor merk, Norton, BSA, Mitchell, BMW, Triumph, DKW,NSU.. Harley Davidson dengan mesin yang besar hanya dipakai oleh CPM dan Polisi. Pada waktu itu masyarakat tidak diperkenakan mempunyai sepeda motor lebih besar ukuran mesinnya dari 350 cc.

Kemudian Honda dengan Honda Bebek mulai masuk dipermulaan tahun 60-an, dan beberap tahun kemudian jalanan di tanah air dibanjiri dengan speda motor buatan Jepang. Sepeda buatan Eropah mulai menghilang. Karena kalah pengimporannnya dengan motor Jepang.

Yang bertahan ialah Norton dan Harley Davidson. dan BMW. Namun dianggap langka. Apalagi Norton 350 cc single cylinder engine. Motor merk ini menempati nomor diatas. Tahun bikinan tidak menjadi persoalannya. Yang paling top adalah Norton commander. Triumph Tiger juga termasuk yang ngetop.

Akhir tahun 2000-an timbul gebragan baru di dunia permotoran di tanah air. Karena begitu banyaknya kendaraan beroda dua ini dan mobil menjadi penyebab utama dalam polusi udara. Terutama di kota-kota besar di seluruh Nusantara. Gebragan baru ini ialah munculnya "MOLIS". Singkatan dari motor listrik. Sepeda biasa atau sepeda motor dengan mesin listrik sebagai tenaga penggeraknya. ( Molis = sepeda motor listrik).

Ada dua macam "molis" ini. Sepeda jaman tempo doeloe dipasang "kit" motor listrik dan batere adalah sebagai sumber tenaganya dalam memutarkan motor listrik ini.

Yang satu lagi adalah sepeda motor dengan tenaga penggerak motor listrik. Kerangka sepeda jaman doeloe sudah tidak terlihat. Lebih menjurus ke kerangka sepeda motor mesin bensin. Namun ada tandanya kalau itu molis ialah masih ada pedal sebagai tenaga penggerak tambahan. Tenaga tambahan ini ialah kaki alias tenaga genjot.

Molis tidak dianggap sepeda motor (bensin). Oleh karena itu tidak diperlukan STNK atau SIM untuk mengendarainya. Juga karena kecepatan molis ini tak lebih dari 25 km per jam. Banyak yang diperbincangkan ialah kemampuan molis dalam mencapai maksimum jarak yang ditempuh. Kalau sepeda tempo doeloe Bermotor Listrik, bila batre habis, dipakai tenaga "genjot". Tetapi kalau molis, bila batre habis susah untuk digenjot karena konstruksi pedal dan jarak antara sadel dan pedal agak pendek. Untuk orang jangkung sukar sekali meng-"genjot"-nya. Apalagi disiang hari bolong. Terpaksalah dituntun alias jalan kaki sambil mendorong molis kehabisan batre, sampai kerumah.

Mungkin suatu waktu ada tempat-tempat "pengisian batre molis" sepanjang jalan. Mungkin dengan memakai "Solar Panel". Usaha baru meng-"cash"-kan, tenaga matahari yang gratis menjadi listrik untuk dipakai mengisi molis. Cara ini menjadi cita-cita kaum kapitalis. Menjual sesuatu yang didapatkan secara gratis. Jangan disamakan dengan menjual barang curian !!

Saya sedang mencari Mountain Bike tua akan dipasang motor listrik dan batre. Gambar schemanya dan alat-alatnya dapat dibeli dengan harga $ 750 siap untuk dipasang sendiri. Ini di New York City.

Tapi motor listrik bekas dengan 1 hp dapat dibeli dibawah $50.00 dan baterenya baru diatas $ 250. Tak ada batere bekas yang dijual yang masih dapat dipakai. Batre tidak bisa tidak harus beli baru. Konsekwensinya kalau pake batre bekas nanti harus jalan kaki sambil mendorong molisnya. Karena apa mahal, karena yang dipakai adalah batere lithium, kecil dan tipis namun mempunyai daya simpan listrik yang besar. Batere seperti ini yang dipakai di mobil-mobil listrik murni, bukan hybrid.

Saya cenderung sedang memikirkan mengkonversi sepeda Mountain Bike bekas yang dapat dilipat, memakai motor listrik. Sehingga setelah dilipat dapat dibawa masuk ke Apartemen. Motor listriknya dipakai sebagai tenaga cadangan. Maksud utama adalah untuk berolah raga, dengan demikian jarak tempuh dapat lebih jauh. Kalau kehabisan tenaga genjot, baru motor listrik dipakai sampai otot-otot siap untuk menggenjot lagi.

Ada dijual dipasaran namun harganya diatas $2000.

