وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).


You are viewing 1 post with the tag tenaga surya by the author MangSi Pelangi New York City

Mass Rapid Transit di Jakarta ala MangSi

Assalamu'alaikum WrWb,

Mass Rapid Transit di Jakarta ala MangSi, menarik untuk dikritisi, ulasan yang bagus bagi yang mendalami teknik sipil, teknik lingkungan, teknik elektro, ...dan bagi kita semua .. :)

Setelah membaca tulisan ini dan googling, ternyata redaksi NP baru mengetahui kalau ada proyek serupa juga yang sedang berjalan (http://www.jakartamrt.com/).

Nah, agar selaras dengan tujuan final MRT ini , yang diantaranya adalah mengurangi polusi dan kemacetan, bagi orang tua yg melebihi rezeki lebih, alangkah baiknya, jika membelikan anaknya sepeda listrik, lebih baik rakit sendiri, sehingga ilmu keteknikan-kelistrikan anak kita bisa bertambah :), sebelum memutuskan membeli sepeda listrik, mungkin beberapa artikel dari NP dapat membantu anda dalam mengambil keputusan (yg insyaAllah baik .., bagi anak anda dan lingkungan.. )

http://negeripelangi.com/id/blog?tag=sepeda+listrik

Redaksi NP


Sudah waktunya dan sudah wajar Pemda memikirkan dan memberikan jalan keluar bagi warganya yang berjumlah 9 Juta itu, agar dapat mengunjungi bagian lainnya dari Kotanya dengan mudah dan nyaman. Mass Rapid Transit merupakan jalan keluar yang paling cocok.

Namun dalam pembangunan "Pengangkutan Penumpang Kota dengan Cepat, Murah dan Nyaman" ini harus betul-betul tidak mengganggu lingkungan. Juga harus ditekankan bahwa pembangunan usaha "PPKCMN" ini juga harus sekali lagi, harus menjadi jalan keluar dalam pemecahan persoalan lain yang dialami penduduk Ibu Kota yang terjadi setiap tahun, yaitu banjir. Disamping itu usaha ini juga harus menghasilkan sesuatu yang nyata bagi penduduk setempat untuk berekreasi, meningkatkan kesehatan penduduk, meningkatkan usaha-usaha keselamatan, seperti menanggulangi kebakaran rumah/gedung, dan usaha-usaha menaikkan tingkat hidup penduduk.

Sebaiknya jalur perjalanan MRTJ ini dibangun dibawah tanah, mulai dari Lebak Bulus sampai ke tujuan akhir. Didalam tanah dibangun dua tumpuk terowongan dari besibeton, re-enforced fiberglass atau dari bahan plastik lainnya. Terowongan yang diatas dipakai untuk jalur MRTJ dua arah. Terowongan yang kedua yang berada dibawah jalur MRT ini dibagi dua, dimana yang satu dan lainnya kedap air. Bagian atas terowongan kedua adalah untuk menampung air hujan. Bagian bawah terowongan kedua untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Bagian terowongan dibagian Utara yang mendekati pesisir laut, diberikan lapisan luar dari plastik untuk mencegah kerusakan oleh air yang bercampur air laut yang merembes ke badan terowongan besi beton. Seandainya MRTJ ini tidak memakai kereta api, dengan sendirinya tidak memerlukan rel-relnya dari besibaja, dan mengoperasikannya dengan bus-bus listrik sebagai penggantinya, kemungkinan terbuka untuk membangun terowongan selain dari besi beton. Terowongan-terowongan dibuat dari bahan "re-enforced fiberglass" atau "ferrocement" cukup untuk menahan berat bus-Bus bermotor listrik itu.

Dalam pembuatan terowongan MRTJ serta terowongan penampungan air hujan dan penampungan air limbah dari rumah-rumah, disamping pemakaian mesin-mesin alat-alat besar, juga harus diusahakan untuk memperkerjakan pekerja harian. Diutamakan adalah para gelandangan, dengan demikian jumlah gelandangan di Ibu Kota akan berkurang. Juga untuk memberikan kesempatan kepada para gelandangan untuk mencari pengalaman kerja atau keahlian dasar yang mudah-mudahan dapat menghindari mereka kembali menjadi gelandangan dikemudian hari.

