وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Kalau seandainya Jalan Raya Ciawi ke Sukabumi, mulai dari Ciawi sampai ke Sukabumi di kedua sisi jalan Raya ini penuh dengan RUKO Bertingkat berjejer satu sama lainnya dilengkapi dengan tempat parkir mobil yang cukup luas. Apa kiranya dampaknya kepada perekonomian setempat ?
Pertama tentunya toko-toko-nya akan membuka jalan dalam menggelindingkan roda perekonomian setempat. Dengan adanya tempat parkir, memungkinkan datangnya pembeli selain penduduk setempat. Kendaraan-kendaraan yang melewati jalan yang ramai ini, karena dengan mudahnya berhenti dan masuk ke tempat parkir untuk berbelanja. Dengan berbagi jenis kendaraan, terutama kendaraan truk, dalam jarak tertentu disediakan disediakan tempat parkir yang dapat dipakai oleh truk-truk ini termasuk truk peti kemas dari 20 roda. Rumah makan disertai rumah Ibadah dan juga fasilitas untuk membersihkan badan, seperti kamar mandi dan toilet. Akan membuka jalan bagi usaha-usaha penjualan sabun mandi dan penyewaan handuk-handuk dan mungkin juga jasa pencucian baju, dilengkapi dengan mesin cuci dan mesin pengeringan baju.
Roda perekonomian setempat akan bergerak maju dengan adanya penyerapan tenaga kerja. Ruko sepanjang jalan raya ini, harus berupa Ruko yang bertringkat dua atau tiga. Dengan demikian membuka jalan usaha penyewaan tempat tinggal. Para buruh pabrik yang bekerja di pabrik-pabrik sepanjang Jalan Raya ini dengan mudahnya menyewa tempat tinggalnya. Mengingat tempat tinggal para buruh pabrik ini berada di jalan raya, memudahkan untuk mereka pergi dan pulang dari tempat pekerjaannya. Juga akan mengirit ongkos jalan, cukup dengan naik angkot atau Bis dan tidak perlu untuk naik ojeg dari pinggir Jalan Raya menuju ke tempat tinggalnya dipedalaman.
Dengan mudahnya pengangkutan umum ini, apakah angkot atau Bis sepanjang jalan Raya ini, memberikan peluang bagi para pekerja untuk bekerja lembur. Tidak takut walaupun pulang larut malam, dengan tidak tersedianya pengangkutan umum. Bekerja lembur memberikan penghasilan tambahan. Penghasilan tambahan ini akan berakibat lajunya perekonomian setempat, bila mereka membelanjakan penghasilan tambahan ini. Dilain pihak, pabrik-pabrik dapat memproduksi barang-barangnya lebih besar lagi untuk memenuhi kebutuhan pasaran. Dengan memperkejakan pekerja-pekerja menjadi beberepa shift.
Ada lagi nilai tambah dengan membangun Ruko Bertingkat sepanjang Jalan Raya ini ? Kemungkinan besar para penyewa tempat tinggal tidak akan menyewa tempat tinggal yang jauh dari Jalan Raya ini. Mereka akan memilih tempat tinggal di Ruko-ruko Bertingkat ini. Dengan demikian akan memperlambat atau menghentikan pembangunan tempat tinggal jauh dari Jalan Raya. Kemungkinan besar tempat-tempat tinggal yang jauh dari Jalan Raya ini akan dibongkar dan tanahnya dikembalikan dipakai sebagai pesawahan atau kebun-kebun. Memberikan jalan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam usaha menuju ke mandiri dalam pengadaan pangan.
Apabila pembangunan Ruko Bertingkat ini digalakkan di semua Jalan Raya diseluruh Indonesia, jelas akan menghasilkan dampak yang cukup besar dalam usaha berdiri di kaki sendiri dalam pengadaan pangan. Impor bahan pangan akan menurun, mengakibatkan pengiritan dalam pengadaan devisa dan mungkin akan ada dampaknya dalam usaha memperkecil hutang Negara ke Luar Negeri. Lapangan parkir didepan Ruko Bertingkat ini, dibangun sedemikian rupa agar ada "lahan lebih" dipinggir jalan. Lahan Lebih ini dibeli oleh Pemda bila diperlukan untuk memperlebar jalan raya dikemudian hari. Kabel-kabel listrik dan kabel fiber optik, dipasang di dalam tanah. Demikian juga riool-riool penadah air hujan dan limbah dari permukiman. Khusus untuk menampung limbah dari permukiman dalam jarak puluhan kilometer tertentu dibangun "Sewage Treatment Plant" untuk mengolah limbah ini menjadi pupuk berupa pellets. Membudayakan pemakain pupuk organik.