    • Sepeda Listrik
    • Sepeda Listrik
  • Previous
  • Next

==mangSi100611==


Sepeda Genjot dan Becak Bermotor Listrik


UPDATE : Alhamdulillah, Pak Ricky Elson, Ciheras, telah berhasil mengkonversi becak konvensional menjadi becak listrik, berikut adalah keterangan singkat dari beliau :
    • becak listrik

Ini, spek dan gambaran konversi Becak biasa ke Becak Listrik. nanti tinggal ganti batre nya ke yang lebih Murah.. sistem ini bisa menjadi tambahan 2.5juta Rupiah saja... dibandingkan beli Motor plus isi bahan bakar...
ricky, 20140520


Gambar di bawah adalah "conversion kits" motor listrik untuk dipasang di Speda Genjot.

Gambar kedua adalah Conversion kits untuk speda jenis mountain bike. Dapat dilihat dari besarnya velg dan bannya.

    • Hubmotor Sudah Terpasang
    • E Wheel Kit 1ejt
    • Conversion Kit Ebike
    • Motor Listrik
  • Previous
  • Next

Gambar berikutnya adalah conversion kits untuk speda genjot tempo doeloe. Dapat dilihat dari ukuran velg.. Motor jenis ini yang disebut "hub electric motor" adalah dari jenis motor listrik tanpa "brush". Dengan kata lain berputarnya motor ini disebabkan karena induksi. Roda harus berputar dahulu sebelum aliran listrik disalurkan ke motor. Tetapi memang kebiasaan kalau naik speda genjot, sebelum didayung speda dijalankan dengan mendorongnya terlebih dahulu. Salah satu kaki diatas pedal dan kaki yang satu lagi mendorong beberapa kali. Setelah maju baru duduk disadel dan langung mengenjot agar kecepatan bertambah. Pada saat mau duduk atau setelah duduk disadel beberapa saat baru motor listrik dijalankan.

Pada gambar paling atas, dapat dilihat motor listrik setelah di pasang di -"as" roda depan. Dalam gambar ini roda depan dan "fork" dari Mountain Bike.

"Kits" ini komplit harganya kira - kira antara 4 Juta sampai 5 juta.

Sebetulnya motor listrik untuk speda tempo doeloe, dapat saja dibuat sendiri dengan mentrapkan generator atau alternator mobil. Mungkin juga motor starter mesin mobil.

Namun starter mesin mobil memang mempunyai kekuatan yang besar, namun hanya berfungsi beberapa puluhan detik saja. Karena memang fungsi utamanya menggerakkan "as" mobil dari begitu cylinder bergerak disusul dengan segera aliran listrik dari distributor ke busi dan membakar campuran bensin didalam cylinder. Begitu cylinder berputar sendiri, otomatis starter berhenti bekerja.

Mudah-mudah keterangan-keterangan diatas dibaca oleh mahasiswa teknik. Dan mengusulkan kepada Fakultasnya untuk experiment membuat motor listrik dari bahan-bahan yang sudah ada disekeliling kita. Seperti alternator, generator, serta motor listrik lainnya. Atau mungkin saja mencoba menggulung sendiri motor listrik untuk ditrapkan mejadi motor listrik untuk konversi speda genjot tempo doeloe menjadi Speda Bermotor Listrik.

Siapa tahu satu hari akan terjalin kerja sama antara Fakultas-Fakulstas Teknik dengan LIPI serta Pindad untuk menciptakan Speda Motor Listrik atau Speda Bermotor listrik.

Apakah ada kegunaanya untuk TNI? Bagaimana kalau Speda Motor Listrik yang dapat dilipat dibuat dari bahan yang ringan (aluminum,fiberglass). Dimasukkan kedalam "rugzak" dan dibawa terjun dari pesawat pengangkut oleh Kopassus. Sepeda lipat dibuka dan Kopassus beraksi dengan mengendarainya kombinasi genjot dan listrik ke tempat yang dituju. Tidak mengeluarkan suara, perjalanan menjadi lebih cepat. Sehingga penyerangan secara tiba-tiba dapat dilaksanakan dengan cepat dan baik.

Mengenai pengisian batre kalau seandainya operasi Kopassus itu memerlukan waktu berhari-hari, dapat dipikirkan alat seperti payung untuk hujan yang mana permukaannya dilapisi solar panel dan langsung mengsisi batre.

Research untuk kepentingan TNI ini, kalau berhasil dengan baik dapat saja disebar luaskan demi keperntingan masyarakat kecil. Memproduksi motor listrik untuk sepeda dengan harga yang dapat dijangkau rakyat kecil. Rakyat kecil yang membawa sayuran dari desa-desa ke pasar tradisionil di kota-kota. Atau rakyat kecil yang menggunakan jasa pengangkutan lokal jarak dekat (becak bermotorlistrik??). Mengantar Ibu-ibu ke pasar tradisionil, mengantar anak sekolah. Kombinasi "genjot" dan tenaga listrik ini dapat menyerap tenaga kerja, dan menaikkan daya beli rakyat kecil, disamping meringankan pekerjaan mereka dalam usaha mencari sesuap nasi.

    • Becak Motor
    • Becak Medan
  • Previous
  • Next

Referensi

1. Merakit Sepeda Listrik, http://merakit-sepeda.blogspot.com/

2. Komunitas Motor Listrik, http://autos.groups.yahoo.com/group/MotorListrik/