Terowongan teratas dipakai sebagai jalanan MRTJ. Diatas terowongan ini, kiri kanannya dibangun dinding beton dengan ketinggian tertentu, kemudian diisi dengan tanah hasil galian terowongan. Kelebihan tanah galian dipakai untuk mengisi lahan-lahan yang rendah diseluruh Kota. Diatas tanah sepanjang route MRTJ ini, dalam jarak-jarak tertentu, ditanam tanaman-tanaman hias, bunga-bunga dan pohon-pohon rindang. Dan ditengah-tengah dibangun jalan untuk berjalan kaki dari batu bata merah. Ini merupakan Taman yang terpanjang diseluruh dunia. Dalam kepanjangan tertentu dibangun lapangan terbuka. Lapangan terbuka ini merupakan Pasar Terbuka dengan Kiosk-kiosk untuk berjualan makanan, barang-barang kerajinan tangan, dan barang-barang lainnya. Mudah-mudahan di ruang terbuka dibeberapa tempat sepanjang route MRTJ ini dapat menarik para pedagang dipinggir jalan. Ini adalah dalam usaha membersihkan jalanan daripada pedagang atau warung-warung liar. Juga ini merupakan usaha dalam menghidupkan kembali Pasar Tradisionil yang mewarnai kehidupan rakyat selama ini Dengan arti kata lain, meneruskan peninggalan nenek-moyang jangan sampai punah karena kemajuan jaman.

Sepanjang route MRTJ ini selang-seling dibangun taman bunga atau pohon-pohon rindang dan kiosk-kiosk. Penerangan sepanjang taman Batu Merah ini, dibuatkan pohon kelapa buatan yang diatasnya terpasang Solar Panel pengisi baterai dan baterai dipakai sebagai sumber penerangan listrik. Kesibukkan semalaman di Taman Terpanjang Didunia ini menunjang akan kesibukkan MRTJ mengangkut penumpang diluar jam-jam kerja. Dengan pengharapan penjualan karcis akan mencapai semaksimal mungkin. Dengan demikian sebahagian besar perongkosan pemeliharaan MRTJ dapat diharapkan dari penjualan karcis.

Dalam waktu-waktu tertentu, umpamya Perayaan 17 Agustus atau Perayaan HUT DKI diadakan pertandingan "jalan kaki" di taman ini, dengan mengundang para peserta dari Mancanegara. Ini dalam usaha menarik turis asing atau turis dalam negeri. Di Boston dan New York City ada pertandingan Lari Marathon, di Jakarta da Pertandinag "Jalan Kaki" Marathon sepanjang route MRTJ.

Di New York ada Central Park, dimana luasnya sama dengan Kerajaan Monaco. Di Cina ada "Great Wall". Di Indonesia ada Taman Bunga dan Taman tanaman hias serta pohon-pohon rindang dan Pasar Terbuka sepanjang 18 Kilometer, diatas route MRTJ.

Mengingat tiang-tiang jalanan MRT ini terbuat dari besi beton, dengan mengalihkan kedalam tanah dan sekaligus membangin terowongan penampung air hujan dan terowongan menampung air limbah dari rumah-rumah, tidak akan menambah biaya yang sangat besar. Namun ada beberapa keuntungan bila jalanan MRT ini didalam tanah. Yang jelas tidak merusak pemandangan. Juga dengan mengalihkan jalanan MRT ke dalam tanah akan mengurangi ongkos-ongkos perawatan. Umpamanya tak akan terjadi coretan-coretan atau tulisan-tulisan yang sifatnya menghasut masyarakat di tiang-tiang beton itu. Dengan begitu tidak memberikan jalan bagi tangan-tangan jahil atau para pelaku penghasut atau teror. Dengan arti kata lain, mencegah usaha-usaha meresahkan warga.

Apakah MRT ini harus berupa Kereta Api? Apakah tidak dapat dipakai bus-bus dibawah tanah ? Bus-bus ini mesinnya dikeluarkan, juga "as atau gardan"-nya, serta "Gear differential" diroda belakang. Dengan demikian berat bus ini akan berkurang. Ditempat mesin dipasang motor listrik, dimana motor listrik ini menggerakkan roda depan bus itu. Tiga-empat atau lebih bus-bus digandeng satu sama lainnya. Setiap Bus mempunyai motor penggerak listrik, dimana motor-motor listrik ini diatur oleh "supir" yang duduk di Bus yang paling depan. Untuk keselamatan penumpang, dua Bus dijadikan satu merupakan satu gerbong. Harus ada pintu penghubung antara gerbong yang satu dengan yang lainnya.