Idealnya Ruko Bertingkat tiga seperti ini tapi dengan atap yang datar, yang nantinya bisa digunakan untuk berkebun.
Kalau kabel listrik didalam Tanah, ruko ini bias bertingkat tiga.
Karena kawat listrik rumah ini tidak bias menjadi Ruko bertingkat.
Sepanjang jalan Raya Ciawi/Sukabumi berderet-deret warung-warung..... siapa tahu suatu waktu kedepan menjadi deretan Ruko Bertingkat.
Dalam tulisan sebelumnya disebut, kabel fiber optic didalam tanah, sekarang disediakan dahulu tempatnya berupa pipa dari plastic atau semen untuk nantinya dipasang kabel fiber optic. Dengan adanya fasilitas pemasangan kabel fiber optic, mengundang per-bank-an untuk membuka Kantor Cabang. Memungkinkan toko-toko untuk menerima Credit/Debit Card .......menuju ke "cashless" dalam transaksi jual beli...... tak perlu bawa duit banyak-2 kalau mau belanja.
Ciletuh 3/3/15..
Pilih 1000 traktor ....
atau 1000 kerbau untuk mengolah sawah ... ?
Kalaupun seekor kerbau labih mahal dari traktor, dalam jangka waktu tertentu kedepan pemeliharaan kerbau akan jauh lebih murah.
1. BBM vs rumput...mana yang murah. 2. beli BBM ke SPBU yang tentunya jauh dari Desa atau kampung, harus memakai kendaraan vs ngarit rumput disekitar desa atau kampung. Lingkungan kelihatan bersih, kerbau menjadi gemuk. 3. Pemeliharaan dan pembelian suku cadang vs rumput dan dimandikan di sungai oleh anak-2. Plusnya anak-anak belajar bertanggung jawab, belajar mememelihara hewan peliharaan. 4. Kalau kebocoran BBM atau oli, dan asap knalpotnya merupakan polusi lingkungan vs. kalau kerbau bocor menjadi pupuk menyuburkan tanah sawah. Kalau bocor dikandang berarti penghasil pupuk alamiah untuk dipakai sebagai pupuk tanaman lainnya. 5. tanah yang diangkat ke permukaan, wuluku yang ditarik kerbau dapat menjangkau lebih dalam lagi dibandingkan dengan traktor. 6. Kalau kerbau yang dibagikan kepada petani, Pemerintah mengirim dokter hewan untuk menjaga kesehatan kerbau-2 dengan cuma-cuma. Dari pada men-drop dana ke kelurahan yang tak akan sampai ke petani. 7. Kalau pembelian BBM untuk traktor-2 itu, dibantu oleh Pemerintah, beartri mengembalikan subsidi BBM yang baru-2 ini dihapuskan. Mengundang kecurangan di Kelurahan atau Kecamatan. BBM masuk ke tangki motor para petugas Kelurahan atau petugas Kecamatan. 8. Kerbau yang sudah tidak dapat dimanfaatkan di sawah, disembelih dan dagingnya di bagikan kepada penduduk kampung. Traktor hanya menjadi besi rongsokan. 9. Tanduk kerbau dan kulit kerbau dapat diolah sebagai bahan kerajinan tangan, penghasilan tambahan bagi penduduk. 10. Anak kerbau dari pasangan kerbau hadiah Pemerintah, menjadi milik Pemerintah untuk diserahkan kepada petani lainnya........dalam waktu tertentu semua petani memiliki kerbau. Kalau traktor, dalam waktu tertentu, pembagian traktor naik, semua petani mempunyai traktor, keuntungannya lari ke para investor dari luar negeri dan para penjabat pemerintahan mempunyai rekening gendut di Bank, 11. Jangan lupa susu kerbau, akan jadi keju yg lebih sedap dibanding susu sapi. Traktor mana bisa menyusui. Adanya oli bekas.Jangan menambah pekerjaan KPK, sekarang saja sudah pusing ngurusin rekening gendut pimpinan Polisi........