Tenaga listrik untuk memutarkan motor listrik di Bus ini diambil dari baterai-baterai melalui kabel yang dipasang diatas seperti trem. Kumpulan batre ditempatkan di station-station. Pengisian baterai ini adalah dengan memakai Solar Panel yang dipasang diatas atap statiun. Setiap statiun hanya memberikan tenaga listriknya untuk jarak tertentu dari statiun itu ke dua arah. Kalau Bus bermotor listrik ini berjalan dengan mengambil tenaga listrik dari satu station ke station lainnya. Dengan cara bertahap ini, pengadaan baterai disetiap station tidak perlu besar, berarti mengirit tempat dan ongkos. Juga pengadaan tenaga listrik untuk tenaga penggerak motor di Bus itu, dibagi-bagi antara statiun yang satu dan yang lainnya. Pembagian tenaga listrik secara bertahap ini akan menjamin daya tahan baterai. Cara ini akan mencegah penarikan tenaga listrik yang terlalu besar dari baterai-baterai stasiun, disamping meringankan ongkos dan pemeliharaan alat-alat.

Agar Bus bertenaga listrik ini berjalan seperti kereta api, dibangun rel dari besi beton ditengah-tengah seperti monorail. Karena badan Bus yang sudah "kosong" berarti badan Bus yang ringan ini tidak memerlukan motor listrik yang besar dan kuat sebagai tenaga penggeraknya, suatu usaha untuk menekan ongkos pembangunan proyek MRT ini. Setiap jarak-jarak tertentu, diatas permukaan tanah dibangun menara udara, dibuat sedemikian rupa seperti pohon kelapa atau pohon enau. Menara ini adalah untuk menghembuskan udara segar ke terowongan MRT. Diatas pohon buatan ini dipasang solar-solar panel seolah-olah berupa dahan-dahan daunan, dibawah pohon ini adalah tempat motor listrik yang menghembuskan udara. Karena motor listrik ini ada diatas tanah, menggampangkan dalam usaha pemeliharan atau perbaikan-perbaikan. Jalanan Bus bermotor listrik ini, dikedua ujungnya berupa lingkaran sehingga Bus bermotor listrik ini berjalan terus menerus kedepan menjalani "relnya" tanpa keluar dari "loop" jaringan jalannya.

Disamping atap setiap stasion MRT diatas tanah dipasang Solar Panel, juga disediakan tempat parkir mobil dan sepeda motor. Bagi langganan bulanan MRTJ, bila datang sendiri dikenakan pembayaran ongkos parkir yang tinggi. Bila membawa penumpang juga langganan bulanan MRTJ akan mendapat potongan. Kalau membawa penumpang pelanggan bulanan MRTJ yang memenuhi mobilnya dikenakan tarip yang paling rendah. Demikian juga bagi langgannan bulanan pengemudi sepeda motor dikenakan tarip serupa. Diusahakan bahwa sepeda motor dikenakan tarip tertentu. Tidak ada pengecualian. Dengan demikian akan tumbuh dirumah-rumah penduduk sekeliling stasiun MRTJ usaha penitipan sepeda motor dengan tarip dibawah penitipan di stasiun. Ini akan menambah penghasilan penduduk sekeliling stasiun MRTJ. Juga karena persaingan pemilik rumah yang satu dan lainnya akan timbul usaha-usaha untuk memperbaiki jalan ke rumah yang satu dan yang lainnya agar tidak becek agar disukai para pengendara sepeda motor, mengharapkan menjadi langganan tetap. Jalanan kerumah-rumah sekitar setasiun itu akan menjadi bagus dan teratur rapih.

Dengan mengganti Kereta Api dengan Bus-bus bermotor listrik akan memotong perongkosan pembangunan MRTJ ini dengan drastis. Ongkos yang disisihkan itu dapat dipakai dengan pengadaan Transportasi Umum diatas tanah. Bus-way, umpamanya dengan Bus bermotor Listrik seperti Tram tempoe doeloe. Tenaga listriknya dengan Tenaga Surya, atap setiap Pemberhentian Bus dipasang Solar Panel. Setiap Pemberhentian Bus memberikan Tenaga Listrik sendiri-sendiri, untuk jarak tertentu. Dengan kata lain, Pengadaan Tenaga Listrik ini seperti "lari estafet". Spesifikasi Bus Bermotor Litrik didalam tanah dan diatas tanah harus sama. Dengan demikian suku cadangnya dapat dipakai dari yang satu dan dengan lainnya. Ini akan mengirit ongkos terutama dalam pengadaan suku cadang. Bus yang dicat warna-warni dimana dihari libur dapat menarik para turis lokal atau turis asing. Di Manilla ada Jeepney, di Jakarta ada Bus warna-warni tak berpolusi dan ramah lingkungan.

Dengan memakai Bus Bermotor Listrik didalam tanah akan menurunkan jumlah ongkos pembangunan MRTJ. Rel kereta api tidak perlu dibangun. Mengingat Bus jauh lebih ringan daripada kereta api apalagi tanpa berat rel-rel dari besi, pembangunan terowongan besi beton untuk jalur MRTJ akan lebih irit. Tentunya tidak memerlukan semen maupun besi beton sebanyak bila dipakai Kereta Api sebagai alat pengangkutan penumpang MRTJ.

Mass Rapid Transit, tidak berarti harus memakai kendaraan dengan kemampuan untuk mengangkut penumpang dengan jumlah besar, juga tidak berarti harus mempunyai berkecepatan tinggi, tetapi yang dipentingkan adalah kedatangan disetiap stasiun selalu tepat dengan jadwal serta kedatangan kendaraan penumpang yang berikutnya juga tepat dengan jadwal. Dengan demikian waktu penumpang untuk menunggu di stasiun menjadi singkat.

Terowongan dibawah terowongan MRTJ, bagian atasnya diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan air hujan. Air hujan ini diproses untuk dijadikan air minum. Pabrik penyulingan air hujan ini dibangun diatas tongkang yang mengapung di Banjir Kanal. Air yang mengisi tempat penampungan ini dapat dipakai sebagai air untuk memadamkan kebakaran. Dalam jarak tertentu dipasang pompa-pompa listrik untuk memompa air untuk kebutuhan pemadam kebakaran.

Bagian bawah dari terowongan ini diperuntukkan untuk menampung air limbah dari rumah-rumah. Juga air limbah diselokan-selokan dialirkan ke tempat penampungan ini melalui "riol" didalam tanah. Dari tempat penampungan ini, air limbah dari rumah-rumah disalurkan ke Banjir Kanal/Ciliwung. Dalam waktu-waktu tertentu, dasar Banjir Kanal/Ciliwung dikeduk. Dengan dikeduknya Banjir Kanal/Ciliwung memungkinkan untuk dapat menampung lebih banyak lagi air-air kotor dari rumah-rumah atau selokan-selokan terbuka. Tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung diangkut ke tongkang-tongkang sepanjang Banjir Kanal. Di tongkang-tongkang ini tanah yang dikeduk tersebut diolah untuk dijadikan pupuk alamiah berupa pellets. Pengolahan air hujan menjadi air minum dan pengelohan tanah dari dasar Banjir Kanal/Ciliwung dioperasikan oleh BUMD. Suatu pemasukkan baru bagi Pemda.

Dimuara Kali Ancol dibangun waduk. Permukaan waduk ini diusahakan agar lebih rendah dari permukaan air di Kali-kali di Jakarta termasuk Banjir Kanal. Dengan demikian, aliran air akan terus menerus mengalir ke Waduk Kali Ancol. Air dari waduk ini dipompa ke laut. Tenaga Listrik untuk memutarkan pompa air ini diambil dari Tenaga Surya dengan menampung sinar matahari melalui Solar Panel.

Dengan kata lain, pembangunan MRTJ seperti tersebut diatas, disamping memberikan jasa pengangkutan penumpang, juga memberikan jasa-jasa lainnya yang sangat berguna bagi penduduk.

  • Menampung air limbah dari rumah-rumah serta air limbah dari selokan-selokan terbuka, memberikan jaminan kesehatan yang lebih baik bagi penduduk.
  • Menampung air hujan untuk diolah menjadi air minum, memberikan jaminan agar penduduk mendapatkan air bersih.
  • Menampung air hujan untuk keperluan Pemadam Kebakaran, dengan memasang "fire hydrant" dalam jarak-jarak tertentu dipinggir jalanan. Meningkatkan keselamatan penduduk dari musibah kebakaran rumah atau gedung.
  • Taman bunga dan pohon rindang, memberikan tempat rekreasi bagi penduduk.
  • Pasar Terbuka membuka jalan bagi penduduk untuk berjualan dan penyerapan tenaga kerja. Serta menghidupkan kembali Pasar Tradisionil warisan Nenek-moyang.
  • Penitipan mobil dan speda motor sekitar stasiun MRTJ, membuka jalan bagi penduduk untuk menaikkan taraf hidupnya dengan penghasilan tambahan dalam usaha penitipan kendaraan.
  • Mencegah banjir serta mengeringkan genangan air.
  • Membuka pendapatan baru bagi Pemda dari pengolahan air hujan menjadi air minum dan penjualan pupuk.

===mangSi092511===

 Referensi

  1. Jika  Inner Ring Road (Tol dalam kota) dirubah/diparalelkan dengan jalur KA, http://www.facebook.com/budiarto.idries/posts/309352439076076